Berkreativitas dalam Minimnya Cahaya

Minggu, 24 Mei 2015 - 12:05 WIB
Berkreativitas dalam...
Berkreativitas dalam Minimnya Cahaya
A A A
Malam hari menawarkan banyak hal menarik untuk diabadikan dalam foto. Warna-warni lampu neon dari gedung bertingkat di perkotaan dan pendaran kuning lampu jalan di trotoar memberikan pemandangan yang sama sekali berbeda dengan siang hari.

Tentu saja untuk mendapatkan foto yang baik pada malam hari membutuhkan beberapa penyesuaian, mengingat perbedaan pencahayaan yang sangat kontras antara siang dan malam. Intensitas cahaya dari sinar matahari yang sangat kuat membuat kita leluasa memotret dengan kecepatan rana tinggi atau membuat ruang tajam maksimal dengan menipiskan diafragma pada kamera.

Berbeda saat malam yang mengandalkan pencahayaan lampu jalan, neon gedung, dan temaramnya sinar bulan. Minimnya intensitas cahaya yang ada tentu saja membuat kita harus melakukan sejumlah penyesuaian untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal. Menaikkan ISO tentu saja menjadi salah satu yang bisa dilakukan. Namun, semakin tinggi ISO yang digunakan, semakin tinggi pula noise yang akan timbul pada hasil foto sehingga perlu dilakukan beberapa hal untuk mengatasi itu.

Berikut kita bahas sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk menangkap cahaya yang ada pada malam hari dan mengubahnya ke dalam komposisi foto yang menarik. Pertama, gunakan kecepatan rana lambat. Kecepatan rana 1/250 seconds yang sering kita gunakan saat memotret beragam aktivitas luar ruang sulit untuk digunakan saat malam.

Semakin kecil intensitas cahaya yang tersedia otomatis membuat kamera membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menangkapnya. Masalah lain pun timbul dengan penggunaan kecepatan rana lambat tersebut yaitu risiko handshake (getaran dari tangan akibat beban menopang kamera). Solusi terbaik adalah menggunakan tripod atau memanfaatkan permukaan solid di sekitar area memotret untuk menopang kamera. Kedua, memotret kreatif dengan pencahayaan malam.

Minimnya cahaya malam hari bukan berarti kita tidak bisa memotret kreatif dan membuat foto yang unik. Kecepatan rana lambat yang kerap kita gunakan di malam hari bisa dimanfaatkan untuk membuat foto kreatif memanfaatkan pergerakan beragam objek seperti manusia, terutama saat memotret di luar ruang.

Foto karya fotografer KORAN SINDO, Adam Erlangga, yang mengabadikan ajang Car Free Night di Bandung itu menjadi contoh memaksimalkan cahaya minim untuk mendapatkan foto yang menarik. Kecepatan rana yang digunakan adalah 4 seconds dengan bukaan diafragma f/8 sehingga pergerakan warga terlihat kontras dengan sejumlah warga yang tengah ber-selfie di tengah jalan. Banyak momen lain yang bisa diabadikan menjadi foto menarik pada malam hari, jadi teruslah kreatif dalam memotret.

Arie yudhistira
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0632 seconds (0.1#10.140)