Boyzone Mengobati Kerinduan
A
A
A
JAKARTA - Kerinduan itu terbayar sudah. Boyzone, grup vokal asal Irlandia, sukses menghanyutkan ribuan penggemarnya dalam konser nostalgia yang melankolis dan romantis di Istora, Senayan, Jakarta, tadi malam.
Tembang-tembang hits dari empat personel boyband itu serasa membawa atmosfer ke era pertengahan 1990-an, saat mereka mengguncang dunia. ”Selamat datang di Boyzone, terima kasih telah menerima kami kembali. Kami akan membawakan lagu lama, lagu baru, dan beberapa kejutan,” ujar Ronan Keating menyapa penggemar yang telah menunggunya sejak sore.
Membuka penampilan dengan lagu Love is a Hurricane, grup yang terbentuk pada 1993 itu seperti mengulang performanya pada 1997 lalu, saat pertamakali menggelar konser di Jakarta. Mereka masih tampak energik dan kompak. Kemerduan suara Ronan, Shane Lynch, Keith Duffy, dan MikeyGraham pun dibalas kor dan sorakan penonton.
Nyaris tak ubahnya 17 tahun silam, konser A Night of Reunion: Back Again, No Matter Whattadi malam menghipnosis dan menghanyutkan. Barangkali yang berbeda hanya umur. Para personel Boyzone jelas tak lagi muda, namun itu tak mengurangi spirit mereka. Mereka gembira dan antusias. ”Apa kabar Jakarta,” seru Lynch dalam bahasa Indonesia, seusai menamatkan tembang Picture of You yang seakan mengguncang Istora.
Dijadwalkan mulai pada pukul 20.00 WIB, konser nostalgia itu akhirnya dibuka pada pukul 20.30. Mengenakan setelan jas biru mereka tampil mengesankan. Lagu Love You Anyway mengajak para penonton berdansa. Seperti ingin menuntaskan kerinduan, Boyzone lantas menggeber Baby Can’t I Hold You.
Para penonton pun kompak bernyanyi. Saat Words dilantunkan, Istora kembali bergema. Mereka menyatu dalam lirik-lirik indah yang pernah begitu populer pertengahan 1990-an itu. Konser kali ini cukup apik dengan dihadirkannya video tentang foto-foto mereka sewaktu masih dalam formasi utuh.
Malang, salah satu personel Boyzone, Stephen Gately, meninggal dunia pada 2009 lalu. ”Ini hal yang sulit untuk kusadari,” ujar Ronan mengomentari kenangan itu. ”Ini seperti kehilangan salah satu bagian yang sempurna darimu,” Mikey menambahkan.
Ronan menuturkan, kematian Stephen membuat keempat personel mulai menyadari betapa pentingnya hubungan mereka satu sama lain. Setelah video yang berdurasi kira-kira 1,5 menit itu diputar, Boyzone kembali menggebrak dengan Gave it All the Way, di mana video serta suara Stephen diputar mengiringi Boyzone di atas panggung. Tata lampu serta smoke gun memberikan efek dramatis pada lagu itu.
Aura mengharukan makin menjadi kala lagu Everyday I Love You dibawakan. Kali ini suara Stephen kembali diputar mengiringi Ronan dkk. ”Tur di Asia ini yang pertama kali buat kami tanpa Stephen,” ujar Ronan sebelum kemudian menyanyikan When You Say Nothing At All.Lagi-lagi, tanpa dikomando penonton turut bernyanyi bersama sepanjang lagu. Para fans pun tidak mau melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen ini.
Tak sedikit yang merekam, bahkan selfie—yang membuat kesyahduan konser agak ternoda sebenarnya. Setelah puas membawakan lagu-lagu lama mereka, Boyzone tampil menyanyikan lagu-lagu dari album terbaru mereka, BZ20. Setelah membawakan lagu tersebut, Keith meminta penonton menyalakan flash dari masing-masing smartphone yang mereka bawa.
Para penonton pun segera melakukan perintah dari Keith dan berhasil membuat lautan bintang di dalam gedung Istora Senayan. Suasana pun semakin panas malam itu. Shane, yang sangat atraktif berlari-lari di atas panggung, terlihat basah kuyup oleh keringat.
Bahkan Shane juga sempat meminjam kipas dari salah satu penonton karena kepanasan. Setelah itu mereka membawakan lagu Love Will Save the Daydan Who We Are dari album BZ20. Khusus untuk kedua lagu tersebut, memang terdengar bahwa Boyzone sangat mengikuti tren lagulagu pop yang sedang populer di era sekarang.
Puas membawakan total 19 lagu, Who We Are menjadi lagu penutup. Aplaus panjang mengiringi langkah keempat personel Boyzone meninggalkan panggung.
Faturrachman hakim
Tembang-tembang hits dari empat personel boyband itu serasa membawa atmosfer ke era pertengahan 1990-an, saat mereka mengguncang dunia. ”Selamat datang di Boyzone, terima kasih telah menerima kami kembali. Kami akan membawakan lagu lama, lagu baru, dan beberapa kejutan,” ujar Ronan Keating menyapa penggemar yang telah menunggunya sejak sore.
Membuka penampilan dengan lagu Love is a Hurricane, grup yang terbentuk pada 1993 itu seperti mengulang performanya pada 1997 lalu, saat pertamakali menggelar konser di Jakarta. Mereka masih tampak energik dan kompak. Kemerduan suara Ronan, Shane Lynch, Keith Duffy, dan MikeyGraham pun dibalas kor dan sorakan penonton.
Nyaris tak ubahnya 17 tahun silam, konser A Night of Reunion: Back Again, No Matter Whattadi malam menghipnosis dan menghanyutkan. Barangkali yang berbeda hanya umur. Para personel Boyzone jelas tak lagi muda, namun itu tak mengurangi spirit mereka. Mereka gembira dan antusias. ”Apa kabar Jakarta,” seru Lynch dalam bahasa Indonesia, seusai menamatkan tembang Picture of You yang seakan mengguncang Istora.
Dijadwalkan mulai pada pukul 20.00 WIB, konser nostalgia itu akhirnya dibuka pada pukul 20.30. Mengenakan setelan jas biru mereka tampil mengesankan. Lagu Love You Anyway mengajak para penonton berdansa. Seperti ingin menuntaskan kerinduan, Boyzone lantas menggeber Baby Can’t I Hold You.
Para penonton pun kompak bernyanyi. Saat Words dilantunkan, Istora kembali bergema. Mereka menyatu dalam lirik-lirik indah yang pernah begitu populer pertengahan 1990-an itu. Konser kali ini cukup apik dengan dihadirkannya video tentang foto-foto mereka sewaktu masih dalam formasi utuh.
Malang, salah satu personel Boyzone, Stephen Gately, meninggal dunia pada 2009 lalu. ”Ini hal yang sulit untuk kusadari,” ujar Ronan mengomentari kenangan itu. ”Ini seperti kehilangan salah satu bagian yang sempurna darimu,” Mikey menambahkan.
Ronan menuturkan, kematian Stephen membuat keempat personel mulai menyadari betapa pentingnya hubungan mereka satu sama lain. Setelah video yang berdurasi kira-kira 1,5 menit itu diputar, Boyzone kembali menggebrak dengan Gave it All the Way, di mana video serta suara Stephen diputar mengiringi Boyzone di atas panggung. Tata lampu serta smoke gun memberikan efek dramatis pada lagu itu.
Aura mengharukan makin menjadi kala lagu Everyday I Love You dibawakan. Kali ini suara Stephen kembali diputar mengiringi Ronan dkk. ”Tur di Asia ini yang pertama kali buat kami tanpa Stephen,” ujar Ronan sebelum kemudian menyanyikan When You Say Nothing At All.Lagi-lagi, tanpa dikomando penonton turut bernyanyi bersama sepanjang lagu. Para fans pun tidak mau melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen ini.
Tak sedikit yang merekam, bahkan selfie—yang membuat kesyahduan konser agak ternoda sebenarnya. Setelah puas membawakan lagu-lagu lama mereka, Boyzone tampil menyanyikan lagu-lagu dari album terbaru mereka, BZ20. Setelah membawakan lagu tersebut, Keith meminta penonton menyalakan flash dari masing-masing smartphone yang mereka bawa.
Para penonton pun segera melakukan perintah dari Keith dan berhasil membuat lautan bintang di dalam gedung Istora Senayan. Suasana pun semakin panas malam itu. Shane, yang sangat atraktif berlari-lari di atas panggung, terlihat basah kuyup oleh keringat.
Bahkan Shane juga sempat meminjam kipas dari salah satu penonton karena kepanasan. Setelah itu mereka membawakan lagu Love Will Save the Daydan Who We Are dari album BZ20. Khusus untuk kedua lagu tersebut, memang terdengar bahwa Boyzone sangat mengikuti tren lagulagu pop yang sedang populer di era sekarang.
Puas membawakan total 19 lagu, Who We Are menjadi lagu penutup. Aplaus panjang mengiringi langkah keempat personel Boyzone meninggalkan panggung.
Faturrachman hakim
(ftr)