Euforia Nonton Di Stadion
A
A
A
TERIAKAN ”Goool!” membahana di dalam dan luar salah satu kafe kawasan Menteng, Jakarta Pusat itu. Berikutnya, sahut menyahut yel-yel salah satu tim sepak bola asal Jerman menggema ke seluruh ruangan. Beberapa orang lainnya sedang asyik memutar-mutar syal merah bertuliskan Bayern Munich.
Begitulah suasana nonton bareng alias nobar pertandingan Bayern Munich vs Fc Porto bertepatandengan Hari Kartini, Selasa (21/4) lalu. Walau bertempat di kafe, suasana di dalamnya tidak kalah seru dengan sebuah stadion. Para penonton larut dengan antusiasme, adrenalin, dan semangat.
Suasana kafe yang padat dengan warna hijau dan merah itu beralaskan rumput sintetis. ”Rumput ini didesain untuk menghadirkan suasana seperti di stadion sepak bola sungguhan,” kata presenter Jhody Sumantri yang akrab disapa Jhody Super Bejo. Euforia ala menonton di stadion itu yang membuat Valen Mayer datang ke acara nobar. ”Memang itu (euforia) yang kita kejar,” papar karyawan swasta asal Kramat Jati yang memfavoritkan Bayern Munich.
Menonton pertandingan dengan sesama penggemar fanatik Bayern Munich, menurut Valen, tidak ada duanya. ”Seru banget, jadi pendongkrak semangat nobar,” katanya. Pieter Gaspersz datang jauh-jauh dari Bekasi ke Jakarta Pusat hanya untuk menonton laga Liga Champions. Baginya, jarak bukan masalah.
Nah yang penting bisa seru-seruan berkumpul bersama teman mendukung tim kesayangan. ”Kalau di rumah nontonbola sendirian diam saja, enggak asyik. Nah, kalau nobar, kami bisa berbagi kegembiraan dalam merayakan terjadinya gol. Kalau tim yang didukung kalah? ”Maka kami bisa sedih samasama,” ujar Pieter sambil tertawa.
Demi menghadirkan suasana layaknya lapangan hijau, penyelenggara nobar memang acap memakai rumput sintetis sebagai karpetnya. Para penonton pun dengan cuek duduk di “rumput” sambil menikmati jalannya pertandingan.
Sambil bercanda, Diwan, karyawan swasta, mewajibkan nobar untuk membela tim bola kesayangan. ”Nobar kali ini seperti berada di Vicente Kalderon, markasnya Atletico Madrid,” kelakar pria asal Ciputat ini saat menghadiri pertandingan Atletico Madrid vs Real Madrid di sebuah kafe di kawasan Kemang.
Bahkan, menurut Diwan, tidak penting tim mana yang bertanding. ”Yang penting kami bisa nikmati euforianya,” paparnya. Tidak sampai di situ, pengunjung nobar malam itu juga dimanjakan dengan tersedianya table football atau foosball serta magic ball. Permainan menggunakan sensor kaki pada magic balldisetel di lantai kafe sehingga bisa dimainkan oleh siapa pun.
“Inilah suasana euforia ala nobar. Pengalaman menonton bola di atas rumput sintetis tak kalah hebohnya dibandingkan di stadion,” kata presenter Imam Darto.
Hadi setioko
Begitulah suasana nonton bareng alias nobar pertandingan Bayern Munich vs Fc Porto bertepatandengan Hari Kartini, Selasa (21/4) lalu. Walau bertempat di kafe, suasana di dalamnya tidak kalah seru dengan sebuah stadion. Para penonton larut dengan antusiasme, adrenalin, dan semangat.
Suasana kafe yang padat dengan warna hijau dan merah itu beralaskan rumput sintetis. ”Rumput ini didesain untuk menghadirkan suasana seperti di stadion sepak bola sungguhan,” kata presenter Jhody Sumantri yang akrab disapa Jhody Super Bejo. Euforia ala menonton di stadion itu yang membuat Valen Mayer datang ke acara nobar. ”Memang itu (euforia) yang kita kejar,” papar karyawan swasta asal Kramat Jati yang memfavoritkan Bayern Munich.
Menonton pertandingan dengan sesama penggemar fanatik Bayern Munich, menurut Valen, tidak ada duanya. ”Seru banget, jadi pendongkrak semangat nobar,” katanya. Pieter Gaspersz datang jauh-jauh dari Bekasi ke Jakarta Pusat hanya untuk menonton laga Liga Champions. Baginya, jarak bukan masalah.
Nah yang penting bisa seru-seruan berkumpul bersama teman mendukung tim kesayangan. ”Kalau di rumah nontonbola sendirian diam saja, enggak asyik. Nah, kalau nobar, kami bisa berbagi kegembiraan dalam merayakan terjadinya gol. Kalau tim yang didukung kalah? ”Maka kami bisa sedih samasama,” ujar Pieter sambil tertawa.
Demi menghadirkan suasana layaknya lapangan hijau, penyelenggara nobar memang acap memakai rumput sintetis sebagai karpetnya. Para penonton pun dengan cuek duduk di “rumput” sambil menikmati jalannya pertandingan.
Sambil bercanda, Diwan, karyawan swasta, mewajibkan nobar untuk membela tim bola kesayangan. ”Nobar kali ini seperti berada di Vicente Kalderon, markasnya Atletico Madrid,” kelakar pria asal Ciputat ini saat menghadiri pertandingan Atletico Madrid vs Real Madrid di sebuah kafe di kawasan Kemang.
Bahkan, menurut Diwan, tidak penting tim mana yang bertanding. ”Yang penting kami bisa nikmati euforianya,” paparnya. Tidak sampai di situ, pengunjung nobar malam itu juga dimanjakan dengan tersedianya table football atau foosball serta magic ball. Permainan menggunakan sensor kaki pada magic balldisetel di lantai kafe sehingga bisa dimainkan oleh siapa pun.
“Inilah suasana euforia ala nobar. Pengalaman menonton bola di atas rumput sintetis tak kalah hebohnya dibandingkan di stadion,” kata presenter Imam Darto.
Hadi setioko
(ftr)