Indonesia Tantang China di Semifinal
A
A
A
DONGGUAN - Indonesia menantang tuan rumah sekaligus juara bertahan, China, pada semifinal Piala Sudirman, di Nissan Sports Center, Dongguan, China, hari ini. Walau menghadapi lawan berat, para pemain tim Piala Sudirman Indonesia optimistis bisa melangkah ke final.
Indonesia melangkah ke semifinal setelah menaklukkan Taiwan 3-1 kemarin. Hasil ini mengantarkan Merah Putih bersua China. Status China sebagai pengoleksi gelar terbanyak Piala Sudirman dengan sembilan trofi serta belum terkalahkan sepanjang turnamen berlangsung membuat negara tersebut menjadi lawan yang berat.
Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan tak menepis kenyataan bahwa Indonesia bakal menemui kendala di semifinal. Tapi, dia berharap hasil bagus saat menghadapi Taiwan akan menjadi pelecut semangat. Apalagi, keberhasilan atas Taiwan membuat Indonesia telah memenuhi target awal.
”Selamat atas kemenangan tim Indonesia atas Taiwan. Permainan dan daya juang yang luar biasa diperlihatkan para pemain Indonesia hari ini,” kata Gita melalui rilis dari PP PBSI, kemarin. ”Semoga pertandingan hari ini bisa semakin memberikan kepercayaan diri para pemain untuk menghadapi China.”
Catatan pertemuan Indonesia dengan China kurang membanggakan. Merah Putih terakhir kali unggul atas China pada 1993 di Birmingham, Inggris. Setelah itu pebulu tangkis terbaik Tanah Air belum bisa mengalahkan mereka, termasuk pertemuan terakhir ketika Indonesia gagal melaju ke semifinal setelah takluk dari China 2- 3 di Kuala Lumpur, Malaysia, 2013.
Saat meladeni Taiwan, ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menjadi penentu lolosnya Indonesia ke semifinal setelah mengalahkan pasangan Hsie Pei Chen/Wu Ti Jung dua game 21-14, 21-9. Kini, Greysia mengungkapkan, konsentrasinya tertuju penuh pada laga kontra China.
Pada pertandingan hari ini Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari akan berhadapan dengan pasangan Ma Jin/Tang Yuanting (ketika menghadapi Thailand) atau Tang Yuanting/Yu Yang saat melumat Jerman 3-0 di babak perempat final. ”Untuk semifinal kami siap menghadapi siapa pun, meski mereka (ganda putri China) masih di atas kami. Kami hanya ingin tampil lebih berani,” papar Greysia.
Sedangkan di bagian ganda putra, pasangan Indonesia Hendra Setiawan /Muhammad Ahsan, yang mempersembahkan poin pertama Indonesia di perempat final setelah mengalahkan Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin 21-17, 21-18, bakal meladeni ganda putra terbaik China seperti Fu Haifeng/Cai Yun (ketika menghadapi Thailand) atau pasangan Fu Haifeng/Zhang Nan saat menekuk Jerman.
Menghadapi China, sektor tunggal putri bahkan wajib berbenah lebih keras. Pemicunya tak lain karena kekalahan Bellaetrix Manuputty setelah menyerah dari tunggal putri Taiwan berperingkat 4 BWF Tai Tzu Ying17-21,17-21. Kekalahanitu menjadi kegagalan pertama tunggal putri Indonesia menyumbangkan poin.
Sebelumnya Bella dan Linda Wenifanetri bergantian membukukan kemenangan Merah Putih saat menghadapi Inggris dan Denmark. Kegagalan itu tentunya wajib diantisipasi tim pelatih Indonesia. Apalagi pebulu tangkis tunggal putri Merah Putih akan menghadapi pemain China berkaliber dunia seperti Li Xuerui (1 BWF) dan Wang Yihan (8 BWF). Praktis, Bella maupun Linda dituntut bekerja keras saat tampil di nomor itu di pertandingan nanti.
Selain itu, tunggal putra Indonesia memiliki progres menjanjikan setelah Jonatan Christie tampil apik menyudahi perlawanan Hsu Jen Hao melalui pertarungan rubber game, 21- 12, 13-21, 21-16. Namun, Jonatan diharapkan tak lekas jemawa dengan keberhasilan itu. Sebab, jika dia dipercaya kembali tampil di semifinal, pebulu tangkis berusia 17 tahun itu akan menghadapi Chen Long (1 BWF) dan Lin Dan (2 BWF).
Pada pertandingan lainnya, Jepang melaju ke semifinal setelah melalui drama menegangkan menghadapi Denmark 3-2. Ganda putri Misaki Matsutomo/ Ayaka Takahashi memastikan Negeri Sakura lolos setelah mengalahkan pasangan Line Kjaersfeldt/Sara Thygesen, 19- 21, 21-7, 21-19.
Jepang akan menghadapi Korea Selatan, yang lolos terlebih dulu setelah mengalahkan Malaysia 3-1 pada pertandingan perempat final, Kamis (14/5).
Raikhul amar
Indonesia melangkah ke semifinal setelah menaklukkan Taiwan 3-1 kemarin. Hasil ini mengantarkan Merah Putih bersua China. Status China sebagai pengoleksi gelar terbanyak Piala Sudirman dengan sembilan trofi serta belum terkalahkan sepanjang turnamen berlangsung membuat negara tersebut menjadi lawan yang berat.
Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan tak menepis kenyataan bahwa Indonesia bakal menemui kendala di semifinal. Tapi, dia berharap hasil bagus saat menghadapi Taiwan akan menjadi pelecut semangat. Apalagi, keberhasilan atas Taiwan membuat Indonesia telah memenuhi target awal.
”Selamat atas kemenangan tim Indonesia atas Taiwan. Permainan dan daya juang yang luar biasa diperlihatkan para pemain Indonesia hari ini,” kata Gita melalui rilis dari PP PBSI, kemarin. ”Semoga pertandingan hari ini bisa semakin memberikan kepercayaan diri para pemain untuk menghadapi China.”
Catatan pertemuan Indonesia dengan China kurang membanggakan. Merah Putih terakhir kali unggul atas China pada 1993 di Birmingham, Inggris. Setelah itu pebulu tangkis terbaik Tanah Air belum bisa mengalahkan mereka, termasuk pertemuan terakhir ketika Indonesia gagal melaju ke semifinal setelah takluk dari China 2- 3 di Kuala Lumpur, Malaysia, 2013.
Saat meladeni Taiwan, ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menjadi penentu lolosnya Indonesia ke semifinal setelah mengalahkan pasangan Hsie Pei Chen/Wu Ti Jung dua game 21-14, 21-9. Kini, Greysia mengungkapkan, konsentrasinya tertuju penuh pada laga kontra China.
Pada pertandingan hari ini Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari akan berhadapan dengan pasangan Ma Jin/Tang Yuanting (ketika menghadapi Thailand) atau Tang Yuanting/Yu Yang saat melumat Jerman 3-0 di babak perempat final. ”Untuk semifinal kami siap menghadapi siapa pun, meski mereka (ganda putri China) masih di atas kami. Kami hanya ingin tampil lebih berani,” papar Greysia.
Sedangkan di bagian ganda putra, pasangan Indonesia Hendra Setiawan /Muhammad Ahsan, yang mempersembahkan poin pertama Indonesia di perempat final setelah mengalahkan Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin 21-17, 21-18, bakal meladeni ganda putra terbaik China seperti Fu Haifeng/Cai Yun (ketika menghadapi Thailand) atau pasangan Fu Haifeng/Zhang Nan saat menekuk Jerman.
Menghadapi China, sektor tunggal putri bahkan wajib berbenah lebih keras. Pemicunya tak lain karena kekalahan Bellaetrix Manuputty setelah menyerah dari tunggal putri Taiwan berperingkat 4 BWF Tai Tzu Ying17-21,17-21. Kekalahanitu menjadi kegagalan pertama tunggal putri Indonesia menyumbangkan poin.
Sebelumnya Bella dan Linda Wenifanetri bergantian membukukan kemenangan Merah Putih saat menghadapi Inggris dan Denmark. Kegagalan itu tentunya wajib diantisipasi tim pelatih Indonesia. Apalagi pebulu tangkis tunggal putri Merah Putih akan menghadapi pemain China berkaliber dunia seperti Li Xuerui (1 BWF) dan Wang Yihan (8 BWF). Praktis, Bella maupun Linda dituntut bekerja keras saat tampil di nomor itu di pertandingan nanti.
Selain itu, tunggal putra Indonesia memiliki progres menjanjikan setelah Jonatan Christie tampil apik menyudahi perlawanan Hsu Jen Hao melalui pertarungan rubber game, 21- 12, 13-21, 21-16. Namun, Jonatan diharapkan tak lekas jemawa dengan keberhasilan itu. Sebab, jika dia dipercaya kembali tampil di semifinal, pebulu tangkis berusia 17 tahun itu akan menghadapi Chen Long (1 BWF) dan Lin Dan (2 BWF).
Pada pertandingan lainnya, Jepang melaju ke semifinal setelah melalui drama menegangkan menghadapi Denmark 3-2. Ganda putri Misaki Matsutomo/ Ayaka Takahashi memastikan Negeri Sakura lolos setelah mengalahkan pasangan Line Kjaersfeldt/Sara Thygesen, 19- 21, 21-7, 21-19.
Jepang akan menghadapi Korea Selatan, yang lolos terlebih dulu setelah mengalahkan Malaysia 3-1 pada pertandingan perempat final, Kamis (14/5).
Raikhul amar
(ftr)