Korut Terus Kembangkan Alutsista
![Korut Terus Kembangkan...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2015/05/12/149/1000091/korut-terus-kembangkan-alutsista-vBo-thumb.jpg)
Korut Terus Kembangkan Alutsista
A
A
A
SEOUL - Alat utama sistem pertahanan (alutsista) Korea Utara (Korut) berkembang pesat. Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menyatakan Korut berpotensi memiliki kapal selam yang bisa meluncurkan peluru kendali balistik berbasis kapal selam (SLBM) dalam kurun waktu sekitar dua atau tiga tahun mendatang.
Sejauh ini hanya Rusia, Amerika Serikat (AS), Inggris, China, dan India (dalam pengembangan) yang memiliki peralatan perang mutakhir itu. Dengan SLBM, Korut akan semakin kuat sebab SLBM merupakan senjata yang sulit dideteksi dan bisa ditembakkan dari bawah air laut tanpa peringatan.
Daya ledaknya hebat karena berhulu ledak nuklir. Sebuah foto yang dipublikasikan media Korsel menunjukkan Presiden Korut Kim Jong-un sedang memantau uji coba peluncuran misil dari bawah laut. Korsel mengatakan, uji coba itu membuat mereka cemas meski teknologi yang digunakan masih pada tahap awal. Berdasarkan laporan BBC, Korut mengembangkan hulu ledak nuklir.
Jong-un mengaku bangga dengan perkembangan ini. ”Korut kini memiliki senjata level dunia yang mampu menyerang dan menyapu bersih musuh yang berusaha mengancam kedaulatan dan kehormatan negara ini,” tegas Jong-un. Namun, kepemilikan SLBM menjadi sinyal peringatan bagi Korsel. Juru Bicara (Jubir) Kementerian Pertahanan Korsel Kim Min-seok mendesak Korut menghentikan pengembangan SLBM itu.
”Kami merasa uji coba peluru kendali balistik sangat serius dan membuat kami khawatir. Kami meminta Korut segera menghentikan pengembangan persenjataan yang akan mengganggu stabilitas Korea dan Asia utara,” tandasnya. Jika berhasil, Korut akan sanggup membuat Amerika Serikat (AS) kelimpungan ketika ingin menyelidiki nuklir. ”Untuk menemukan misil yang memiliki hulu ledak nuklir akan sangat sulit meski jumlahnya sedikit. Itu bukan hal yang mudah,” tandas Jeffrey Lewis dari Studi Internasional Institut Monterey.
Secara teknis daya jangkau SLBM juga sangat jauh. Menurut Yang Uk, peneliti senior di Forum Keamanan dan Pertahanan Korsel, Korut perlu memiliki kapal selam yang lebih besar untuk hasil yang lebih maksimal. Apalagi, persenjataan Korut saat ini dianggap sudah usang alias ketinggalan zaman. Menurut Kementerian Pertahanan Korsel, saat ini SLBM Korut baru sanggup menjelajah 150 meter. Kendati demikian, Korut berhasil melakukannya langsung dari bawah air.
Muh shamil
Sejauh ini hanya Rusia, Amerika Serikat (AS), Inggris, China, dan India (dalam pengembangan) yang memiliki peralatan perang mutakhir itu. Dengan SLBM, Korut akan semakin kuat sebab SLBM merupakan senjata yang sulit dideteksi dan bisa ditembakkan dari bawah air laut tanpa peringatan.
Daya ledaknya hebat karena berhulu ledak nuklir. Sebuah foto yang dipublikasikan media Korsel menunjukkan Presiden Korut Kim Jong-un sedang memantau uji coba peluncuran misil dari bawah laut. Korsel mengatakan, uji coba itu membuat mereka cemas meski teknologi yang digunakan masih pada tahap awal. Berdasarkan laporan BBC, Korut mengembangkan hulu ledak nuklir.
Jong-un mengaku bangga dengan perkembangan ini. ”Korut kini memiliki senjata level dunia yang mampu menyerang dan menyapu bersih musuh yang berusaha mengancam kedaulatan dan kehormatan negara ini,” tegas Jong-un. Namun, kepemilikan SLBM menjadi sinyal peringatan bagi Korsel. Juru Bicara (Jubir) Kementerian Pertahanan Korsel Kim Min-seok mendesak Korut menghentikan pengembangan SLBM itu.
”Kami merasa uji coba peluru kendali balistik sangat serius dan membuat kami khawatir. Kami meminta Korut segera menghentikan pengembangan persenjataan yang akan mengganggu stabilitas Korea dan Asia utara,” tandasnya. Jika berhasil, Korut akan sanggup membuat Amerika Serikat (AS) kelimpungan ketika ingin menyelidiki nuklir. ”Untuk menemukan misil yang memiliki hulu ledak nuklir akan sangat sulit meski jumlahnya sedikit. Itu bukan hal yang mudah,” tandas Jeffrey Lewis dari Studi Internasional Institut Monterey.
Secara teknis daya jangkau SLBM juga sangat jauh. Menurut Yang Uk, peneliti senior di Forum Keamanan dan Pertahanan Korsel, Korut perlu memiliki kapal selam yang lebih besar untuk hasil yang lebih maksimal. Apalagi, persenjataan Korut saat ini dianggap sudah usang alias ketinggalan zaman. Menurut Kementerian Pertahanan Korsel, saat ini SLBM Korut baru sanggup menjelajah 150 meter. Kendati demikian, Korut berhasil melakukannya langsung dari bawah air.
Muh shamil
(bbg)