Angka Kecelakaan Arus Mudik Turun 15-20%

Selasa, 05 Agustus 2014 - 03:14 WIB
Angka Kecelakaan Arus Mudik Turun 15-20%
Angka Kecelakaan Arus Mudik Turun 15-20%
A A A
JAKARTA - Selama pelaksanaan Operasi Ketupat yang dilakukan sejak tanggal 22 Juli rata-rata angka kecelakaan turun setiap harinya.

"Kita bandingkan dengan tahun lalu 15-20% mengalami penurunan. Perbandingan tersebut dalam waktu yang sama," ujar Kapolri Jenderal Sutarman di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 3 Agustus kemarin.

Setiap hari, Sutarman mengaku memperoleh laporan data angka kecelakaan. Setelah itu pihaknya juga melakukan evaluasi. "Korban luka berat, luka ringan dan korban meninggal juga menurun," paparnya.

Menurunnya angka kecelakaan merupakan hal yang sangatlah bagus. Hal ini menurut Sutarman hasil dari kerja sama dari semua pihak, termasuk masyarakat di dalamnya.

"Masyarakat kita pelan-pelan menaati peraturan dan ketentuan berlalu lintas serta berupaya menyelamatkan dirinya agar sampai di tujuan dalam keadaan selamat," ungkapnya.

Meski demikian, Operasi Ketupat belum berakhir. Pihaknya akan terus melakukan evaluasi sampai berakhir pada tanggal 6 Agustus nanti. "Setalah tanggal 6 kita akan lakukan evaluasi seluruhnya," paparnya.

Berdasarkan data Mabe Polri pada tahun 2014, selama 13 hari Operasi Ketupat tercatat hanya 2.471 kasus. Sedangkan tahun 2013 terjadi kecelakaan sebanyak 3.061 kasus.

Pada tahun 2014 sebanyak 538 korban meninggal dunia, 845 luka berat, dan 3.247 luka ringa. Sedangkan tahun 2013 masing-masing 686 meninggal dunia, 1.120 luka berat, dan 4.034 luka ringan.

Di samping angka kecelakaan, Sutarman mengaku terkait pengurangan kemacetan terhambat beberapa kejadian yang tidak terduga. Padahal menjelang lebaran, telah disiapkan segalanya melalui rapat koordinasi.

"Tapi mendadak Jembatan Comal ambles dan tidak bisa dilalui. Pada saat ambles itu terjadi antrean 35 km dan itu kita harus lakukan rekayasa lalu lintas untuk masuk jalur tengan. Kemudian pada saat sudah mulai kita alihkan jalur timur, ternyata jembatan Cibaruyam juga ambles, tidak bisa dilalui dan harus ditutup selama beberapa hari," jelasnya.

Jajaran kepolisian yang bertugas di jalur mudik berusaha melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan. Pada saat arus balik pun angka kemaceta masih sama.

"Sehingga kita melakukan rekayasa dari Rajapolah ke kiri atau ke kanan masuk ke Tasik atau Parakan Muncang terus sampai ke Ciamis," ujarnya.

Dia mengatakan secara keseluruhan waktu tempuh melalui jalur yang melintasi Jawa Barat ditempuh dengan waktu rata-rata 10 jam.

"Dan ini masih dalam batas toleransi. Kecepatan masih lancar rata-rata bisa 20 km/jam pada saat puncak mudik," terangnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3861 seconds (0.1#10.140)