Tanggapan Mantan Presiden PKS Anis Matta Soal Kudeta Turki
A
A
A
JAKARTA - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta memberikan tanggapan terkait kudeta yang terjadi di Negara Turki.
Anis Matta mengungkapkan pandangannya itu lewat akun Twitter pribadi, @anismatta. Menurutnya, semua prihatin dan mengutuk percobaan kudeta yang terjadi di Turki, di mana kudeta adalah musuh demokrasi.
"Kekerasan dan senjata adalah jalan pintas merebut kekuasaan. Mereka yang mengambil jalan pintas itu menihilkan martabat politik dan kemanusiaan," kata Anis, Sabtu (16/7/2016).
(Baca juga, Erdogan: Mereka yang Terlibat Upaya Kudeta Akan Membayar Mahal)
Diakui politikus kelahiran Bone, 7 Desember 1968 ini, atas nama demokrasi semua harus mendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, agar demokrasi di seluruh dunia tidak dicederai dengan kekerasan.
"Hari ini penyelamat demokrasi sesungguhnya di Turki adalah rakyatnya. Mereka bersatu padu untuk menumpas musuh demokrasi. Rakyat Turki adalah contoh rakyat yang mengerti hak-hak politik dan bertindak atas kesadaran bersama," ungkap Anis.
"Rakyat berdaya, demokrasi kuat. Membangun demokrasi membutuhkan solidaritas lintas negara. Mari kita berdoa agar rakyat Turki tetap kuat melawan musuh demokrasi, berupa kudeta maupun terorisme. Mari kita berdoa agar Indonesia dilindungi Allah dari mara bahaya kekerasan dan teror. Kobarkan semangat Indonesia," tegasnya.
Anis Matta mengungkapkan pandangannya itu lewat akun Twitter pribadi, @anismatta. Menurutnya, semua prihatin dan mengutuk percobaan kudeta yang terjadi di Turki, di mana kudeta adalah musuh demokrasi.
"Kekerasan dan senjata adalah jalan pintas merebut kekuasaan. Mereka yang mengambil jalan pintas itu menihilkan martabat politik dan kemanusiaan," kata Anis, Sabtu (16/7/2016).
(Baca juga, Erdogan: Mereka yang Terlibat Upaya Kudeta Akan Membayar Mahal)
Diakui politikus kelahiran Bone, 7 Desember 1968 ini, atas nama demokrasi semua harus mendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, agar demokrasi di seluruh dunia tidak dicederai dengan kekerasan.
"Hari ini penyelamat demokrasi sesungguhnya di Turki adalah rakyatnya. Mereka bersatu padu untuk menumpas musuh demokrasi. Rakyat Turki adalah contoh rakyat yang mengerti hak-hak politik dan bertindak atas kesadaran bersama," ungkap Anis.
"Rakyat berdaya, demokrasi kuat. Membangun demokrasi membutuhkan solidaritas lintas negara. Mari kita berdoa agar rakyat Turki tetap kuat melawan musuh demokrasi, berupa kudeta maupun terorisme. Mari kita berdoa agar Indonesia dilindungi Allah dari mara bahaya kekerasan dan teror. Kobarkan semangat Indonesia," tegasnya.
(maf)