Soal Pembukaan Sekolah, Pemerintah Jangan Grasa-grusu

Sabtu, 30 Mei 2020 - 10:33 WIB
loading...
Soal Pembukaan Sekolah, Pemerintah Jangan Grasa-grusu
Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PKS, Sakinah Al-Jufri meminta pemerintah tidak terburu-buru dalam membuka kembali sekolah-sekolah. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR, Sakinah Al-Jufri meminta pemerintah tidak terburu-buru dalam membuka kembali sekolah-sekolah . Menurut Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, waktu yang tepat untuk membuka kembali sekolah-sekolah adalah setelah pandemi COVID-19 berakhir di Indonesia.

"Tentunya setelah pandemi COVID-19 berakhir. Karena kalau sekarang masih terus naik setiap harinya. Jangan dulu grasa-grusu dalam arti terlalu keburu-buru," ujar Sakinah Al-Jufri kepada SINDOnews, Sabtu (30/5/2020). (Baca juga: Tidak Memiliki SIKM, Ratusan Kendaraan Dilarang Masuk Perbatasan Jakut)

Legislator asal Dapil Sulawesi Tengah ini mengingatkan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga hingga saat ini belum selesai. "Pemerintah harus jelas planning pembukaan sekolah, pendemi COVID-19 belum selesai, jangan buka sekolah dulu," katanya.

Menurut dia, rencana pembukaan sekolah tentunya harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Karena, apakah sekolah dapat menjamin anak-anak yang masih kecil bisa menjaga dirinya selama sehari di kelas dengan tetap menjaga social distancing, memakai masker dengan benar selama sekolah.

“Apakah kita sudah siap dengan segala risiko yang akan timbul, terutama para aset bangsa, anak-anak generasi penerus bangsa yang rentan terpapar dan berpotensi menjadi pembawa virus (carrier) COVID-19,” imbuhnya.

Di samping itu, pembukaan sekolah juga diyakini bakal menambah pekerjaan guru. Sebab, guru selain mengajar juga harus mengontrol dan mengawasi dengan ketat anak didiknya selama belajar di dalam kelas dan memastikan tidak terpapar dan tidak menularkan virus COVID-19 baik di sekolah maupun sesampainya di rumah masing-masing. (Baca juga: Wapres: Keberhasilan Reformasi Birokrasi Tercermin dari Kepuasan Masyarakat)

“Guru tambah dibebani tugasnya, selain harus mengajar guru dibebani mengawasi dan mengontrol interaksi anak didiknya, ini sangat membebani guru. Jadi pemerintah harus menunda pembukaan sekolah sampai COVID-19 benar-benar selesai,” pungkas Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Wanita Islam Al-Khairaat (WIA) ini.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)