Tingkatkan Kualitas SDM Peneliti, Menristek Luncurkan Beasiswa RisetPro

Sabtu, 07 Desember 2019 - 06:13 WIB
Tingkatkan Kualitas SDM Peneliti, Menristek Luncurkan Beasiswa RisetPro
Tingkatkan Kualitas SDM Peneliti, Menristek Luncurkan Beasiswa RisetPro
A A A
JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) masih terus mengembangkan program beasiswa RISETPro. Beasiswa ini dikhususkan untuk mengembangkan kualitas peneliti dan perekayasa di Indonesia.

Menteri Riset Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, salah satu faktor penting dalam membangun ekosistem riset adalah sumber daya manusia (SDM) peneliti dan perekayasa yang unggul dan berdaya saing. Peningkatan kapasitas, kompetensi, dan kualifikasi SDM peneliti dan perekayasa harus mengacu pada kebutuhan nasional dan industri di masa mendatang.

Bambang mengungkapkan, program beasiswa Research & Innovation Science & Technology Project (RISETPro) ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan daya saing peneliti dan perekayasa Indonesia.

“RISETPro merupakan salah satu program SDM unggul penting dalam pengembangan ekosistem riset di Indonesia. Program ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM peneliti dan perekayasa nasional. Jadi, apapun penelitian yang dilakukan di Indonesia, pasti terpusat pada SDM unggul,” katanya pada Simposium Program Gelar RISETPro di Jakarta, kemarin.

Bambang menekankan, selain mendapatkan ilmu dan pengetahuan, memahami perkembangan sains dan teknologi terbaru, hal terpenting bagi peneliti dan perekayasa saat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi terbaik di luar negeri adalah mereka dapat merasakan, mempelajari, dan terlibat di lingkungan riset perguruan tinggi di negara maju.

Dia berharap para peneliti, perekayasa, dan akademisi yang telah menyelesaikan studi dapat mengadopsi lingkungan riset (research environment) dan menerapkannya di instansi masing-masing sekembalinya mereka ke Indonesia.

“Tentu program beasiswa ini sangat dibutuhkan karena sebagian besar peneliti Indonesia menempuh studi di luar negeri. Disamping mendapatkan ilmunya, SDM unggul Indonesia diharapkan dapat menguasai teknologi yang paling baru dan mutakhir. Akan tetapi, tetap saya prioritaskan agar penerima beasiswa RisetPro untuk mempelajari secara seksama tentang research environment yang memang sudah terbangun dengan baik di negara-negara maju, di kalangan universitas kelas dunia,” ujarnya.

Bambang menegaskan, pemerintah akan tetap melanjutkan program ini di tahun depan karena program ini sangat penting bagi penguatan kualitas SDM peneliti dan perekayasa Indonesia agar mampu berkontribusi bagi pembangunan ekonomi berbasis riset dan inovasi.

Berbeda dari beasiswa pascasarjana lain seperti dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), RISETPro lebih spesifik ditujukan untuk menciptakan lingkungan kondusif bagi penelitian dan pengembangan di bidang iptek, memperkuat kinerja insentif, serta meningkatkan kapasitas SDM di Kelembagaan Iptek.

Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Ali Ghufron Mukti menjelaskan, program RISETPro merupakan inisiatif Pemerintah Indonesia dengan dukungan Bank Dunia melalui Loan No. 8245-ID, yang dimulai sejak 2013. Namun, tidak semua beasiswa yang dibiayai Bank Dunia berkelanjutan.

Bank Dunia melihat efektifitas dana yang disalurkan melalui outcome dari peserta beasiswa. Ghufron mengatakan, RISETPro ini memberikan manfaat yang besar baik bagi peneliti dan perekayasa maupun bagi instansinya yaitu Lembaga Pemerintahan Non Kementerian (LPNK). Melalui program ini, para peneliti dan perekayasa selain dapat menempuh studi di perguruan kelas dunia di luar negeri, mereka juga mampu membangun jejaring dengan peneliti terkemuka di di luar negeri.

Jejaring ini harus terus dibina dan dimanfaatkan dengan baik di instansi tempat mereka bekerja untuk membangun kolaborasi riset yang baik antara instansi riset dalam dengan luar negeri. “Semua alumni merasakan manfaat luar biasa, tidak hanya bagi individu namun untuk institusi penelitian masing-masing,” ujarnya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9004 seconds (0.1#10.140)