6.500 Mahasiswa Unnes Ikuti Pendidikan Bela Negara

Jum'at, 08 September 2017 - 20:55 WIB
6.500 Mahasiswa Unnes Ikuti Pendidikan Bela Negara
6.500 Mahasiswa Unnes Ikuti Pendidikan Bela Negara
A A A
SEMARANG - Sebanyak 6.500 mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengikuti pendidikan bela negara yang dilakukan di Rindam IV/Diponegoro selama tiga hari ke depan.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dan Walikota Semarang Hendrar melepas keberangkatan seluruh mahasiswa baru tersebut, Jum'at (8/9), di lapangan kampus Unnes.

Di hadapan ribuan mahasiswa, Tjahyo Kumolo mengatakan, pendidikan bela negara diperlukan, untuk pembangunan potensi diri dalam rangka untuk meningkatan kecintaan terhadap tanah air.

"Pendidikan bela negara difokuskan kepada generasi muda untuk memberikan imunitas kepada mereka, khususnya kalangan mahasiswa untuk mengatasi dampak negatif dari arus globalisasi pascareformasi," katanya.

Dia mengatakan, Kemendikti telah bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan Kemenhan agar para mahasiswa tidak hanya dituntut untuk meningkatkan kualitas belajarnya saja, tetapi juga bela Negara.

Setiap mahasiswa tidak hanya KKN saja, namun harus mampu menjabarkan nilai-nilai Pancasila, mampu mempertahankan NKRI, dan memahami bahwa NKRI itu adalah Negara yang majemuk.

"Meski hanya berlangsung tiga hari saya berharap, para mahasiswa bisa memahami pentingnya pendidikan bela negara yang diikuti untuk semakin memupuk rasa semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air," tuturnya.

Tjahyo Kumolo tidak lupa memberikan apresiasi kepada UNNES atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan bela Negara ini dan mengharapkan kegiatan tersebut bisa diikuti perguruan tinggi-perguruan tinggi lainnya di Indonesia.

Sementara itu Walikota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, saat ini bangsa Indonesia butuh banyak tangan untuk menjadikan bangsa Indonesia semakin hebat dan salah satu tangan tersebut adalah para mahasiswa UNNES.

“Jadikanlah kawah candradimuka selama 3 bulan ini bukan sebagai kegiatan yang menyiksa, tetapi menjadi kegiatan positif dimana ini bisa menumbuhkembangkan rasa nasionalisme terutama untuk melakukan sesuatu yg terbaik buat bangsa dan Negara”, tegas Walikota.

Hendi, menambahkan, persoalan ideologi, perbedaan, yang berusaha dibenturkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawah, menjadi tanggungjawab mahasiswa untuk menghalanginya jangan sampai hal itu terjadi.

Terakhir Walikota menitipkan pesan kepada mahasiswa agar selalu bijak terhadap berita-berita di Medsos. Menurutnya, berita-berita hoax di Medsos jangan cepat dishare namun dikaji, dilihat terlebih dahulu bermanfaat apa tidak buat masyarakat.

Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menyatakan, pendidikan bela negara untuk mahasiswa baru dimaksudkan untuk memupuk rasa dan semangat nasionalisme.

"Unnes merasa perlu memberangkatkan para mahasiswanya untuk mengikuti pendidikan bela negara, mulai 8-12 September 2017. Pendidikan bela negara menjadi bagian tak terpisahkan bagi mahasiswa seiring perannya sebagai agen perubahan," katanya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2881 seconds (0.1#10.140)