Ini Rekomendasi Serikat Guru untuk Solusi Persoalan PJJ

Jum'at, 24 Juli 2020 - 06:26 WIB
loading...
Ini Rekomendasi Serikat...
FOTO/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pelaksanaan pendidikan jarak jauh ( PJJ ) di tahun ajaran baru masih menemui kendala. Selain keterbatasan akses internet dan listrik, persoalan lain yang muncul yaitu kepemilikan gawai.

Fenomena itu diakui Federasi Serikat Guru Indonesia ( FSGI ) berdasarkan laporan kalangan guru di berbagai daerah. Mereka yang mengalami keterbatasan itu melakukan PJJ secara luring (offline) dengan berkunjung ke rumah siswa.

Di sisi lain, FSGI menilai koordinasi lintas kementerian dan lembaga antara pemerintah pusat dan daerah belum banyak terasa dalam menyelesaikan persoalan PJJ, khususnya bagi yang luring. (Baca juga: Tak Miliki Kuota Internet, Siswa Ini Terpaksa Numpang Belajar di Kelurahan)

“Metode guru kunjung ke rumah siswa ini tak efektif, sebab jumlah guru tak memadai jika harus melayani semua siswa tiga angkatan, misal di SMP dan SMA. Waktu sangat terbatas, bahkan acap kali guru tak bisa berkunjung karena faktor geografis jauhnya rumah siswa di pegunungan yang sulit ditempuh guru,” kata Wasekjen FSGI Satriwan Salim kepada SINDOnews.

Melihat kondisi itu, FSGI memberikan sejumlah rekomendasi bagi wilayah yang melakukan PJJ luring. Pertama, pemerintah daerah bisa menjadikan balai-balai desa sebagai sentra pembelajaran selama PJJ. Melalui dana desa, balai itu nantinya bisa saja disediakan perangkat komputer atau laptop untuk dipakai anak-anak belajar bersama guru. Tentunya, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. (Baca juga: Kebijakan PJJ Tak Boleh Diskriminasi Murid yang Tidak Miliki Sarana Daring)

“Pemerintah daerah bisa menggandeng BUMN atau perusahaan digital memberikan atau meminjamkan gawai bagi siswa di wilayah-wilayah tersebut,” ujar guru SMA Labschool Jakarta itu.

Berikutnya, FSGI juga meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika menambah hotspot akses internet yang merata di wilayah-wilayah sulit jaringan. Bahkan jika memungkinkan, bisa membuat kebijakan internet gratis bagi siswa guru di wilayah tersebut.

“Bagi guru-guru yang berkunjung mengajar, pemda memberikan insentif lebih untuk akomodasi guru, khususnya bagi guru honorer ketika berkunjung ke rumah siswa. Hal ini sebagai bentuk apresiasi sekaligus memberikan motivasi kepada guru,” tambahnya.

Saran lainnya, lanjut Satriwan, yaitu Gerakan Wakaf Gawai Nasional untuk PJJ. Para pemangku pendidikan, orang tua siswa dari kalangan mampu bersama para guru, dan masyarakat bisa membantu siswa dari keluarga tak mampu dengan menyumbangkan gawai pintar. Dengan begitu, anak-anak tersebut berkesempatan belajar dengan sumber pembelajaran daring yang tak terbatas.

Di sisi lain, FSGI juga meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama untuk mendata jumlah siswa dan guru yang terkendala selama PJJ, seperti tak memiliki gawai pintar dan tidak punya akses internet. Kebijakan negara sangat dibutuhkan untuk mengintervensi kualitas pembelajaran PJJ.

Jika dibiarkan berlarut-larut, kata Satriwan, maka disparitas kesenjangan kualitas pembelajaran dan pendidikan makin besar antara siswa yang PJJ luring maupun daring. Sebab, pemerintah wajib memperpendek ketimpangan kualitas pendidikan tersebut.
(nbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Link Pengumuman Hasil...
Link Pengumuman Hasil Akhir Seleksi CPNS Kemendikbud dan Kemenag 2024
Dana PIP Kemdikbud 2024...
Dana PIP Kemdikbud 2024 Cair, Bagaimana Cara Penarikannya?
Salah Persepsi, FSGI...
Salah Persepsi, FSGI Minta Pemerintah Klarifikasi Soal Kenaikan Gaji Guru
Mengenal Wahyudi Aksara,...
Mengenal Wahyudi Aksara, Guru Muda yang Nyalakan Pelita di Tanah Borneo
Wahyudi, Guru Inspirator:...
Wahyudi, Guru Inspirator: Melampaui Keterbatasan, Menembus Segala Hambatan Menjadi Kemungkinan
Lebih dari Sekadar Mengajar,...
Lebih dari Sekadar Mengajar, Wahyudi yang Mendidik dengan Hati
Kritisi Merdeka Belajar...
Kritisi Merdeka Belajar 4 dan 5, FSGI: Terminologi Penggerak Berdampak Negatif ke Guru
Kemendikbud Sisipkan...
Kemendikbud Sisipkan Pendidikan Literasi Finansial melalui Kurikulum Merdeka
Kemendikbudristek Terbitkan...
Kemendikbudristek Terbitkan Panduan Pendidikan Literasi Finansial
Rekomendasi
Kenali 5 Kelompok yang...
Kenali 5 Kelompok yang Dilarang Terima Zakat Fitrah, Siapa Saja?
Toyota Hadirkan Crown...
Toyota Hadirkan Crown dengan 4 Model Sekaligus
5 Potret Pemakaman Barbie...
5 Potret Pemakaman Barbie Hsu yang Penuh Haru, Diiringi Isak Tangis Keluarga
Kim Soo Hyun Terus-menerus...
Kim Soo Hyun Terus-menerus Hubungi Ayah Kim Sae Ron, Beri Tekanan?
Jalani Sidang Etik Hari...
Jalani Sidang Etik Hari Ini, Eks Kapolres Ngada Bakal Dipecat
Langganan Rekor, Harga...
Langganan Rekor, Harga Emas Hari Ini Tembus Rp1.741.000 per Gram
Berita Terkini
Berapa Biaya Kuliah...
Berapa Biaya Kuliah Kedokteran yang Bisa Ditanggung KIP Kuliah 2025?
1 jam yang lalu
Ramadan 2025, IKA PPM...
Ramadan 2025, IKA PPM Santuni Puluhan Anak Yatim Piatu
13 jam yang lalu
Pameran STEAM SMA Labschool...
Pameran STEAM SMA Labschool Jakarta: Kolaborasi Ilmu, Kreativitas, dan Inovasi
16 jam yang lalu
Mengenal 4 Jalur Seleksi...
Mengenal 4 Jalur Seleksi Mandiri UGM 2025, Dibuka 18 Maret
18 jam yang lalu
MNC University Jalin...
MNC University Jalin Kerja Sama dengan Politeknik Siber Cerdika Internasional
19 jam yang lalu
Gagal SNBP 2025? Unesa...
Gagal SNBP 2025? Unesa Buka Jalur Golden Ticket, Otomatis Diterima
20 jam yang lalu
Infografis
43 Negara yang akan...
43 Negara yang akan Dilarang Masuk ke Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved