MNC Group-IPB Menandatangani MoU Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Selasa, 26 Juli 2016 - 23:53 WIB
MNC Group-IPB Menandatangani MoU Tingkatkan Kualitas Pendidikan
MNC Group-IPB Menandatangani MoU Tingkatkan Kualitas Pendidikan
A A A
BOGOR - MNC Group menjalin kesepakatan bersama dengan Program Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait peningkatan kualitas dan pengembangan pendidikan keahlian komunikasi. Penandatanganan MoU dilakukan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) dan Direktur Program Diploma IPB Bagus P Purwanto di Bogor.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB Yonny Koesmaryono mengungkapkan, MNC Group memiliki jaringan bisnis dan industri yang luas. Sementara Program Diploma IPB akan meningkatkan program umum sebagai sekolah vokasi sampai jenjang D4, magister terapan dan doktor terapan.

Melalui penandatangan MoU tersebut, mahasiswa bisa meningkatkan kompetensi melalui berbagai program yang melibatkan kedua belah pihak. “Kami membutuhkan mitra-mitra kerja sama. Salah satunya MNC Group, karena kita memiliki program keahlian, di antaranya program komunikasi. IPB ingin menjalin kerja sama dengan MNC Group yang mempunyai jaringan bisnis dan industri yang luas dan bisa menjadi tempat magang, praktik penyiaran radio, televisi dan lainnya,” ungkap Yonny, Selasa (26/7/2016).

Yonny mengatakan, IPB berencana mengembangkan sekolah vokasi yang mengarah pada industrial base. Selain itu, sejalan dengan program kewirausahaan di kalangan mahasiswa yang menjadi misi IPB.

Yonny menilai, HT sebagai sosok tepat yang bisa menjadi contoh wirausahawan berhasil. “Kita ingin mahasiswa belajar menjadi enterpreneur dari Pak HT, bagaimana beliau bisa menumbuhkan seluruh bisnisnya dengan segala suka dukanya,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, HT memberikan motivasi dan pandangan mengenai pentingnya mahasiswa memilih berwirausaha. Tak hanya sebagai sebuah pilihan karir, wirausahawan dinilainya sangat dibutuhkan negara.

Sebab, wirausahawan bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi kepada negara berupa pajak. “Suatu negara bisa tumbuh lebih baik, bisa menciptakan lapangan kerja yang cukup, bisa menciptakan jumlah pembayar pajak yang banyak, jika minimum 2% penduduknya pengusaha,” ungkap HT.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9176 seconds (0.1#10.140)