Pemberian Gelar Bapak Pembangunan Adalah Operasi Intelijen untuk Hentikan Kekuasaan Soeharto

Sabtu, 11 Februari 2023 - 03:15 WIB
loading...
Pemberian Gelar Bapak Pembangunan Adalah Operasi Intelijen untuk Hentikan Kekuasaan Soeharto
Tampak Yoga Sugomo dan Ali Moertopo (foto: repro)
A A A
BLITAR - Presiden Soeharto mulai mendapat intervensi dari orang-orang terdekat pada saat usia kekuasaannya telah menginjak 16 tahun. Sejak tahun 1983, Pak Harto sudah diharapkan berjiwa besar meletakkan jabatan.

Panjangnya waktu 16 tahun sebagai Presiden Indonesia dianggap sudah lebih dari cukup. Bahkan dinilai setara dengan empat kali masa jabatan Presiden Amerika Serikat.

Intervensi itu datang dari pimpinan tertinggi Bakin (Badan Koordinasi Intelijen Negara) Jenderal Yoga Sugomo. Pak Harto disarankan memberikan tongkat kepemimpinan nasional kepada yang lain.

Sebagai petinggi intelijen, Yoga memiliki perhitungan untuk menyelamatkan Pak Harto. Ia berpandangan kekuasaan yang terlalu lama bisa menimbulkan ekses buruk, di antaranya perasaan jenuh.

Kekuasaan yang terlalu lama juga mendatangkan perasaan keakuan yang berlebihan, termasuk akan merasa paling tahu sehingga sulit menerima kritik atau pendapat berbeda. Dan Yoga sudah menangkap indikasi itu.

Baca juga: Asal Usul Nama dan Sejarah Jember: Daerah Otonom Pertama di Jawa Timur yang Pernah Jadi Benteng Alam

“Yang lebih mengkhawatirkan adalah bila timbul perasaan dan sikap yang mencampuradukkan masalah pribadi dengan pemerintahan, bahkan negara,” demikian yang tertulis dalam buku Jenderal Yoga Loyalis di Balik Layar (2018).

Yoga Sugomo merupakan salah orang kepercayaan Soeharto di bidang intelijen. Terlahir 12 Mei 1925, Yoga berasal dari lingkungan santri di Kauman, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Pasca agresi militer Belanda ia bertugas sebagai perwira intelijen pada staf territorium militer di Banyumas.

Di departemen pertahanan, Yoga pernah menjadi staf Kolonel Zulkifli Lubis yang kala itu menjabat Kepala Badan Informasi Staf Angkatan Perang (Bisap).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2349 seconds (0.1#10.140)