IKJ Akan Buat Pusat Kajian dan Riset Komik Indonesia

Selasa, 23 Juni 2015 - 04:03 WIB
IKJ Akan Buat Pusat Kajian dan Riset Komik Indonesia
IKJ Akan Buat Pusat Kajian dan Riset Komik Indonesia
A A A
JAKARTA - Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (FSR IKJ) akan membuat Pusat Kajian dan Riset Komik Indonesia. Hal ini sebagai sumbangsih kampus seni tertua di Indonesia untuk membangkitkan seni komik.

Dekan FSR IKJ Citra Smara Dewi mengatakan, tahun ini IKJ akan berusia 45 tahun dan untuk menunjukkan komitmen sebagai perguruan tinggi seni negeri tertua di Indonesia, maka pihaknya merancang untuk membuat Pusat Kajian dan Riset Komik Indonesia.

Citra menjelaskan, kampus memandang semakin banyaknya komikus Indonesia yang mendapat tempat di masyarakat perlu didukung dengan pusat riset ini. Selain itu, kehadiran alumni IKJ yang menjadi komikus handal merupakan kekuatan baru dalam ekonomi kreatif.

"Ini sebagai tanggung jawab moral dan kepedulian dalam kajian dan riset sebagai perguruan tinggi seni," katanya dalam konferensi pers 28BIKINI (28 Tahun Bikin Komik-Kartun di Cikini) di Kampus IKJ, Jakarta, Senin (22/6/2015).

Dia menuturkan, di IKJ khususnya program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) sudah banyak komikus dan kartunis yang aktif berkarya di media cetak dan maya. Seperti Benny Rachmadi dan Mice yang menerbitkan komik Benny and Mice dan Pepeng 'Naif' yang melahirkan dua edisi komik Setan Jalanan yang menjadi catatan penting komik Indonesia.

Diungkapkannya, IKJ baru membuka pembinaan ilustrasi dengan kuliah Sequential Art (komik) satu semester penuh pada 2010. Kurikulum baru ini dikembangkan oleh dosen muda yang juga praktisi ilustrator seperti Saut Irianto Manik, Saut Miduk, Rasuardie dan Beng Rahadian.

Kapan pusat riset dan kajian komik ini diresmikan tergantung dari seberapa cepat Pemprov DKI melakukan renovasi kampus IKJ yang kini masih berlangsung. Saat ini, terangnya, renovasi sudah memasuki tahap kedua.

Citra berharap pada tahun depan pusat riset dan kajian ini sudah terwujud. Dari beberapa lantai yang direncanakan untuk pusat kajian itu kampus akan melengkapinya dengan galeri dan perpustakaan bertemakan komik.

Dalam konferensi pers yang juga dihadiri seniman terkemuka Indonesia, Arswendo Atmowiloto turut mendukung pembuatan pusat kajian dan riset komik tersebut. Dia pun menghibahkan 75 koleksi komik yang sudah sekian lama dia kumpulkan untuk IKJ sebagai bahan kajian awal.

Arswendo mengatakan, industri komik di Indonesia sudah jauh berkembang. Masalahnya, ketika komik masuk ke media visual ataupun film nasibnya malah habis. Tidak seperti di luar negeri, komik malah bahan pendukung suatu film.

"Contohnya saja film Batman atau Superman kan lahirnya dari komik dulu. Kalau di Indonesia komiknya sudah bagus tapi begitu masuk film habis (riwayatnya)," terangnya.

Terkait dengan 28BIKINI acara tersebut akan berlangsung pada Kamis 25 Juni 2015 pukul 17.30 WIB. Ajang refleksi DKV IKJ ini akan menampilkan peluncuran buku komik Sepanel Tiga Hati, buku kumpulan kartun Sapa Suru Datang Jakarta, workshop komikoleh Mice dan Reza Azer, diskusi komik bersama Beng Rahadian, Seno Gumira Ajidarma, Mice dan Saut Irianto.

Ada juga reuni dan revitalisasi sekte komik bersama Reza Azer, Alfi Zackhyelle dan Pepeng "Naif" Indrasmoro.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6682 seconds (0.1#10.140)