IHSG masih memiliki potensi menguat

Sindonews.com - Sinyal dimulainya libur Musim Panas di tengah berakhirnya musim laporan keuangan mengindikasikan bursa global termasuk bursa Indonesia beberapa bulan ke depan cenderung bergerak konsolidasi sideways dan menurun.

Kondisi tersebut, dipandang Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang menunjukkan akan sulit bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tajam dalam satu hari perdagangan.

Dengan demikian, menurut dia, cukup bijak jika secara perlahan pola investasi berubah menjadi pola trading jangka pendek untuk mengantisipasi sewaktu-waktu terjadi pull back.

Namun mengawali pekan ini, secara teknikal IHSG masih diproyeksi mampu melanjutkan penguatannya. "Secara harian, data membentuk pola bullish harami mengindikasikan lanjutan kenaikan di hari Senin dalam kisaran 5.132-5.198," ujar Edwin, Senin (27/5/2013).

Di tengah minggu pendek di Wall Street karena Senin memperingati The Memorial Day menjadi sinyal dimulainya libur Musim Panas.

"Dengan demikian, fokus investor secara total ke depannya tertuju atas laporan ekonomi yang akan dirilis terutama data laporan pekerjaan bulan Mei sampai 7 Juni," kata Edwin.

Sentimen semakin buruk terlebih minggu lalu market global sempat dikejutkan dengan kejatuhan tajam indeks Nikkei dan bursa global lainnya.

Kejatuhan tersebut terutama terkait wacana akan dihentikannya paket stimulus senilai USD85 miliar per bulan serta The Fed's Minutes Meeting disertai peningkatan volume perdagangan yang kemudian juga mengakibatkan kenaikan US goverment bond yield tenor 10 tahun menjadi di atas 2 persen.