Lazismu Beri Beasiswa 6 Mujahid Kalender Islam Global Tempuh Studi Magister

Rabu, 17 Juni 2020 - 14:28 WIB
loading...
Lazismu Beri Beasiswa 6 Mujahid Kalender Islam Global Tempuh Studi Magister
Lazismu Beri Beasiswa 6 Mujahid Kalender Islam Global Tempuh Studi Magister
A A A
Penyatuan kalender Islam masih terus diperjuangkan untuk acuan umat Islam di seluruh dunia. Di Indonesia kalender Islam menjadi kajian menarik terutama dalam ijtihad pemikiran yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Karena di Indonesia mencari ahli yang memiliki kompetensi di bidang Ilmu Falak dan Astronomi masih sedikit jumlahnya.

Mengisi kekosongan pakar di bidang itu, Majelis Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah berkolaborasi dengan Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) dan Majelis Tarjih PP Muhammadiyah membuka penerimaan beasiswa Ilmu Falak yang dibuka pada November 2019 secara bertahap.

Melalui seleksi, pada Juni tahun ini, Diktilitbang PP Muhammadiyah, telah menetapkan penerima beasiswa yang terdiri dari 6 orang. Sekretaris Diktilitbang PP Muhamamdiyah Muhammad Sayuti (16/6/2020) mengatakan beasiswa ini adalah beasiswa penuh untuk penerima manfaat yang secara mumpuni serius studi di program Magister Ilmu Falak UIN Walisongo Semarang dan Ilmu Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Diktilitbang mengapresiasi kolaborasi program ini dalam konteks kaderisasi. Sebuah program keahlian yang langka dengan kualifikasi yang selektif sebagai investasi masa depan,” katanya.

Sayuti menambahkan, Muhammadiyah ingin menawarkan cara pandang kalender Islam yang terintegrasi dengan dunia saintifik. Tentunya dengan menyiapkan ahli yang kompeten di bidangnya bagi masa depan umat Islam. Program beasiswa ini juga membuka peluang kajian sains yang telah ditelaah secara klasik dan terkandung dalam Al-Qur’an dan hadis.

“Sudah hampir 1400 tahun tidak ada kalender Islam, karena itu penting bagi Pimpinana Pusat Muhammadiyah mengembangkan program beasiswa Ilmu Falak,” jelasnya.

Selanjutnya sambung Sayuti, dalam konteks praktis keilmuan, ahli-ahli yang profesional di bidang Astronomi perlu mendapat tempat dan terhubung dengan perguruan tinggi yang strategis mengembangkan riset astronomi.

Masa depan mereka yang bergelut di bidang ini jangan sampai nasibnya tak menentu. “Ini pilihan cerdas untuk mengambil pilihan berkarir, maka penerima beasiswa harus terkoneksi dengan perguruan tinggi Muhammadiyah untuk mengembangkan risetnya secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Menanggapi ikhtiar Muhammadiyah mencari kader di bidang Astronomi, Hamim Ilyas selaku Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mengungkapkan dibutuhkan kader yang berani untuk melakukan riset kalender hijriyah global.

Artinya mereka menguasai teori dan mampu berkomunikasi dengan baik. Hamim berharap, penerima manfaat beasiswa berani mengambil peran kelimuan serta memahami peta persoalannya apa dan bagaimana. “Sebagai kader ke depannya mereka akan dilibatkan dalam kajian menghitung kalender global, misalnya terang Hamim.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1058 seconds (0.1#10.140)