STMIK Nusa Mandiri-Iluni 12 Berpaya Atasi Gap Kampus dengan Dunia Industri

Jum'at, 11 Oktober 2019 - 06:13 WIB
STMIK Nusa Mandiri-Iluni 12 Berpaya Atasi Gap Kampus dengan Dunia Industri
STMIK Nusa Mandiri-Iluni 12 Berpaya Atasi Gap Kampus dengan Dunia Industri
A A A
JAKARTA - Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri bekerja sama dengan Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komputer (ILUNI12) Universitas Indonesia menggelar seminar teknologi.

Seminar bertema "Network Infrastruktur dan IT Operations" di Gedung STMIK Nusa Mandiri Kampus Margonda, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/10/2019) .

Dr. Dwiza Riana selaku ketua STMIK Nusa Mandiri mengatakan pihaknya ingin memperbarui pengetahuan di bidang teknologi. ”STMIK Nusa Mandiri giat memperbaharui pengetahuan di bidang teknologi, yang diperuntukkan bagi pemuda bangsa ini agar siap hadapi era yang senantiasa berubah dan berkembang,” ujar Dwiza.

Dwiza juga mengakui, saat ini memang ada gap yang sangat besar antara pengetahuan di kampus dengan implementasi di dunia kerja. Oleh karena itu STMIK Nusa Mandiri sejak beberapa tahun kemarin telah memiliki seminar wajib setiap semester di Prodi. Dalam seminar wajib tersebut STMIK Nusa Mandiri mengundang beberapa partner untuk memberikan materi kepada mahasiswa.

"Seminar wajib itu untuk mengurangi gap antara pengetahuan di kampus dengan implementasi di dunia kerja. Kami berterima kasih sekali atas kerjasama ini. Ini pertama kali di Indonesia, kerjasama alumni Fasikom UI dengan kampus kami," tandasnya

Tiga pembicara yang ahli dihadirkan, antara lain, Hasrul Maruf, dari PT PLN Engineering, Jefri Abdullah dari Cisco Indonesia dan Muhammad Nasri sebagai Deloitte Consulting South East Asia. "Indonesia jangan kalah dengan negara-negara yang telah maju teknologinya. Kita harus persiapkan dari sekarang,” katanya.

Sementara itu Prihandoko selaku Ketua Iluni 12 Fasilkom mengatakan bahwa saat ini terjadi kesenjangan antara ilmu yang diperoleh di kampus dengan dunia industri. Iluni menggagas acara seminar ini untuk mengatasi hal itu.

"Persoalan itu harus diselesaikan. Karena itu kami membuat seminar ini sebagai bentuk sharing industri IT. Memberikan pengetahuan dan berbagi pengalaman seperti apa dunia industri itu," jelas Prihandoko.

Prihandoko memaparkan, harus ada upaya mengatasi kesenjangan antara ilmu yang diperoleh di kampus dengan dunia industri. Saat ini ada lebih dari 5.000 alumni Fasilkom UI yang bekerja di dunia industri. Sehingga alumni Fasilkom UI menawarkan kepada perguruan tinggi di Indonesia untuk memberikan pembekalan, dan wawasan kepada para mahasiswa.

"STMIK Nusa Mandiri menjadi perguruan tinggi pertama yang menerima program transfer of technology ini. Program ini akan terus berjalan dan kami jajaki dengan perguruan tinggi yang lain," jelasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8037 seconds (0.1#10.140)