Jaga Ekosistem dan Lingkungan, 9 PT Olah Limbah Sampah Citarum

Senin, 03 Desember 2018 - 15:14 WIB
Jaga Ekosistem dan Lingkungan, 9 PT Olah Limbah Sampah Citarum
Jaga Ekosistem dan Lingkungan, 9 PT Olah Limbah Sampah Citarum
A A A
JAKARTA - Sungai Citarum adalah sungai terpanjang yang berada di Propinsi Jawa Barat. Kondisi sungai Citarum sangat memprihatinkan dan merupakan sungai terkotor kedua di dunia. Menyadari bahwa kelestarian sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Barat ini merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat yang bermukim di Jawa Barat.

Melalui penjabaran Peraturan Presiden Republik Indonesia (PERPRES) Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum telah dilaksanakan Program Citarum Harum oleh Lembaga Layanan DIKTI Wilayah III yang melibatkan sivitas akademika Perguruan Tinggi (PT).

Universitas Mercu Buana, selaku Koordinator Sektor 18 Program Citarum Harum bersama 8 Perguruan Tinggi lain (UHAMKA, UMJ, UKI, UNKRIS, LSPR, Univ. MH Thamrin, STIAMI, Universitas Mpu Tantular) telah melakukan pelbagai kegiatan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat di lingkungan Sektor 18 dalam upaya menjaga ekosistem dan kebersihan lingkungan sungai Citarum.

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan meliputi kegiatan sosialisasi dan edukasi pembentukan bank sampah dan cara pemilahan sampah, kegiatan pemanfaatan limbah sampah organik dan non-organik, serta kegiatan budidaya tanaman hidrophonik.

Kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Mercu Buana, Dr. Inge Hutagalung, M.Si, menyatakan bahwa tujuan serangkaian kegiatan terkait pengolahan limbah sampah adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat terkait sampah dan cara pengolahan limbah sampah dalam upaya mewujudkan pelestarian lingkungan, serta menumbuhkan budaya bersih di lingkungan masyarakat di hilir sungai Citarum.

"Sosialisasi dan edukasi terkait sampah maupun budidaya tanaman hidrophonik dilakukan dengan menggunakan Learning Methodology yaitu suatu metode pembelajaran yang menitik beratkan pada peran serta peserta berdasarkan pengalaman, stimuli dan respon peserta terhadap stimuli tersebut," terang Inge Hutagalung kepada SINDOnews, Senin (3/12/2018).

Bahwa keberhasilan dari pelaksanaan hanya akan dicapai bila peserta mempunyai kesungguhan untuk memahami dan berubah untuk menjadi lebih baik dalam segala hal. Untuk itu sosialisasi disajikan melalui aspek pengetahuan (penyampaian materi) dan aspek perilaku (praktek bersama).

Kegiatan sosialisasi dan edukasi terkait sampah dan cara pengolahan limbah sampah dilakukan di Dusun Sukajaya, sementara kegiatan budidaya tanaman hidrophonik dilakukan di Dusun Sukamulya. Kedua dusun merupakan wilayah Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang Timur, yang merupakan daerah hilir sungai Citarum.

"Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa dari 9 Perguruan Tinggi yang tergabung dalam Sektor 18 Program Citarum Harum ini dilakukan berdasarkan Quick Win 2018 yang merupakan dasar dari seluruh kegiatan Program Citarum Harum," jelasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9360 seconds (0.1#10.140)