Kisah Abu Lahab Membuntuti Nabi Muhammad SAW dan Menyebut Ahli Bid'ah

Kamis, 07 Maret 2024 - 12:14 WIB
loading...
Kisah Abu Lahab Membuntuti Nabi Muhammad SAW dan Menyebut Ahli Bidah
Dia sering mengikuti Nabi SAW saat beliau berdakwah lalu menyebut keponakannya itu sebagai ahli bidah. Ilustrasi: Ist
A A A
Paman Nabi Muhammad SAW yang paling memusuhi agama Islam adalah Abu Lahab . Dia sering mengikuti Nabi SAW saat beliau berdakwah lalu menyebut keponakannya itu sebagai ahli bid'ah . "Orang ini menginginkan agar kalian memecat Lata dan 'Uzza lalu mengikuti bid'ah dan kesesatan yang disampaikannya," ujar Abu Lahab.

Ibnu Katsir saat menafsirkan Surat Al-Lahab menukil kisah yang diriwayatkan Imam Ahmad . Beliau menceritakan seorang lelaki bernama Rabi'ah ibnu Abbad, dari Banid Dail, pada mulanya dia adalah seorang jahiliah, lalu masuk Islam. Dia mengatakan bahwa ia pernah melihat Nabi SAW bersabda di masa Jahiliah di pasar Zul Majaz:

«يَا أَيُّهَا النَّاسُ قُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ تُفْلِحُوا»

Hai manusia, ucapkanlah, "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, " niscaya kamu beruntung.



Sedangkan orang-orang berkumpul mengerumuninya. Dan di belakangnya terdapat seorang yang berwajah cerah, bermata juling, dan rambutnya berkepang.

Orang itu mengatakan, "Sesungguhnya dia adalah orang pemeluk agama baru lagi pendusta."

Orang yang berwajah cerah itu selalu mengikuti Nabi SAW ke mana pun beliau pergi. Aku bertanya mengenainya, maka dijawab bahwa orang itu adalah pamannya sendiri, bernama Abu Lahab.

Kemudian Imam Ahmad meriwayatkannya pula Abu Zanad bertanya kepada Rabi'ah, "Apakah saat itu engkau masih anak-anak?"

Rabi'ah menjawab, "Tidak, bahkan demi Allah, sesungguhnya aku di hari itu telah 'aqil lagi dapat mengangkat qirbah." Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Husain ibnu Abdullah ibnu Ubaidillah ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rabi'ah ibnu Abbas Ad-Daili mengatakan, "Sesungguhnya saat ia bersama ayahnya —telah berusia remaja— melihat Rasulullah SAW mendatangi tiap kabilah, sedangkan di belakang beliau terdapat seorang lelaki yang bermata juling, berwajah cerah, dan berambut lebat.



Rasulullah SAW berdiri di hadapan kabilah, lalu bersabda:

«يَا بَنِي فُلَانٍ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ آمُرُكُمْ أَنْ تَعْبُدُوا اللَّهَ لَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تُصَدِّقُونِي وَتَمْنَعُونِي حَتَّى أُنَفِّذَ عَنِ اللَّهِ مَا بَعَثَنِي بِهِ»

Hai Bani Fulan, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian aku memerintahkan kepada kalian untuk menyembah Allah dan janganlah kalian persekutukan Dia dengan sesuatu pun; benarkanlah aku dan belalah aku hingga aku dapat melaksanakan semua yang diutuskan oleh Allah kepadaku.

Apabila Rasulullah SAW selesai dari ucapannya, maka lelaki itu berkata dari belakangnya, "Hai Bani Fulan, orang ini menginginkan agar kalian memecat Lata dan 'Uzza serta jin teman-teman kalian dari kalangan Bani Malik ibnu Aqyasy dan mengikuti bid'ah dan kesesatan yang disampaikannya. Maka janganlah kalian dengar dan jangan pula kalian ikuti."

Aku bertanya kepada ayahku, "Siapakah orang ini?" Ayahku menjawab, bahwa dia adalah pamannya yang dikenal dengan nama Abu Lahab. Imam Ahmad dan Imam Tabrani telah meriwayatkan pula dengan lafaz yang sama.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1953 seconds (0.1#10.140)