Penjelasan Identitas Biksu Gisune dalam Film Exhuma

Kamis, 07 Maret 2024 - 09:48 WIB
loading...
Penjelasan Identitas Biksu Gisune dalam Film Exhuma
Biksu Gisune jadi sosok kunci dalam film Exhuma meski sosoknya hanya muncul dalam bentuk foto. Foto/Showbox
A A A
JAKARTA - Sosok biksu Gisune memang tak pernah muncul dalam film Exhuma, kecuali dalam bentuk foto saja. Namun ia justru jadi karakter yang sangat penting dalam film horor Korea tersebut.

Biksu Gisune jadi karakter yang selalu disebut-sebut dalam percakapan antara empat tokoh utamanya, yaitu Hwa-rim (Kim Go-eun), Bong-gil (Lee Do-hyun), Kim Sang-deok (Choi Min-sik), dan Ko Young-geun (Yu Hae-Jin). Namun sosoknya hanya satu kali muncul dalam foto keluarga besar dari klien mereka, Park Ji-yong (Kim Jae-cheol).

Lantas, siapakah sebenarnya biksu Gisune? Mengapa meski tak pernah muncul, tapi ia jadi tokoh kunci dalam film Exhuma? Berikut ulasannya.


1. Kemunculan Pertama Biksu Gisune

Penjelasan Identitas Biksu Gisune dalam Film Exhuma

Foto: Showbox

Gisune pertama kali disebut namanya oleh Park Ji-yong. Ia menyebut nama itu saat ditanya Hwa-rim perihal orang yang merekomendasikan lokasi makam untuk leluhurnya itu hingga Hwa-rim merasa perlu agar makam itu segera direlokasi.

Menurut Ji-yong, biksu Gisune mengatakan bahwa lokasi di atas perbukitan itu sangat bagus dan bisa membaa keberuntungan. Lokasinya adalah di Provinsi Gangwon, yang ada di bagian timur laut Korea Selatan, dekat perbatasan dengan Korea Utara. Seperti dikatakan Ko Young-geun, ia bisa melihat Korea Utara dari lokasi tempat leluhur Park dimakamkan.

Berkebalikan dengan pendapat Gisune, ahli Feng Shui Kim Sang-deok justru mengatakan itu adalah lokasi yang sangat buruk. Bahkan setelah melihat ada rubah di sana, ia awalnya menolak untuk merelokasi makam karena punya firasat buruk.

Terbukti, firasat Kim Sang-deok benar adanya, karena dari sinilah malapetaka dimulai.

2. Identitas Asli Biksu Gisune

Penjelasan Identitas Biksu Gisune dalam Film Exhuma

Foto: Showbox

Gisune ternyata hanya nama julukan bagi sang biksu. Aslinya, ia bernama Murayama. Ia adalah biksu dari Jepang yang menggunakan kekuatan gaibnya untuk membantu negaranya menundukkan Korea.

Ia pergi ke Korea dan di negara tersebut, ia jadi biksu sekaligus dukun yang populer di kalangan petinggi Jepang. Ia juga populer di kalangan orang Korea, terutama mereka yang berasal dari kalangan atas atau keluarga kerajaan seperti leluhur Park Ji-yong.

Yang menarik, Gisune/Kitsune dalam bahasa Jepang berarti rubah. Dari sini, muncul teori bahwa Murayama bukan manusia biasa, melainkan siluman rubah, mirip dengan makhluk mitologi gumiho di Korea Selatan.

Perlu diingat juga, ada banyak rubah di area pemakaman leluhur Park. Bisa jadi, itu adalah perwujudan dari Gisune. Pasalnya, dalam film tidak dijelaskan apakah Gisune sudah mati atau belum dan berapa usia dia yang sebenarnya.

3. Gisune adalah Biang Keladi dari Semua Masalah dalam Film Exhuma

Penjelasan Identitas Biksu Gisune dalam Film Exhuma

Foto: Showbox

Ada alasan khusus dan penting Gisune meminta leluhur Park dimakamkan di Gangwon. Ini adalah untuk menyembunyikan makam dari jenderal raksasa dari Jepang, yang juga berfungsi sebagai pasak yang merugikan Korea.

Seperti diketahui, makam sang jenderal ada di bawah makam leluhur Park. Ia dimakamkan secara vertikal, yang dimaksudkan sebagai pasak besi. Tubuhnya bahkan juga dipasangi pasak besi.

Dalam budaya Korea, pasak besi adalah simbol ketidakberuntungan atau hal-hal negatif lainnya. Pasak besi biasanya juga dipakai untuk menandai kekuasaan atas wilayah tertentu.

Dalam Exhuma, para karakter utama pun berteori bahwa pasak besi inilah yang menjadi biang keladi terpecahnya Korea Selatan dan Korea Utara. Apalagi, lokasi makam itu pada akhirnya memang tepat ada di wilayah yang memisahkan Korea Selatan dan Korea Utara atau biasa disebut Semenanjung Korea.



Selain itu, ada juga dialog keluarga Park yang mengatakan bahwa "rubah di pinggang harimau". Ini ternyata mengacu pada Gisune yang memasang pasak di wilayah itu.

Penjelasannya adalah seperti ini. Jika peta Korea Selatan dan Korea Utara disatukan, maka bentuknya mirip harimau yang tangan kirinya terangkat ke atas. Nah, lokasi makam terkutuk itu ada di bagian pinggang sang harimau.

Jadi, anggota keluarga Park sebenarnya memberi petunjuk tentang ulah Gisune. Jadi, selama pasak besi itu masih terkubur di sana, maka Korea akan terus-menerus dihantui kutukan dan bernasib sial.
(ita)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1068 seconds (0.1#10.140)