Enam PTN di Jabar Sediakan 10.525 Kursi untuk SBMPTN 2018

Rabu, 18 April 2018 - 20:34 WIB
Enam PTN di Jabar Sediakan 10.525 Kursi untuk SBMPTN 2018
Enam PTN di Jabar Sediakan 10.525 Kursi untuk SBMPTN 2018
A A A
BANDUNG - Enam perguruan tinggi negeri (PTN) di Jawa Barat menyediakan 10.525 kursi untuk berbagai program studi melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018.

Keenam perguruan tinggi negeri tersebut adalah Institut Teknologi Bandung (ITB) sebanyak 1.636 kursi; Universitas Padjadjaran (Unpad) 3.783 kursi; Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2.036 kursi; Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati 789 kursi; Universitas Siliwangi (Unsil) 1.025 kursi; dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) 164 kursi.

“Dari sisi jumlah, kuota yang akan diterima melalui seleksi jalur SBMPTN naik sekitar 700 kursi dari tahun lalu yang hanya 9.708 kursi. Kenaikan ini dikarenakan ada beberapa perguruan tinggi yang membuka program studi baru,” jelas Sekretaris Eksekutif I Panlok 34 Bandung Asep Gana Suganda di Kampus ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (18/4/2018).

Panlok Bandung, lanjut dia, menargetkan menampung sebanyak 46.935 peserta ikut pada SBMPTN tahun ini. Sebanyak 39.600 peserta diharapkan bisa ikut ujian tulis berbasis cetak (UTBC) di wilayah Bandung dan 4.000 peserta ikut UTBC di wilayah Tasikmalaya.
Sementara sisanya atau sekitar 3270 peserta bisa mengikuti SBMPTN melalui ujian tulis berbasis komputer (UTBK). Untuk UTBK sebanyak 2.270 peserta ditargetkan menggunakan desktop (PC) dan 1.000 peserta menggunakan gadget atau tablet.

Panlok Bandung telah membuka proses pendaftaran secara online. Di mana pendaftaran UTBC telah dibuka sejak 5 April dan akan ditutup pada 27 April 2018. Sedangkan pendaftaran UTBK dimulai 18 April dan ditutup pada 27 April 2018 mendatang.

Pelaksanaan ujian ITBC dan UTBK akan dilaksanakan pada 8 Mei 2018. Uji keterampilan 9 Mei 2018, dan pengumunan SBMPTN pada 3 Juli 2018.

“Tahun ini, setiap peserta bisa memilih tiga program studi di enam PTN. Namun satu prodi harus didasarkan pada satu wilayah dengan PTN itu. Sedangkan prodi lainnya bisa mengambil PTN luar wilayah pendaftaran,” jelas dia.

Berbeda dengan ITB dan Unpad, empat PTN lainnya masih menggelar jalur seleksi mandiri, walaupun telah mengikuti proses seleksi SNMPTN dan SBMPTN. UPI misalnya, menyediakan 2.036 kursi untuk jalur seleksi mandiri, UIN SGD 589 kursi, Unsil 770 kursi, dan ISBI Bandung 393 kursi.

Pada tahun ini, enam PTN di Jawa Barat menyedikan 22.986 kursi mahasiswa untuk puluhan program studi. Jumlah tersebut naik lebih dari 2.000 kursi dibanding 2017 lalu yang hanya 21.420 kursi. 22.986 kursi di enam PTN, bisa diakses melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi mandiri yang digelar masing-masing kampus.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Arry Bainus mengatakan tahun ini Unpad menyediakan 6.075 kursi yang bisa diakses melalui jalur SNMPTN sebanyak 32% dan jalur SBMPTN sebanyak 62% atau sekitar 3.783 kursi. Untuk kuota SBMPTN, jumlahnya naik dari tahun lalu sebanyak 3.540 kursi.

“Kenaikan itu disebabkan karena ada dua prodi baru. Yaitu bisnis digital sebanyak 40 kursi dan ilmu akuaria 50 kursi. Unpad juga memasukkan semua prodi di kampus luar Bandung, yaitu kampus Pangandaran pada seleksi SBMPTN. Total ada 5 prodi yang diikutkan,” kata Arry.

Smentara itu, Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, total daya tampung ITB pada tahun ini sebanyak 3.950 mahasiswa baru. 60% akan diseleksi melalui lewat SNMPTN dan sisanya jalur SBMPTN atau sekitar 1.636 kursi.

“Kami tidak lagi menggelar seleksi mandiri. Tetapi, kami menyelenggarakan kelas internasional. Total ada enam prodi dengan daya tampung 180 orang. Setiap prodi 30 orang. Prodi ini untuk menampung mahasiswa asing dan warga Indonesia yang selama ini besar di luar negeri. Jurusan yang ditawarkan di antaranya teknik mesin, manajemen, penerbangan, dan lainnya,” kata dia.

Berbasis Android

Sementara itu, berbeda dengan ujian sebelumnya, untuk Panlok Bandung, kali ini akan diadakan ujian SBMPTN menggunakan gadget atau tablet. Sistem ini hanya akan diujicobakan di Unpad dengan kapasista 1.000 peserta.

“Tahun ini kami ada inovasi ujian tulis berbasis komputer menggunakan gadget. Mekanisme pendaftarannya sama. Cuma sebelum cetak kartu, harus lebih dulu daftarkan gadget-nya. Setelah dicatat, gadget itu yang nantinya resmi dibawa ke tempat ujian. Nanti peserta akan diberi link untuk men-download aplikasi ujian. Tetapi memang gadget-nya harus sesuai dan speknya memenuhi syarat,” jelas dia.

Untuk sistem ini, pihaknya telah menyiapkan sistem dan aplikasi yang canggih. Unpad berusaha agar saat ujian sistem jaringan tidak error dan tidak jebol atau terkena hacker. Pihaknya juga memastikan, sistem ini aman dari tindakan curang, saling contek, dan lainnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5893 seconds (0.1#10.140)