Unpad Buka Dua Prodi Baru Bisnis Digital dan Aktuaria

Kamis, 08 Februari 2018 - 21:20 WIB
Unpad Buka Dua Prodi Baru Bisnis Digital dan Aktuaria
Unpad Buka Dua Prodi Baru Bisnis Digital dan Aktuaria
A A A
BANDUNG - Untuk menjawab dan menghadapi tantangan global saat ini, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung akan membuka dua program studi (prodi) baru jenjang sarjana (S1), yakni Bisnis Digital pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta Aktuaria pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Kedua prodi tersebut akan dibuka pada tahun akademik 2018/2019 mendatang.

Rektor Unpad Bandung, Tri Hanggono Achmad mengatakan, pembukaan dua prodi itu sesuai amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Dies Natalis ke-60 Unpad beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebutkan bahwa perguruan tinggi, termasuk Unpad, didorong untuk membuka program studi yang tidak konservatif.

“Prodi Bisnis Digital dan Aktuaria merupakan respons kebutuhan global terkait tantangan revolusi industri keempat. Ini merespons kebutuhan global jaman now,” ujar Tri saat jumpa pers rencana pembukaan dua prodi tersebut di Executive Longe Gedung Rektorat Lantai 2, Jalan Dipatiukur 35, Kota Bandung, Kamis (8/2/2018).

Tri mengemukakan, prodi Bisnis Digital memiliki kekuatan dalam pembelajaran bisnis menggunakan teknologi digital. Program studi ini dikembangkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia di bidang penguasaan start up digital, market place, big data, dan artificial intelligence.

“Bagi Unpad, pengembangan prodi ini dilakukan sebagai implementasi teknologi digital perguruan tinggi,” jelas dia.

Untuk prodi ini, tutur Tri, para pengajar disiapkan tidak hanya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), tetapi juga lintas sektor keilmuan, seperti dari Fakultas Hukum terkait bidang implementasi Undang-undang ITE, Fakultas Ilmu Komunikasi, hingga dari prodi Teknik Informatika. Unpad juga akan memperluas kerja sama dengan praktisi bisnis yang telah bergerak di bidang bisnis digital.

Untuk tahun akademik 2018/2019, prodi bisnis digital pertama di Indonesia ini dibuka dengan daya tampung 40 mahasiswa. Pendaftaran untuk prodi ini dibuka melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Sementara untuk Aktuaria, ungkap Tri, prodi ini dibuka dalam rangka pemenuhan tenaga aktuaris di Indonesia. Tenaga ini dibutuhkan salah satunya untuk menghitung risiko dalam aktivitas bisnis, terutama di bidang asuransi.

Prodi Aktuaria dibuka dengan daya tampung 50 mahasiswa. Seperti prodi Bisnis Digital, pendaftaran prodi dibuka melalui jalur SBMPTN. “Tenaga Aktuaris belum banyak. Padahal, menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, Aktuaris ini sangat dibutuhkan,” jelas Rektor.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8281 seconds (0.1#10.140)