Ubaya Jadi Prototipe Perguruan Tinggi Standar Nasional

Jum'at, 15 Desember 2017 - 06:01 WIB
Ubaya Jadi Prototipe Perguruan Tinggi Standar Nasional
Ubaya Jadi Prototipe Perguruan Tinggi Standar Nasional
A A A
SURABAYA - Universitas Surabaya (Ubaya) menjadi prototipe perguruan tinggi (PT) di Indonesia yang memiliki kelayakan standardisasi nasional.

Pengelolaan pendidikan yang terintegrasi dengan standar mutu di Indonesia menjadikan Ubaya sebagai kampus percontohan di Indonesia dalam pengembangan serta mempertahankan mutu pendidikan.

Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Humas Badan Standardisasi Nasional (BSN) Budi Rahardjo menuturkan, pemilihan Ubaya sebagai prototipe PT nasional sudah dikaji dalam beberapa tahun terakhir.

Penerapan standar mutu nasional serta upaya yang konsisten dalam mempertahankannya di tiap tahun menjadi salah satu alasan yang dipakai BSN untuk memilihnya.

"Jadi Ubaya ini sudah meraih SNI Award sejak 2014 sampai tahun ini. Makanya, sudah empat tahun ini kualitas pendidikan yang dipakai sesuai dengan standar nasional dan dilakukan secara konsisten," ujar Budi ketika ditemui di sela-sela kunjungannya di Kampus II Ubaya Jalan Kali Rungkut Surabaya, Kamis (14/12/2017).

Dia melanjutkan, semua PT maupun lembaga pendidikan di seluruh Indonesia terus diajak untuk memiliki kelayakan SNI. Lembaga pendidikan sendiri harus memiliki SNI untuk lebih kompetitif dan masif dalam lompatan kemajuan.

"Ketika penerapan standardisasi berjalan dengan masif, maka semua lembaga pendidikan bisa mengejar ketertinggalannya," ungkapnya.

Selain di sektor pendidikan, katanya, pemerintah juga terus mendorong penerapan standar di lingkungan pelaku usaha, lembaga dan organisasi baik itu swasta maupun pemerintahan. Makanya tiap tahun BSN selalu mengeluarkan SNI Award yang diberikan pada beberapa pihak yang terus berbenah.

"SNI Award ini diberikan pemerintah sebagai bentuk apresiasi yang tinggi pada berbagai pihak yang konsisten untuk menerapkan standardisasi di lini kerjanya," ucapnya.

Budi menjelaskan, pada tahun ini ada 126 perusahaan maupun lembaga yang sudah mendaftar. Dari jumlah itu, hanya 57 yang dianggap lolos untuk diverifikasi langsung di lapangan. "Kami akan mengambil 50 lembaga yang paling layak untuk diberikan SNI Award," jelasnya.

Penerapan SNI sendiri katanya, terus digenjot di semua daerah. Pihaknya terus mendorong pemerintah daerah setempat maupun lembaga yang ada di berbagai kawasan untuk segera memiliki SNI.

"Toh biayanya gratis. Ini menjadi peluang persaingan serta meningkatkan kapasitas dalam memenangkan kompetisi," sambungnya.

Rektor Ubaya Prof Joniarto Parung menuturkan, jejak penerapan SNI di Ubaya memang sudah dilakukan sejak lama. Secara bertahap, pihaknya melengkapi semua persyaratan yang menjadi standardisasi pendidikan yang menjadi ruang pengajaran di Ubaya.

Efek dominonya katanya, kualitas penyelenggaraan pendidikan dan mutu lulusan bisa diterima oleh masyarakat. Langkah ini pun berjalan beriringan dengan serapan lulusan Ubaya di berbagai lapangan pekerjaan.

"Sejak di bangku kuliah mereka sudah ada ruang pekerjaan yang menunggu ketika lulus. Jadi mereka tak lagi mencari pekerjaan, lulus langsung terserap di dunia kerja," katanya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0696 seconds (0.1#10.140)