Banyak Kendala di Lapangan, Belajar Jarak Jauh Perlu Evaluasi Total

Senin, 03 Agustus 2020 - 09:28 WIB
loading...
Banyak Kendala di Lapangan,...
Kritik atas sistem pendidikan jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi ini belum juga surut. Kemendikbud diminta segera melakukan evaluasi karena pelaksanaan di lapangan memiliki banyak kendala. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Kritik atas sistem pendidikan jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi ini belum juga surut. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diminta segera melakukan evaluasi karena pelaksanaan di lapangan memiliki banyak kendala.

Evaluasi diperlukan karena sistem belajar daring tadinya tidak disiapkan untuk jangka panjang. Jika dibiarkan terus berlangsung tanpa evaluasi, siswa dikhawatirkan akan menjadi korban. Jika dibiarkan terus-menerus dalam keterbatasan akses, siswa bisa ketinggalan pelajaran. Apalagi, belum diketahui kapan pandemi akan berakhir.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gerakan Siswa Kristen Indonesia (GSKI) Delis Jukarson Hehi mengatakan, kendala utama yang dihadapi siswa adalah jaringan internet. Dia melihat dua masalah utama pada layanan jaringan ini. Pertama, pada daerah yang jaringan internetnya cukup bagus, tetap saja ada keluarga kurang mampu. (Baca: Koalisi Selamatkan Indonesia Imbas Tumpulnya Oposisi)

“Kita jangan menutup mata, pembelajaran daring jadi beban sendiri bagi anak-anak tidak mampu ini karena tidak punya gadget, laptop, tidak mampu beli kuota untuk belajar daring ,” ujarnya melalui pernyataan tertulis kemarin.

Berdasarkan pengalamannya turun ke daerah, dia mengaku menemukan banyak sekolah di pedalaman yang tidak punya sarana dan prasarana untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Tidak ada modul yang bisa dibagikan untuk belajar di rumah agar anak tidak ketinggalan pelajaran.

“Selain masalah pada akses pendidikan, masalah kedua adalah pada pendampingan ke anak. Pertanyaannya, apakah semua orang tua punya kapasitas yang sama untuk mendampingi anak belajar? Ada orang tua yang pendidikannya terbatas sehingga terkendala untuk mendampingi anaknya,” ujarnya. (Baca juga: AS Bersiap Kerahkan Rudal-rudal Hipersonik ke Indo-Pasifik)

Pernyataan GSKI ini sejalan dengan keterangan yang disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Fidiansjah di Jakarta, Senin (20/7), bahwa 32% siswa tidak punya akses untuk proses belajar di rumah selama masa pembatasan sosial berskala besar. Dengan kata lain, hanya ada 68% siswa yang punya akses ke jaringan internet.

Menurut Delis, GSKI menyarankan agar sekolah dibuka lagi dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, pakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak. Jika selama ini satu kelas diisi 30 orang, saat ini bisa 15 orang saja dan dibagi dua, yakni masuk pagi dan siang. “Ini penting dipikirkan agar anak-anak tidak ketinggalan pelajaran,” ujarnya. (Lihat videonya: Satu Keluarga Makan Bersama di Bahu Tol Cipali Viral di Medsos)

Sorotan terhadap PJJ juga disampaikan Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. Dia mengatakan, sistem pendidikan daring memang belum terpikirkan sebelumnya. Jika keadaan darurat pandemi ini berlangsung lebih dari satu semester, menurutnya sistem pendidikan daring harus dievaluasi total.

"Karena ini sudah lima bulan dan belum ada gambaran bahwa pandemi akan selesai. Kita setuju saja pendidikan online itu, asal semua infrastruktur terkait itu mulai dari jaringan internet, cara mengevaluasi pendidikan itu, disiapkan. Untuk hari ini nggak siap itu pendidikan online," kata Gus Jazil di sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Ngada, Kepulauan Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (30/7/2020). (Abdul Rochim/Bakti)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Efisien dan Tepat Sasaran:...
Efisien dan Tepat Sasaran: Mekanisme Tunjangan Langsung ke Rekening, Banjir Pujian Para Guru
PJJ Magister PAI UIN...
PJJ Magister PAI UIN SSC 2025 Dibuka, Berikut Jadwal dan Syarat Pendaftaran
Link Pengumuman Hasil...
Link Pengumuman Hasil Akhir Seleksi CPNS Kemendikbud dan Kemenag 2024
Dana PIP Kemdikbud 2024...
Dana PIP Kemdikbud 2024 Cair, Bagaimana Cara Penarikannya?
Mengenal Wahyudi Aksara,...
Mengenal Wahyudi Aksara, Guru Muda yang Nyalakan Pelita di Tanah Borneo
Wahyudi, Guru Inspirator:...
Wahyudi, Guru Inspirator: Melampaui Keterbatasan, Menembus Segala Hambatan Menjadi Kemungkinan
Lebih dari Sekadar Mengajar,...
Lebih dari Sekadar Mengajar, Wahyudi yang Mendidik dengan Hati
Kemendikbud Sisipkan...
Kemendikbud Sisipkan Pendidikan Literasi Finansial melalui Kurikulum Merdeka
Kemendikbudristek Terbitkan...
Kemendikbudristek Terbitkan Panduan Pendidikan Literasi Finansial
Rekomendasi
Pelunasan Biaya Haji...
Pelunasan Biaya Haji Reguler Diperpanjang hingga 2 Mei Khusus untuk 4 Provinsi
Teknologi AI Dorong...
Teknologi AI Dorong Pengembangan Industri Pertambangan
MNC Peduli Salurkan...
MNC Peduli Salurkan Buku Bacaan untuk Galakkan Literasi Anak di Pandai Sikek Tanah Datar
Juara WBO Brian Norman...
Juara WBO Brian Norman Jr dan Tantangan Jin yang Menakutkan dari Jepang
Dorong PNBP, AUKSI dan...
Dorong PNBP, AUKSI dan DJKN Jatim Perkuat Ekosistem Lelang Sukarela
Wali Kota Jaksel Dukung...
Wali Kota Jaksel Dukung Program Mainstreaming HAM untuk ASN dan Masyarakat
Berita Terkini
Guru SD di OKI Ikuti...
Guru SD di OKI Ikuti Pelatihan Penggunaan Pendamping Buku Ajar Gajah Sumatra
1 jam yang lalu
Link Pengumuman UTBK...
Link Pengumuman UTBK 2025 Berikut Jadwal dan Cara Melihat Hasilnya
6 jam yang lalu
PLTS, AI, hingga IoT,...
PLTS, AI, hingga IoT, Kemendikdasmen Pamer Inovasi Hebat Guru SMK dan Instruktur LKP
6 jam yang lalu
Tegas! Pelaku Kecurangan...
Tegas! Pelaku Kecurangan UTBK 2025 Akan Didiskualifikasi dari Semua Jalur Masuk PTN
8 jam yang lalu
Mendikdasmen Dorong...
Mendikdasmen Dorong Peningkatan Kompetensi Guru SMK dan Instruktur LKP
10 jam yang lalu
Panitia SNPMB Mengutuk...
Panitia SNPMB Mengutuk Segala Bentuk Kecurangan di UTBK 2025
11 jam yang lalu
Infografis
Ini Alasan Banyak Tentara...
Ini Alasan Banyak Tentara Israel Mulai Kecewa Berperang di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved