Mendikbud Klaim Kualitas Pelaksanaan UN Meningkat

Jum'at, 12 Mei 2017 - 20:58 WIB
Mendikbud Klaim Kualitas Pelaksanaan UN Meningkat
Mendikbud Klaim Kualitas Pelaksanaan UN Meningkat
A A A
JAKARTA - Ujian berbasis komputer dinilai berdampak positif pada Ujian Nasional (UN) 2017. Dampaknya adalah integritas pelaksanaan ujian massal tingkat sekolah ini meningkat pesat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, UN Berbasis Komputer (UNBK) dilaksanakan di 30.577 sekolah/madrasah/PKBM yang diikuti oleh 3.731.099 siswa.

Dia mengklaim, pelaksanaan UN berbasis komputer ini meningkatkan integritas pelaksanaan UN sehingga meningkatkan kehandalan hasilnya.

"Kecurangan atau kebocoran di UN tahun ini terkoreksi. Tidak ada hiruk pikuk, tidak ada kehebohan," kata Muhadjir di kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (12/5/2017).

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menjelaskan, pada jenjang SMA/MA, sekolah yang tahun lalu integritasnya tinggi atau sudah mengikuti UNBK, capaiannya meningkat 3,39 poin.

Sementara sekolah yang tahun lalu mengikuti UN Kertas Pensil (UNKP) dengan diwarnai kecurangan atau tingkat Indeks Integritas UN (IIUN) rendah dan tahun ini mengikuti UNBK capaiannya mengalami penurunan atau koreksi yang cukup signifikan.

Muhadjir melanjutkan, hal senada juga ditunjukkan oleh hasil sekolah yang melaksanakan UNKP. Menurut dia, sekolah UNKP berindeks integritas UN tinggi yang berhasil mempertahankan integritasnya di tahun 2017, mengalami peningkatan nilai UN sebesar 1,8 poin.

Sedangkan sekolah UNKP yang dulunya ber indeks integritas rendah namun tahun ini berhasil meningkatkan integritasnya dalam pelaksanaan UN (IIUN menjadi tinggi) nilai UN nya mengalami penurunan signifikan.

Berlanjut ke data provinsi, kata dia, provinsi-provinsi yang pada tahun sebelumnya memiliki IIUN tinggi kemudian di tahun 2017 seluruh sekolah di wilayahnya beralih moda tes menjadi UNBK.

Nilai UN ketiga provinsi tersebut meningkat seperti Bangka Belitung 4,31 poin, DIY 4,2 poin, dan DKI Jakarta 2,07 poin. Sebaliknya provinsi yang di tahun 2016 rendah integritasnya, ketika beralih ke UNBK menunjukkan penurunan nilai.

"Hasil tersebut menjadi indikator bahwa UNBK adalah moda pengadministrasian tes yang lebih menjamin integritas pelaksanaan dan memberi gambaran capaian yang sesungguhnya," terangnya.

Guru Besar Universitas Negeri Malang ini menyebutkan, nilai mata pelajaran pilihan seperti Kimia pada sekolah yang berbasis komputer meningkat 9,04 poin, pelajaran ekonomi naik 9,70 poin dan nilai sosiologi meningkat mejadi 12,92 poin.

Dia menjelaskan, kebijakan mata pelajaran pilihan memungkinkan siswa untuk memilih mata pelajaran yang paling disukainya. Dampak pemilihan berdasar kesukaan tersebut terlihat dari peningkatan nilai mata pelajaran pilihan.

Muhadjir mengklaim, UN tahun ini berjalan dengan sangat lancar dan relatif tidak banyak kendala. Laporan kebocoran soal dan kecurangan jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Gangguan teknis pelaksanaan UNBK seperti listrik padam, gangguan koneksi internet, kerusakan server atau komputer di sekolah, semuanya dapat diatasi baik oleh tim teknis di Provinsi maupun oleh tim Posko UNBK Pusat," katanya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7673 seconds (0.1#10.140)