Menaker Dorong UIN Perkuat Vokasi

Senin, 20 Maret 2017 - 21:21 WIB
Menaker Dorong UIN Perkuat Vokasi
Menaker Dorong UIN Perkuat Vokasi
A A A
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri mendorong para lulusan perguruan tinggi Islam bisa lebih terampil dengan memiliki keahlian ganda, agar mudah mengakses dunia kerja.

Tidak hanya mendalami ilmu-ilmu agama, para sarjana kampus Islam seperti dari Universitas Islam negeri (UIN) atau institut agama Islam negeri (IAIN) juga akan lebih mudah terhadap dinamika zaman.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Hanif meminta pengelola perguruan tinggi Islam untuk proaktif dengan membekali mahasiswanya sejak dini. Caranya dengan memberi mata kuliah tambahan yang bersifat keahlian terapan (vokasi) atau membuat semacam lembaga untuk mewadahi dan mengasah keterampilan mahasiswa di luar materi keilmuan Islam.

"Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) siap membantu untuk memfasilitasi program ini," kata Hanif saat menerima kunjungan Pengurus Pusat Keluarga Alumni (Kalam) UIN Walisongo, Semarang, di Kantor Kemenaker, Jakarta, Senin (20/3/2017).

Hanif menilai, perbandingan antara lulusan perguruan tinggi Islam dengan kebutuhan bidang pekerjaan yang sesuai jurusan kini tidak sebanding lagi. Dia mencontohkan, saat ini rata-rata lulusan jurusan pendidikan agama Islam (PAI) mencapai 35.000 orang per tahunnya.

Sedang kebutuhan lowongan pekerjaan dari jurusan ini hanya sekitar 3.500 orang per tahun. Melihat kondisi ini, Hanif yang juga alumnus UIN Walisongo ini berharap ada kebijakan strategis untuk mengatasinya.

Ketua Umum Kalam UIN Walisongo Lukman Hakim menilai, usulan Menaker patut menjadi tantangan pengelola perguruan tinggi Islam untuk bisa merealisasikannya. Guna menjembatani antara lulusan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan, Kalam UIN Walisongo juga terus mendorong perlunya mahasiswa diberi bekal tambahan seperti terkait teknologi informasi.

Untuk merumuskan hal ini, pihaknya akan menggelar reuni akbar yang digelar 14 Mei mendatang di Semarang. "Kami juga membuat program Nusantara Mengaji untuk merespons dampak negatif munculnya kelompok Islam yang radikal dan intoleran," ujarnya didampingi panitia Reuni Akbar Ahmad Zayadi dan Ruchman Basori.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7187 seconds (0.1#10.140)