Kisah Orang Tua Jadi Asisten Guru Dadakan Belajar dari Rumah

Selasa, 21 Juli 2020 - 12:02 WIB
loading...
Kisah Orang Tua Jadi Asisten Guru Dadakan Belajar dari Rumah
Seorang siswa SDN 243 Palembang menjalani proses belajar mengajar jarak jauh dengan didampingi orang tua sebagai asisten guru, Selasa (21/7). Foto/Berli Zulkanedi
A A A
PALEMBANG - Di tengah pandemi COVID-19 yang mengharuskan belajar dari rumah menimbulkan kisah tersendiri terutama bagi orang tua atau wali murid . Mereka terpaksa menjadi asisten guru dan bahkan teknisi IT dadakan.

Akibatnya, tidak sedikit mereka yang kelabakan atau tidak tahu harus berbuat apa. Mulai dari perangkat gadget yang tidak mendukung, jaringan Internet atau kuota yang tak tersedia, hingga suara yang terlalu berisik sehingga membuat proses belajar tidak begitu lancar.

"Saya Alhamdulillah ada fasilitas ponsel dan di rumah ada jaringan internet. Tapi kasian yang lain. Makanya beberapa teman anak kami ajak buka zoom di rumah via ponsel masing-masing," ujar Taufik, orang tua dari siswa di SDN 243 Palembang, Selasa (21/7/2020). (Baca juga: Gelar Kompetisi Sains di Tengah Pandemi, Mendorong Siswa Tetap Berprestasi )

Masalah lain yang muncul, orang tua atau wali harus menjadi asisten guru dan teknisi IT dadakan. Anak harus memiliki pendamping dalam belajar, selain untuk menjaga konsentrasi anak yang memang nalurinya bermain, juga menjaga perangkat agar terus tersambung.

"Kalau tidak kita pantau, bukannya dengar penjelasan guru, malah lirik kiri dan kanan. Parahnya lagi dia buka aplikasi games," sebut Rahmat, orang tua dari siswa di salah satu SD IT ternama di Palembang sembari tertawa.

Beberapa orang tua atau wali berharap, pimpinan tempat mereka bekerja dapat memaklumi atau memberikan sedikit ruang untuk mereka menjadi asisten guru atau teknisi IT dadakan. "Kan hape cuma satu, hape istri hape biasa. Kalau tidak dijaga, anak tidak belajar. Makanya bersyukur pimpinan di kantor mengerti, anak saya belajar via zoom dua kali seminggu Selasa dan Jumat," katanya. (Baca juga: Kemendikbud Jamin Transparansi pada Seleksi Organisasi Penggerak )

Sekolah di Palembang terus belajar di rumah hingga akhir September mendatang karena ibu kota Provinsi Sumsel ini masih berstatus zona oranye Penularan COVID-19. Saat ini, jumlah kasus Corona telah berada di atas 2000 kasus untuk Palembang dan di atas 3000 kasus positif untuk Sumsel.

"Sudah kita edarkan surat untuk terus belajar di rumah. Dalam hal ini guru dan orang tua harus aktif berkomunikasi mendukung proses belajar via daring ini," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, A Zulinto.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2024 seconds (0.1#10.140)