Polda Janji Tindak Tegas Pembakar Hutan

Kamis, 17 September 2015 - 09:57 WIB
Polda Janji Tindak Tegas Pembakar Hutan
Polda Janji Tindak Tegas Pembakar Hutan
A A A
BANDUNG - Polda Jabar janji akan menindak tegas pelaku pembakaran hutan di wilayah Jawa Barat. Saat ini, penyidik Polda Jabar tengah menyelidiki dugaan kesengajaan terkait terbakarnya lahan hutan di Gunung Ciremai, Guntur, dan Papandayan.

“Untuk pencegahan dan penindakan pembakaran hutan di wilayah Jabar, Polda Jabar sa - ngat siap. Kami akan menindak te gas pelaku pembakaran hu - tan untuk dipakai berkebun atau kegiatan illegal logging dan illegal mining,” kata Kabid hu - mas Polda Jabar Kombes Pol Su - listyo Pudjo yang ditemui di Ma - pol da Jabar, Jalan Soekarno- Hatta, kemarin.

Saat ini, ujar Kabidhumas, Polda Jabar dan jajaran me la ku - kan sosialisasi Undang-undang Nomor 41/ 1999 tentang Ke hu - tanan. “Sosialsasi ini bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan provinsi, serta BNPB, TNI, LSM, dan tokoh masyarakat,” tutur Kabidhumas. Polda Jabar, tegas Sulistyo, tak akan mentolerir pelaku pem bakaran hutan dengan alas an apapun, seperti ber ke - bun, illegal logging, dan illegal mining.

“Jika ada masyarakat atau oknum yang terlibat, akan ditindak tegas,” tegas Sulistyo. Sejauh ini, Polda Jabar terus menelusuri ada atau tidaknya kasus pembakaran hutan untuk kepentingan ilegal. Untuk pen - ce gahan Polda Jabar telah me - nyiagakan personel. “Masih kita lidik. Kita lebih ke pen ce - gah an.

Rata-rata kami siapkan sepertiga kekuatan di setiap polres dan on call jika terjadi apa-apa,” tandas dia. Di Jabar, jelas Sulistyo, ke ba - karan hutan terjadi di Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Gunung Guntur dan Papan da - yan Garut, serta Gunung Ga - lung gung Tasikmalaya. Pe nye - bab nya diduga akibat aktivitas pembukaan lahan hutan untuk dijadikan ladang atau kebun.

Data dari Dinas Kehutanan Jabar yang dimuat dalam situs Prov.go.id, 50.000 hektare ka - was an hutan produksi yang ma - yo ritas ditanami pohon jati di Jawa Barat, termasuk rawan ke - ba karan. Sebagian besar berada di jalur pantura, Indramayu, Su - bang, Karawang, dan Cirebon. Lima tahun terakhir angka kebakaran terbesar terjadi di wi - layah hutan produksi Indra ma - yu dan Subang.

Kebakaran he - bat terjadi pada 2006 dengan total luas 8.500 ha, 2004 seluas 1.500 ha. Pada 14 agustus 2014 lalu wi layah Taman Nasional Gu - nung Ciremai (TNGC) yang ma - suk wilayah Kabupaten Ma ja - leng ka mengalami kebakaran. Api melahap sekitar 1.100 hek - tare lahan hutan dari timur ke selatan.

Di kawasan ini terdapat 30 titik api. Pada 31 Agustus, kebakaran terjadi di Suaka Margasatwa Ci - ke puh, Ciemas, Kabupaten Su - ka bumi. Kemudian pada 6 Sep - tem ber 2015, kebakaran terjadi di hutan Gunung Papandayan, lalu hutan lindung Rangga Wu - lung, Kabupaten Subang dan Gu nung Cantayan di Desa Ci - jati, Kecamatan Miniis Kabu - paten Purwakarta.

Lahan Terbakar di Papandayan Meluas

Lahan yang terbakar di Gu - nung Papandayan, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut mencapai lebih dari 300 hektare (ha). Api mudah merambat karena tiupan angin kencang dan lahan kering akibat musim kemarau. Sementara, terbatasnya jum - lah peralatan dan personel yang bertugas, membuat upaya pe - ma daman berlangsung lam bat.

Api yang sebelumnya telah meng hanguskan Blok Tegal Alun, Puncak Papandayan, Pa sir Malang dan sebagian Blok Cisa - roni, kini meluas ke blok Stam - plat, Cinun jang, dan Arjuna. Di beberapa blok itu titik api dan kepulan asap dapat di jum - pai. Untuk meminimalisir rem - bet an api, petugas dibantu re la - wan masyarakat dari tiga kam - pung.

“Relawan masyarakat yang membantu berasal dari Kampung Cileleuy, Stamplat, dan Cisarua. Mereka dibagi men jadi beberapa tim dan di se - bar ke titik-titik yang masih ter - bakar,” kata petugas Balai Kon - ser vasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Jabar Pipin Suryana, kemarin.

Pria yang akrab disapa Mang Ipin ini mengemukakan, para relawan hanya membekali diri me reka dengan peralatan per - ta nian seperti cangkul, golok, celurit, dan lainnya. Mereka mem buat sekat bakar guna me - lo kalisir api agar tidak menjalar ke area lain. “Lahan yang terba - kar sangat luas, sementara pe - tu gas dan relawan berikut per - leng kap an nya sangat terbatas. Meski ti dak maksimal, kami tetap akan berupaya agar api tidak me ram bat ke wilayah lain,” ujarnya.

Agie permadie/ fani ferdiansyah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8208 seconds (0.1#10.140)