Adang, Guru SMAN 8 Bandung Ikut Tewas

Senin, 14 September 2015 - 10:55 WIB
Adang, Guru SMAN 8 Bandung Ikut Tewas
Adang, Guru SMAN 8 Bandung Ikut Tewas
A A A
BANDUNG - Korban tewas akibat jatuhnya crane di Masji dilharam, Mekah, Arab Saudi, pada Jumat(11/9) bertambah.

Di Jawa Barat, korban tewas men jadi tiga orang. Berdasarkan data dari Pa ni - tia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jawa Barat untuk Em - bar kasi Jakarta-Bekasi korban tewas pertama adalah Iti Rasiti dari kloter 23, warga Kabupaten Bandung Barat. Kemudian, Adang Joppy Lili,58, dari KBIH Bina Fitroh, Kota Bandung, dan Ferry Mauludin Arifin dengan nomor Paspor A 9464489 dari Kloter 12, asal Kota Bekasi.

Data dua korban tewas yakni Adang Joppy Lili dan Ferry Mauludin Arifin ini diperoleh Minggu(13/9). Kedua jamaah yang menjadi korban ini sempat mendapatkan perawatan di RS Daerah Arab Saudi. Kepergian jamaah korban tragedi crane di Majidilharam, Mekah, Arab Saudi ini tentunya meninggalkan duka yang men - dalam bagi orang -orang dekat almarhum.

Terutama bagi Adang Joppy Lili warga Jalan Babakan Haji Tamim, RT 05 /13, Ke lu rah - an Padasuka, Kecamat an Ban - dung Kidul, Kota Ban dung. Pasca dinyatakan meninggal dunia, kediaman Adang lang - sung ramai dikunjungi sanak keluarga dan kerabat. almarhum Adang yang dikenal sebagai seorang guru di SMAN 8 Kota Bandung ini juga didatangi rekan dan anak didiknya.

Anak pertama Adang, Yoga Hermana,27, mengungkap kan, kabar duka yang me nim pa sang ayah ini diterima ke luar ga dari informasi crisis cen ter pada Minggu(13/9), se ki tar pukul 06.00WIB. Me nu rut dia, se - orang petugas dari crisiscentre me nelepon dan memberikan ka bar jika salah satu korban te - was akibat pe ris tiwa kecelakaan kerja crane di Majidil Haram, Mekah, Arab Saudi itu adalah Adang Joppy Lili.

Awalnya, kata Yoga, pihak keluarga tidak percaya dengan informasi tersebut. Namun, setelah petugas yang mem be ri - kan kabar itu menyebutkan sejumlah informasi secara rin ci seperti identitas, mulai dari nomor paspor, KBIH, tanggal keberangkatan hingga alamat rumah, baru pihak keluarga percaya. “Dari situ saya hanya bisa pasrah,”katanya.

Dia menyebutkan, ayahnya itu berangkat menunaikan iba - dah haji bersama istrinya Her - ma Sarimaya,47. “Kedua nya berangkat pada 27 Agus tus lalu sebagai kloter 16 Be kasi dengan KBIH Bina Fitroh,” katanya. Saat ini, kata dia, pihak ke - luarga masih harap-harap ce - mas mengenai keberadaan Her - ma, ibu kandung almar hum.

Se - bab, saat kejadian, ke dua nya se - dang berpisah. Yoga menye but - kan, kedua orang tuanya me - mang terpisah, ka re na lokasi tempat ibadah an tara pria dan wanita berada terpisah.

“Saat itu dua-duanya se dang beribadah, bapak di dekat lokasi tawaf dan ibu di dalam mesjid. Sesaat setelah kejadian ada yang bilang papah dibawa ambulance ke rumah sakit ka rena cedera kakinya. Besok nya, pada tang - gal 12 (Sep tem ber) ada berita pressrilis korban jiwa, disitu ga ada nama bapak saya. Besoknya crisiscenter me ne le pon dan menjelskan je na zah ba pak su - dah teriden ti fi kasi,” ucap nya tegar.

Sosok Humoris Itu Telah Pergi

Sementara itu, anak didik Adang, di SMAN 8 Kota Ban - dung merasa kehilangan sosok guru yang sangat humoris dan dekat dengan para murid. Se - jum lah siswa ini terlihat di ke - dia man Almarhum untuk mem berikan doa dan du kung - an moral terhadap keluarga. Guru yang mengajar pe la jar - an Ekonomi ini dikenal se bagai sosok yang humoris dan dekat dengan para murid.

Sifat itulah yang rupanya me ning gal kan kesan mendalam bagi para murid murid almarhum. Alif, salah satu murid SMAN 8 Bandung, terlihat me me rah ka - rena menangis sela ma berada di ru mah duka. Alif mengaku ter - kejut dan tidak per caya saat per - tama kali men dengar kabar ke ce - lakaan yang menimpa Adang saat ber iba dah di Tanah Suci.

Bagi Alif, sosok Adang se - bagai guru yang tegas sekaligus humoris memberi kesan be gitu mendalam bagi Alif. Alif me - ngaku, sebelumnya ia me ru pa - kan murid yang nakal di se ko - lah. Meski begitu, Adang tak per nah memandang se belah mata kepada Alif.

Sebagai sosok guru dan juga sosok seorang teman, Adang jus tru seringkali memberikan mo tivasi kepada Alif untuk men jadi lebih baik. Adang tak pernah bosan berpesan ke pada Alif bahwa ia memiliki ke per - cayaan kepada Alif untuk bisa berprestasi di sekolah.

“Almarhum sosok yang te - gas sekaligus humoris. Tidak hanya berperan sebagai sosok seorang guru tetapi juga me - nempatkan diri sebagai sosok seorang teman yang dekat de - ngan para siswa,”ujar Alif ke - pada KORANSINDO saat me la - yat dirumah duka.

Alif mengaku sebelumnya ia merupakan murid yang na kal di sekolah. Namun al mar hum jus - tru seringkali mem be ri kan mo - tivasi kepadanya un tuk men - jadi lebih baik. “ Saya kan anak nakal, tetapi beliau pernah me - muji saya dalam hal pelajaran. Beliau bilang, saya bisa dan me - naruh harapan kepada saya. Itu yang menjadi motivasi buat saya,”ucap Alif.

Senada dengan Alif, murid SMAN 8 Bnadung lainnya, Ir - fan, juga menilai Adang seba gai sesosok guru yang sangat di - sukai murid. Sebagai guru eko - nomi sekaligus guru ke di sip lin - an, Adang juga memiliki sifat hu moris yang seringkali meng - hibur para siswa. “Se moga tenang di sana, di tempat yang terbaik,” harap Irfan yang diamini oleh Alif dan teman-temannya.

DPRD: Perhatikan Korban asal Jabar

Sementara itu, Wakil Gu ber - nur Jawa Barat Deddy Miz war mengungkapkan para kor ban tersebut merupakan orang yang meninggal dunia di jalan Allah SWT atau syuhada. “Mereka itu saya kira syu - hada, karena mereka meng - hem buskan nafas terakhir di tem pat terbaik, di waktu ter baik dan di saat menjalankan ibadah terbaik,” ujar Deddy.

Untuk itu, dirinya mewakili Pe merintah Provinsi Jawa Ba - rat menyampaikan bela sung - kawa atas tragedi yang terjadi di Masjidil Haram, Arab Saudi tersebut. “Bagaimana pun saya turut berduka. Kami turut ber - bela sungkawa tentunya,” kata dia.

Ketua Komisi V DPRD Jabar Agus Welianto Santoso ber ha - rap peristiwa jatuhnya crane ter sebut tidak meng gang gu ja - lan nya proses ibadah haji, ter - utama bagi jamaah asal In do - nesia. “Ya tentu kita se mua ber - harap proses ibadah tetap ber - jalan lancar,” kata Agus saat dihubungi warta wan, kemarin.

Menurut Agus, Peme rin tah Provinsi Jabar dan Ka bu paten Bandung Barat harus memberi dorongan moral un tuk keluarga korbang. Hal ini sangat penting sebagai bentuk perhatian dari pemerintah. “Pemerintah Pro - vin si harus membantu para kor - ban ka rena ini merupakan sa - lah satu bentuk tanggungjawab moral terhadap warganya,” ujar nya.

Harapan itu pun dijawab Pemprov Jabar, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ber janji akan memperhatikan para korban asal Jawa Barat ini. “Pem - prov melalui Biro Yansos memberi perhatian kepada ke - luarga korban asal Jabar, baik moril maupun materil,” kata nya.

Bahkan, Heryawan menye - but kan, pihaknya siap mela ku - kan berbagai langkah yang di - per lukan terkait peristiwa ini. “Tentu kita akan lakukan halhal yang perlu kita la ku kan, termasuk menyantuni ke luarga koban,” katanya.

Dian rosadi/ Yugi prasetyo/ Raden bagdja mulyana
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5038 seconds (0.1#10.140)