Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Akan Sumbang Inflasi

Jum'at, 03 April 2015 - 12:48 WIB
Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Akan Sumbang Inflasi
Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Akan Sumbang Inflasi
A A A
JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengungkapkan, dampak kenaikan harga elpiji 12 kg terhadap angka inflasi April kecil, bahkan dampaknya kurang dari 0,1%.

"Andilnya sih kecil (kenaikan elpiji 12 kg), tak sampai 0,1%. Jadi dampak ke inflasi kecil hanya sekitar 0,05%," ujarnya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (2/4/2015) malam.

Dia mengungkapkan, dampak kenaikan elpiji 12 kg kecil lantaran konsumennya yang tidak terlalu besar. Masyarakat Indonesia lebih cenderung menggunakan elpiji 3 kg. "Secara historis memang tidak mendorong inflasi karena kita banyak konsumsinya 3 Kg," imbuh dia.

Kendati demikian, Sasmito memperkirakan pada bulan ini masih akan terjadi inflasi. Namun dia belum dapat memastikan berapa besaran inflasi yang akan terjadi bulan ini. "Bisa lebih besar atau kecil. Kemungkinan kalau inflasi pun kecil. Saya berharap lebih kecil dari Maret," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) diam-diam telah menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp666,67 per kg atau sekitar Rp8.000 per tabung. Kenaikan harga tersebut mulai berlaku hari ini.

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, kenaikan harga tersebut dipicu oleh kerugian yang dialami perseroan akibat harga BBM yang tidak mencapai harga keekonomian.

"Premium Jamali dan non-Jamali sesuai keterangan Dirjen Migas dihadapan Komisi VII kemarin masih minus Rp600 per liter. Kalau dikalikan 80 juta liter per hari jadi rugi berapa? Sedangkan untuk solar disebutkan impas, artinya Pertamina tidak mendapatkan apa-apa," ucapnya kepada Sindonews di Jakarta, Rabu (1/3/2015).

(Baca: Diam-diam Pertamina Naikkan Harga Elpiji 12 Kg)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3207 seconds (0.1#10.140)