Gonjang-ganjing Korut, Isu Jong-un Lengser hingga Pemimpin Boneka

Sabtu, 04 Oktober 2014 - 14:56 WIB
Gonjang-ganjing Korut, Isu Jong-un Lengser hingga Pemimpin Boneka
Gonjang-ganjing Korut, Isu Jong-un Lengser hingga Pemimpin Boneka
A A A
PYONGYANG - Sudah sepekan terakhir ditaktor muda Korea Utara (Korut), Kim Jong-un jadi buah bibir dunia karena menghilang dari publik di negara itu.Misteriusnya jejak sang ditaktor berusia 31 tahun itu, disusul pernyataan sensasional, bahwa Jong-un sejatinya sudah dilengserkan sejak 2013.

Jika benar pernyataan itu, lantas siapa yang menjalankan pemerintahan di negara yang ditakuti karena senjata nuklirnya itu? Jawaban yang santer muncul adalah, Korut di bawah kendali pemimpin boneka.

Pernyataan sensasional yang menjadi sinyal gonjang-ganjing di Korut, muncul dari seorang pejabat kontra-intelijen Korut, yang menggelar jumpa pers di Belanda. Pejabat yang bersama para elite Pyongyang yang diasingkan Belanda itu, memberikan kesaksian mengejutkan pada September 2014 lalu.

Jong-un Dulingkan 20013?

Pejabat yang memberi sinyal ketidakberesan di Korut itu bernama Jang Jin-sung. Dia adalah seorang perwira berpengaruh dalam divisi propaganda di era pemerintah ditaktor Kim Jong-il. Menurutnya, Kim Jong-Un sebenarnya sudah digulingkan pada tahun 2013.

Pengendali pemerintah Korut sekarang adalah Organisasi dan Departemen Pembimbang (EGD). Badan dulunya digunakan untuk melaporkan langsung kondisi nyata di Korut kepada Kim Jong-il, ayah dari Kim Jong-un.

“Di satu sisi, orang-orang itu ingin mempertahankan monopoli rezim. Di sisi lain, tidak seperti orang yang berperang melawan rezim, tetapi dalam artian, kebijakan yang mereka ambil untuk mendapatkan keuntungan dari pengaruh rezim. Ini tidak benar-benar perang sipil nyata, ada dua kekuatan yang bermain,” kata Jin-sung, mengacu pada apa yang terjadi dengan EGD.

Remco Breuker, seorang profesor Studi Korea di Universitas Leiden di Belanda, yang menjadi tuan rumah konferensi pers itu mendukung apa yang disampaikan Jin-sung. (Baca: Kim Jong-un Menghilang, Korsel Enggan Berkomentar)

“Kekuasaan yang sesungguhnya berada di dalam satu departemen, yang oleh EGD dipersiapkan untuk kesempurnaan birokrasi ala Kim Jong-il. (EGD) ini bukan sekadar melayani dia (Kim Jong-un), tetapi lebih melayani warisan Kim Jong-il. Mereka tidak selalu bertepatan,” katanya.

Misteri Pengganti Jong-un

Jin-sung percaya bahwa rezim Korut saat ini akan runtuh dalam waktu dekat. Kim Jong-un, katanya, dapat digantikan oleh salah satu saudaranya, entah Kim Jong-nam, 43, atau Kim Jong-chul, 33.

Toshimitsu Shigemura, seorang profesor di Universitas Waseda Tokyo dan otoritas pada urusan Korut, mengatakan kepada Telegraph, yang diansir semalam,bahwa rezim Korut sudah tidak stabil.

“Ini semacam tindakan yang menunjukkan upaya kudeta atau bahwa pihak berwenang telah menemukan ada semacam plot kudeta terhadap kepemimpinan,” katanya.

”Jika itu adalah kudeta yang didukung militer, maka situasi di Pyongyang akan sangat berbahaya dan saya telah mendengar laporan bahwa Kim telah dipindahkan dari ibukota,” lanjut dia.

Gonjang-ganjing di Korut ini, semula dari menghilangnya Kim Jong-un dari publik. Banyak laporan menyebut, Jong-un mengagalami cedera retak pergelangan kaki, karena tidak kuat menahan tubuhnya yang membengkak akibat obesitas. (Baca: Menghilang dari Publik, Kim Jong-un Terbaring di RS)

Bahkan, beberapa hari lalu, muncul laporan dari media setempat bahwa Jong-un terkapar di rumah sakit. Laporan itu sinkron dengan menghilangnya Jong-un sejak 3 September 2013. Kendati demikian, laporan soal kudeta, dan pemindahan Jong-un dari ibukota tetap saja menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Ada isu, ada pula bantahannya. Pemerintah Korut melalui Duta Besar Korut untuk PBB, So Se-pyong, menepis berbagai spekulasi liar itu. (Baca juga: Klaim Jong-un Sehat, Korut Sangkal Terjadi Kudeta)

Menurutnya, kesehatan ditaktor muda Korut tersebut dalam kondisi baik, sehingga tidak mungkin adiknya, Yo-jong mengambil alih pemerintahan. Menurutnya, tidak benar bahwa pada Juli 2014, Jong-un terlihat berjalan pincang dan jatuh sakit.”Itu rumor, desas-desus palsu,” tegas dia, seperti dikutip Reuters.

Laporan adanya kudeta itu pertama kali diberitakan majalah yang berbasis di Tokyo, Jepang. Di mana, adik Jong-un mengambil alih pemerintahan, karena Jong-un jatuh sakit dan dirawat di kilinik Bonghwa di Pyongyang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3232 seconds (0.1#10.140)