Kebakaran Hebat Tambora 6 Tewas, Pemkot Jakbar Bongkar Teralis di Bangunan Ruko
loading...
Usai kebakaran hebat indekos di Tambora, Jakarta Barat yang menewaskan 6 orang, pemerintah daerah setempat membongkar teralis besi di beberapa bangunan ruko. Foto: MPI/Dimas Choirul
A
A
A
JAKARTA - Usai kebakaran hebat indekos di Tambora, Jakarta Barat yang menewaskan 6 orang, pemerintah daerah setempat membongkar teralis besi di beberapa bangunan ruko. Pembongkaran teralis untuk memudahkan proses evakuasi jika suatu saat terjadi kebakaran.
Camat Tambora Bambang Sutarna mengatakan, teralis yang terpasang di ruko tersebut diduga menjadi penghambat korban saat menyelamatkan diri dari kebakaran. "Kejadian ini sudah ketiga kali memakan korban. Waktu itu di Kelurahan Pekojan, di Tambora satu rumah lima meninggal, dan kemarin ini satu rumah juga yang meninggal 6 orang," ujar Bambang, Kamis (18/8/2022).
Baca juga: Kronologi Kebakaran Indekos di Tambora yang Tewaskan 6 Orang Penghuni
Terdapat 5 ruko lain yang dilakukan pemretelan teralis. Upaya itu akan diterapkan di sejumlah ruko yang ada di Tambora.
"Memang untuk keselamatan jiwa. Nah ini kan warga punya pemahaman keliru. Dia menyelamatkan hartanya tapi tidak memikirkan jiwanya, nah akhirnya terjadilah seperti ini. Membuat rumah seperti penjara," katanya.
Dia juga menyayangkan warga yang mengubah ruko untuk dijadikan tempat kos-kosan. Hal tersebut tidak sesuai ketentuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). "(Juga) dipergunakan hal lain disekat-sekat jadi kos-kosan atau kontrakan. Ini yang kami sayangkan. Petakannya juga dipasang dengan triplek yang mudah terbakar," ujar Bambang.
Dia menyebut ruko indekos yang terbakar pada Rabu (17/8/2022) tidak memiliki izin untuk dijadikan kos-kosan. "Ini kan kucing-kucingan. Izin yang pertama tidak dibuat kos-kosan kemudian waktu berikutnya dia kemudian dibuat akal-akalan untuk dijadikan kosan," ucapnya.
Baca juga: Penyelidikan Polisi, Pemicu Kebakaran Indekos di Tambora Bersumber dari Kipas Angin
Sebelumnya, terdapat 6 korban tewas dan dua luka-luka dalam peristiwa kebakaran yang melanda bangunan indekos empat lantai di Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2022).
Dari hasil pemeriksaan sementara, terdapat dugaan korsleting listrik pada kipas angin di salah satu kamar penghuni kos berinisial A di lantai dua. Saat itu, penghuni diduga lupa mematikan kipas angin ketika hendak berangkat kerja pada pukul 05.00 WIB.
Camat Tambora Bambang Sutarna mengatakan, teralis yang terpasang di ruko tersebut diduga menjadi penghambat korban saat menyelamatkan diri dari kebakaran. "Kejadian ini sudah ketiga kali memakan korban. Waktu itu di Kelurahan Pekojan, di Tambora satu rumah lima meninggal, dan kemarin ini satu rumah juga yang meninggal 6 orang," ujar Bambang, Kamis (18/8/2022).
Baca juga: Kronologi Kebakaran Indekos di Tambora yang Tewaskan 6 Orang Penghuni
Terdapat 5 ruko lain yang dilakukan pemretelan teralis. Upaya itu akan diterapkan di sejumlah ruko yang ada di Tambora.
"Memang untuk keselamatan jiwa. Nah ini kan warga punya pemahaman keliru. Dia menyelamatkan hartanya tapi tidak memikirkan jiwanya, nah akhirnya terjadilah seperti ini. Membuat rumah seperti penjara," katanya.
Dia juga menyayangkan warga yang mengubah ruko untuk dijadikan tempat kos-kosan. Hal tersebut tidak sesuai ketentuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). "(Juga) dipergunakan hal lain disekat-sekat jadi kos-kosan atau kontrakan. Ini yang kami sayangkan. Petakannya juga dipasang dengan triplek yang mudah terbakar," ujar Bambang.
Dia menyebut ruko indekos yang terbakar pada Rabu (17/8/2022) tidak memiliki izin untuk dijadikan kos-kosan. "Ini kan kucing-kucingan. Izin yang pertama tidak dibuat kos-kosan kemudian waktu berikutnya dia kemudian dibuat akal-akalan untuk dijadikan kosan," ucapnya.
Baca juga: Penyelidikan Polisi, Pemicu Kebakaran Indekos di Tambora Bersumber dari Kipas Angin
Sebelumnya, terdapat 6 korban tewas dan dua luka-luka dalam peristiwa kebakaran yang melanda bangunan indekos empat lantai di Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2022).
Dari hasil pemeriksaan sementara, terdapat dugaan korsleting listrik pada kipas angin di salah satu kamar penghuni kos berinisial A di lantai dua. Saat itu, penghuni diduga lupa mematikan kipas angin ketika hendak berangkat kerja pada pukul 05.00 WIB.
(jon)
Lihat Juga :
