Misteri Diamnya Bos Wagner setelah Tiba-tiba Batalkan Kudeta Militer Rusia

Senin, 26 Juni 2023 - 06:56 WIB
loading...
Misteri Diamnya Bos Wagner setelah Tiba-tiba Batalkan Kudeta Militer Rusia
Bos tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin sapa warga Rusia di Rostov-on-Don setelah tiba-tiba membatalkan kudeta terhadap militer Rusia. Foto/REUTERS/Alexander Ermochenko
A A A
MOSKOW - Yevgeny Prigozhin, bos tentara bayaran Wagner Group, diam secara misterius sejak dia tiba-tiba membatalkan kudeta terhadap militer loyalis Presiden Rusia Vladimir Putin.

Prigozhin (62) terakhir terlihat berswafoto dengan penggemar dari sebuah mobil di kota Rostov-on-Don, setelah mengirim tentara bayarannya ke Moskow sebelum memutuskan untuk membatalkannya. Laporan yang beredar mengatakan kudeta batal setelah dia bernegosiasi dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko—sekutu Putin.

Di bawah ketentuan kesepakatan mereka, Prigozhin akan pergi ke pengasingan di Belarusia.



Tapi setelah penampakan di Rostov-on-Don, bos Wagner itu belum muncul di Belarusia. Juga tidak ada postingan di akun Telegramnya—di mana dia biasanya sangat aktif—sejak pengumuman pada hari Sabtu bahwa dia telah memerintahkan anak buahnya untuk mundur untuk menghindari “pertumpahan darah”.

“Dia menyapa semua orang dan akan menjawab pertanyaan ketika dia akan menghubungi secara normal,” kata tim media Prigozhin kepada The Sun, Senin (26/6/2023).

Sementara itu, Putin telah membuat pernyataan singkat di televisi Rusia, berusaha memberi kesan bahwa urusan berjalan seperti biasa meskipun terjadi kekacauan baru-baru ini.

“Kami merasa percaya diri, dan, tentu saja, kami berada dalam posisi untuk mengimplementasikan semua rencana dan tugas yang ada di depan kami,” kata Putin merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina.

“Ini juga berlaku untuk pertahanan negara, ini berlaku untuk operasi militer khusus, ini berlaku untuk ekonomi secara keseluruhan dan wilayah masing-masing.”

Itu adalah pertama kalinya Putin berbicara sejak pidato marahnya selama upaya kudeta Prigozhin, di mana dia mengecam apa yang dia sebut "pengkhianatan internal" dan mengatakan: "Ambisi tanpa batas dan kepentingan pribadi telah menyebabkan pengkhianatan terhadap negara."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0837 seconds (0.1#10.140)