Pilu Gadis Irak, Jadi Budak Seks ISIS lalu Dipaksa Tes Keperawanan

Sabtu, 30 Januari 2016 - 08:19 WIB
Pilu Gadis Irak, Jadi Budak Seks ISIS lalu Dipaksa Tes Keperawanan
Pilu Gadis Irak, Jadi Budak Seks ISIS lalu Dipaksa Tes Keperawanan
A A A
BAGHDAD - Nasib pilu dialami para gadis Irak yang diculik kelompok ISIS. Mereka dijadikan budak seks militan ISIS dan setelah berhasil melarikan diri dipaksa menjalani tes keperawanan oleh para pejabat Kurdistan Irak.

Tes keperawanan yang dianggap sebagai penghinaan secara barbar itu diungkap Human Rights Watch (HRW) yang mewawancarai puluhan gadis Irak korban perbudakan seksual kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Gadis-gadis menjalani prosedur kasar dan tak akurat sebagai bagian dari pemeriksaan forensik, pemeriksaan dampak perkosaan,” kata peneliti HRW untukDivisi Hak-Hak Perempuan, Rothna Begum, dalam sebuah laporan baru-baru ini.

Tes keperawanan itu, kata dia, dipandang sebagai bukti pemerkosaan yang akan diputuskan oleh pengadilan Irak. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan secara definitif bahwa tes keperawanan atau dikenal sebagai “tes dua jari” tidak memiliki validitas ilmiah.


Mereka mendasarkan pada hal umumnya, tapi tidak akurat bahwa tidak semua perempuan dan anak gadis yang perawan memiliki hymens utuh yang berdarah pada hubungan seksual pertama kali,” ujarnya.

Dengan demikian (tindakan) mereka tidak efektif untuk menentukan apakah seorang wanita atau gadis telah diperkosa (atau tidak),” lanjut Begum, seperti dikutip dari news.com.au, Sabtu (30/1/2016).

Begum telah mewawancarai puluhan gadis yang diculik militan ISIS ketika kelompok itu menyerang wilayah Irak utara pada bulan Agustus 2014. Menurutnya, gadis-gadis Irak itu membutuhkan perawatan kesehatan, konseling dan layanan lainnya untuk membantu mereka agar pulih dari penderitaannya.

Tes keperawanan itu justru menambah traum para gadis Irak korban kebrutalan ISIS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3595 seconds (0.1#10.140)