Longsor di Pangalengan, 4 Orang Tewas

Rabu, 06 Mei 2015 - 09:04 WIB
Longsor di Pangalengan, 4 Orang Tewas
Longsor di Pangalengan, 4 Orang Tewas
A A A
BANDUNG - Empat orang tewas dan sepuluh lainnya masih tertimbun setelah bencana tanah longsor menerjang Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Selain itu, empat warga mengalami luka ringan dan empat lainnya luka berat. Material tanah yang longsor juga menimbun sejumlah rumah hingga rusak berat. Proses evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Jawa Barat (Jabar), Basarnas, BPBD Kabupaten Bandung, aparat Polres Bandung, TNI, dan anggota PMI yang hanya menggunakan satu alat berat berlangsung cukup sulit.

Pasalnya, kondisi permukiman warga berada di areal perkebunan. Jenazah pertama yang berhasil ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB adalah Iran Sobarna, 55. Dari keterangan warga, Iran saat musibah terjadi sedang memancing di kolam ikan. Sekitar pukul 20.00 WIB, dua korban ditemukan, yakni Mak Oja, 60, dan Nayla, 1. Saat ditemukan posisi Mak Oja tengah memeluk Nayla.

Satu korban terakhir, Pardi, 70, dievakuasi sekitar pukul 20.45 WIB. Proses evakuasi dihentikan pada pukul 21.00 WIB. Warga yang mengalami luka berat dibawa ke RS Al Ihsan, Baleendah. Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, akibat hujan deras yang melanda Kabupaten Bandung kemarin sore, membuat tanah yang sejak 2011 lalu mengalami retakan sepanjang 1 km longsor. Pipa gas milik PT Star Energy Geothermal meledak setelah terkena tanah longsor. Jarak pipa ke pemukiman warga sekitar 200 meter.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung Marlan mengatakan pagi ini, pukul 07.00 WIB, pencarian korban kembali dilanjutkan. Petugas akan menambah alat berat untuk mengeruk tanah di lokasi longsor. Kemarin, pencarian korban hanya menggunakan satu alat berat. Seorang saksi, Iwan Ridwan, 35, tak menyangka rumah yang dihuni paman dan keluarganya rata dengan tanah. Awalnya, dia mendengar suara gemuruh disusul ledakan di area perkebunan. Iwan lantas menuju lokasi kejadian untuk memastikan kondisi keluarganya.

”Lima menit setelah mendengar suara ledakan, saya kaget melihat kondisi rumah paman sudah rata dengan tanah,” tutur Iwan. Bukan hanya rumah pamannya, Iwan yang melihat rumah lainnya tertimbun tanah langsung histeris. Dia pun berusaha menyelamatkan beberapa warga yang panik melihat berton-ton tanah dan batu menimbun permukiman. Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan memastikan korban dan seluruh keluarga akan mendapat penanganan semaksimal mungkin.

”Kami berusaha agar korban dan keluarga tertangani secara baik. Juga diupayakan agar tidak ada longsor susulan di lokasi,” ungkap Aher.

Dila nashear/ yugi prasetyo
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6774 seconds (0.1#10.140)