BBPLK Medan Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi Tanggap Covid-19
loading...
A
A
A
MEDAN - Masa pandemi Covid-19 tak menghalangi Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan untuk melaksanakan berbagai aktivitas pelayanan masyarakat. Salah satunya menggelar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tanggap Covid-19, untuk Kejuruan Cookery dan Bakery yang dibuka pada Kamis (9/7/2020).
"Peserta pelatihan merupakan para pekerja industri pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19. Pelatihan ini tidak hanya ditujukan untuk memberikan manfaat bagi peserta latih, tetapi juga untuk masyarakat terdampak pandemi," ujar Kepala BBPLK Medan, Muhammad Ali, melalui Siaran Pers.
Saat pembukaan latihan, Muhammad Ali menjelaskan bahwa PBK Tanggap Covid-19 mempunyai dua tujuan. Yakni meningkatkan kompetensi para pekerja hotel/restoran yang dirumahkan dan membantu meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19 dengan mendapatkan distribusi makanan dari hasil pelatihan.
Muhammad Ali menambahkan, pemilihan peserta pelatihan dari sektor pariwisata juga menjadi salah satu strategi BBPLK Medan dalam mempersiapkan SDM untuk menyambut kebangkitan kembali sektor pariwisata di Indonesia pasca pandemi Covid-19. "Kami yakin bahwa sektor pariwisata akan bangkit kembali setelah pandemi ini berakhir. Karenanya, SDM pariwisata harus dipersiapkan secara matang untuk dapat menerapkan standar kinerja yang lebih tinggi dalam pekerjaannya," kata Ali.
Pelatihan Tanggap Covid terdiri dari 8 paket selama 10 hari kerja ini. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, Muhammad Ali menegaskan bahwa para peserta pelatihan diwajibkan untuk mengikuti standar protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
"Produk hasil pelatihan berupa makanan utama dan berbagai olahan roti/kue akan disalurkan ke pondok pesantren, panti asuhan, serta masyarakat umum di wilayah Kota Medan dan sekitarnya," kata Muhammad Ali.
Alam Priyatna, salah satu peserta pelatihan yang berasal dari Hotel Graha Kardopa, mengatakan PBK ini sangat berguna seluruh peserta di masa pandemi ini. Selain sebagai salah satu sarana mengisi kegiatan, peserta juga dapat meningkatkan kompetensi di bidang cookery maupun bakery, karena dukungan peralatan yang sangat modern. "Terima kasih kepada Menteri Ketenagakerjaan diadakannya program pelatihan tanggap Covid ini," katanya.
"Peserta pelatihan merupakan para pekerja industri pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19. Pelatihan ini tidak hanya ditujukan untuk memberikan manfaat bagi peserta latih, tetapi juga untuk masyarakat terdampak pandemi," ujar Kepala BBPLK Medan, Muhammad Ali, melalui Siaran Pers.
Saat pembukaan latihan, Muhammad Ali menjelaskan bahwa PBK Tanggap Covid-19 mempunyai dua tujuan. Yakni meningkatkan kompetensi para pekerja hotel/restoran yang dirumahkan dan membantu meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19 dengan mendapatkan distribusi makanan dari hasil pelatihan.
Muhammad Ali menambahkan, pemilihan peserta pelatihan dari sektor pariwisata juga menjadi salah satu strategi BBPLK Medan dalam mempersiapkan SDM untuk menyambut kebangkitan kembali sektor pariwisata di Indonesia pasca pandemi Covid-19. "Kami yakin bahwa sektor pariwisata akan bangkit kembali setelah pandemi ini berakhir. Karenanya, SDM pariwisata harus dipersiapkan secara matang untuk dapat menerapkan standar kinerja yang lebih tinggi dalam pekerjaannya," kata Ali.
Pelatihan Tanggap Covid terdiri dari 8 paket selama 10 hari kerja ini. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, Muhammad Ali menegaskan bahwa para peserta pelatihan diwajibkan untuk mengikuti standar protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
"Produk hasil pelatihan berupa makanan utama dan berbagai olahan roti/kue akan disalurkan ke pondok pesantren, panti asuhan, serta masyarakat umum di wilayah Kota Medan dan sekitarnya," kata Muhammad Ali.
Alam Priyatna, salah satu peserta pelatihan yang berasal dari Hotel Graha Kardopa, mengatakan PBK ini sangat berguna seluruh peserta di masa pandemi ini. Selain sebagai salah satu sarana mengisi kegiatan, peserta juga dapat meningkatkan kompetensi di bidang cookery maupun bakery, karena dukungan peralatan yang sangat modern. "Terima kasih kepada Menteri Ketenagakerjaan diadakannya program pelatihan tanggap Covid ini," katanya.
(alf)