Gaet Kaum Perempuan, Peluang Airlangga Menang Pilpres 2024 Sangat Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kaum perempuan akan menjadi pemilih terbanyak pada Pemilu 2024 . Suara perempuan tentu akan menentukan partai politik (parpol), capres dan cawapres yang akan memenangi Pemilu 2024 .
Warna Institute kembali menggelar survei terkait preferensi kaum perempuan terhadap pilihan parpol dan tokoh sebagai capres. Survei ini mengambil sample sebanyak 2.260 kaum perempuan yang sudah memiliki hak pilih atau sudah berusia 17 tahun di 420 kabupaten/kota di Indonesia.
"Pengambilan sampel mengunakan metode multistage random sampling dan survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error +/- 2,1%. Survei ini dimulai sejak 4-17 Desember 2022," ujar Direktur Eksekutif Warna Institute Kristin Ervina, Selasa (10/1/2022).
Ervina menyebutkan, perempuan merupakan kaum yang paling merasakan turun naiknya keadaan ekonomi rumah tangga, apalagi pada saat pandemi Covid-19. Kini kondisi ekonomi perempuan yang terdampak akibat pandemi Covid-19, sudah mulai membaik. Perempuan sebagai kepala keluarga atau perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga, perlahan mulai bangkit dengan memulai usaha yang dikuasai.
Hal ini tercermin bahwa dari 2.260 kaum perempuan sebanyak 58,8% berhasil membuka usaha mandiri. Misalnya dengan bisnis kuliner, menjahit, dan usaha makanan ringan. Sebanyak 12,8% kembali bekerja di sektor informal dan formal. Selebihnya 28,4% sebanyak tetap melakukan aktivitas belajar dan ibu rumah tangga.
Dengan program pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah dengan program Prakerja, Bansos dan bantuan UMKM, sebanyak 69,2% kaum perempuan merasakan puas dan merasa terbantu perekonomian keluarganya di saat Covid-19. Lalu sebanyak 20,1% tidak merasakan adanya program pemulihan ekonomi oleh pemerintah, dan sebanyak 10,7% tidak memberikan pendapat apapun.
Hasil survei juga menemukan 89,7% kaum perempuan menganggap Presiden Jokowi dianggap sebagai tokoh yang peduli dengan perekonomian keluarga mereka di saat Covid-19. Lalu di urutan kedua sebanyak 78,6% menyebut nama Airlangga Hartarto sebagai tokoh yang peduli dalam pemulihan ekonomi mereka.
Sedangkan tokoh lainnya dianggap peduli dengan perekonomian keluarga mereka kurang dari 25% kaum perempuan, seperti Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil.
Dari hasil survei juga terungkap bahwa ternyata kriteria presiden yang diinginkan oleh kaum perempuan adalah tokoh yang mampu dan sudah punya pengalaman mengelola perekonomian nasional.
Hal ini tercermin dari jawaban 88,4% kaum perempuan ketika ditanyakan kriteria presiden setelah Presiden Jokowi. Mereka beralasan agar dapur terus ngebul dan pendapatan keluarga bisa bertambah.
Sementara itu, simulasi pilihan terhadap tokoh bakal capres oleh kaum perempuan dengan mengunakan pertanyaan tertutup, jika pilpres digelar hari ini maka Airlangga Hartarto menjadi tokoh paling banyak dipilih oleh kaum perempuan, yaitu sebanyak 26,2%. Lalu Prabowo Subianto 18,2%, Puan Maharani 10,2%, Ganjar Pranowo 9,6%, Anies Baswedan 8,8%, dan tokoh lainnya sebanyak 17,1%.
Pada simulasi pertanyaan kepada kaum perempuan jika diminta memilih capres untuk PDIP, maka sebanyak 59,2% memilih Puan Maharani untuk dicapreskan oleh PDI Perjuangan, sebanyak 30,1% memilih Ganjar untuk dicapreskan, dan sebanyak 10,7% tokoh lainnya.
"Kaum perempuan lebih memilih Prabowo untuk dicapreskan oleh Gerindra sebanyak 70,6% dan sebanyak 10,8% memilih Sandiaga Uno untuk dicapreskan Gerindra dan sebanyak 18,6% memilih Anies Baswedan untuk dicalonkan Gerindra, " benernya.
Menanggapi survei ini, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Syurya M Nur menilai jika melihat hasil survei soal pilihan kaum perempuan terhadap Pilpres 2024, sangat memengaruhi beberapa tokoh, di antaranya Ketua DPR Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto, memiliki peluang sebagai Capres 2024.
Syurya mengatakan, meskipun Puan dipilih kaum wanita, tetapi peluang Puan sangat kecil ketimbang Ganjar Pranowo. "PDI harus memutuskan Ganjar ketimbang Puan Maharani di Pilpres 2024," Kata Syurya.
Dosen dan Peneliti Senior 2indos ini menyebutkan, jika survei Warna Institute memunculkan Sandiaga Uno, maka peluang Sandiag Uno untuk menjadi capres juga sangat besar jika Sandi dipasangkan dengan Erick Thohir. "Peluang Sandi sebagai capres bisa saja kalau diduetkan dengan Erik Thohir," kata dia.
Meskipun begitu, peluang Prabowo bisa dikalahkan Sandiaga. Sementara itu peluang Prabowo dengan Ganjar juga sangat besar di Pilpres 2024. Namun, kata dia, Airlangga juga bisa berduet dengan Ganjar untuk bisa menang di Pilpres 2024. "Kalau PDIP tidak ambil Ganjar maka Erlangga harus ambil Ganjar, naturalisasi Ganjar ke Golkar, "kata dia.
Sementara itu, pengamat politik dari FISIP Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Heri Herdiawanto mengatakan, jika melihat hasil survei Warna Institute soal preferensi kaum perempuan terhadap pilihan parpol dan tokoh sebagai capres, tentunya Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sangat kuat untuk dipilih oleh kaum perempuan ketimbang Puan Maharani.
Alasanya, kata Heri, Partai Golkar memiliki mesin politik yang besar, sehingga dapat mengaet suara kaum perempuan pada Pilpres 2024. "Peluang Airlangga untuk menggaet suara kaum perempuan di Pilpres 2024 sangat besar," kata Heri.
Tak hanya itu, kata Heri, Airlangga juga menunjukkan kinerjanya di hadapan masyarakat khususnya kaum perempuan terkait ekonomi. "Airlangga sudah membuktikan kinerjanya di hadapan masyarakat, khusunya kaum perempuan soal eko omi, " benernya.
Menurut dia, PDIP akan rugi jika tetap memaksa Puan Maharani sebagai capres, karena suaranya untuk kaum perempuan masih sangat kecil. Dia menegaskan, Airlangga dapat menang di Pilpres 2024 jika memilih cawapres yang tepat. Meskipun suara perempuan terbagi dengan para calon presiden lainnya, namun peluang Airlangga sangat besar
Warna Institute kembali menggelar survei terkait preferensi kaum perempuan terhadap pilihan parpol dan tokoh sebagai capres. Survei ini mengambil sample sebanyak 2.260 kaum perempuan yang sudah memiliki hak pilih atau sudah berusia 17 tahun di 420 kabupaten/kota di Indonesia.
"Pengambilan sampel mengunakan metode multistage random sampling dan survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error +/- 2,1%. Survei ini dimulai sejak 4-17 Desember 2022," ujar Direktur Eksekutif Warna Institute Kristin Ervina, Selasa (10/1/2022).
Ervina menyebutkan, perempuan merupakan kaum yang paling merasakan turun naiknya keadaan ekonomi rumah tangga, apalagi pada saat pandemi Covid-19. Kini kondisi ekonomi perempuan yang terdampak akibat pandemi Covid-19, sudah mulai membaik. Perempuan sebagai kepala keluarga atau perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga, perlahan mulai bangkit dengan memulai usaha yang dikuasai.
Hal ini tercermin bahwa dari 2.260 kaum perempuan sebanyak 58,8% berhasil membuka usaha mandiri. Misalnya dengan bisnis kuliner, menjahit, dan usaha makanan ringan. Sebanyak 12,8% kembali bekerja di sektor informal dan formal. Selebihnya 28,4% sebanyak tetap melakukan aktivitas belajar dan ibu rumah tangga.
Dengan program pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah dengan program Prakerja, Bansos dan bantuan UMKM, sebanyak 69,2% kaum perempuan merasakan puas dan merasa terbantu perekonomian keluarganya di saat Covid-19. Lalu sebanyak 20,1% tidak merasakan adanya program pemulihan ekonomi oleh pemerintah, dan sebanyak 10,7% tidak memberikan pendapat apapun.
Hasil survei juga menemukan 89,7% kaum perempuan menganggap Presiden Jokowi dianggap sebagai tokoh yang peduli dengan perekonomian keluarga mereka di saat Covid-19. Lalu di urutan kedua sebanyak 78,6% menyebut nama Airlangga Hartarto sebagai tokoh yang peduli dalam pemulihan ekonomi mereka.
Sedangkan tokoh lainnya dianggap peduli dengan perekonomian keluarga mereka kurang dari 25% kaum perempuan, seperti Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil.
Dari hasil survei juga terungkap bahwa ternyata kriteria presiden yang diinginkan oleh kaum perempuan adalah tokoh yang mampu dan sudah punya pengalaman mengelola perekonomian nasional.
Hal ini tercermin dari jawaban 88,4% kaum perempuan ketika ditanyakan kriteria presiden setelah Presiden Jokowi. Mereka beralasan agar dapur terus ngebul dan pendapatan keluarga bisa bertambah.
Sementara itu, simulasi pilihan terhadap tokoh bakal capres oleh kaum perempuan dengan mengunakan pertanyaan tertutup, jika pilpres digelar hari ini maka Airlangga Hartarto menjadi tokoh paling banyak dipilih oleh kaum perempuan, yaitu sebanyak 26,2%. Lalu Prabowo Subianto 18,2%, Puan Maharani 10,2%, Ganjar Pranowo 9,6%, Anies Baswedan 8,8%, dan tokoh lainnya sebanyak 17,1%.
Pada simulasi pertanyaan kepada kaum perempuan jika diminta memilih capres untuk PDIP, maka sebanyak 59,2% memilih Puan Maharani untuk dicapreskan oleh PDI Perjuangan, sebanyak 30,1% memilih Ganjar untuk dicapreskan, dan sebanyak 10,7% tokoh lainnya.
"Kaum perempuan lebih memilih Prabowo untuk dicapreskan oleh Gerindra sebanyak 70,6% dan sebanyak 10,8% memilih Sandiaga Uno untuk dicapreskan Gerindra dan sebanyak 18,6% memilih Anies Baswedan untuk dicalonkan Gerindra, " benernya.
Menanggapi survei ini, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Syurya M Nur menilai jika melihat hasil survei soal pilihan kaum perempuan terhadap Pilpres 2024, sangat memengaruhi beberapa tokoh, di antaranya Ketua DPR Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto, memiliki peluang sebagai Capres 2024.
Syurya mengatakan, meskipun Puan dipilih kaum wanita, tetapi peluang Puan sangat kecil ketimbang Ganjar Pranowo. "PDI harus memutuskan Ganjar ketimbang Puan Maharani di Pilpres 2024," Kata Syurya.
Dosen dan Peneliti Senior 2indos ini menyebutkan, jika survei Warna Institute memunculkan Sandiaga Uno, maka peluang Sandiag Uno untuk menjadi capres juga sangat besar jika Sandi dipasangkan dengan Erick Thohir. "Peluang Sandi sebagai capres bisa saja kalau diduetkan dengan Erik Thohir," kata dia.
Meskipun begitu, peluang Prabowo bisa dikalahkan Sandiaga. Sementara itu peluang Prabowo dengan Ganjar juga sangat besar di Pilpres 2024. Namun, kata dia, Airlangga juga bisa berduet dengan Ganjar untuk bisa menang di Pilpres 2024. "Kalau PDIP tidak ambil Ganjar maka Erlangga harus ambil Ganjar, naturalisasi Ganjar ke Golkar, "kata dia.
Sementara itu, pengamat politik dari FISIP Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Heri Herdiawanto mengatakan, jika melihat hasil survei Warna Institute soal preferensi kaum perempuan terhadap pilihan parpol dan tokoh sebagai capres, tentunya Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sangat kuat untuk dipilih oleh kaum perempuan ketimbang Puan Maharani.
Alasanya, kata Heri, Partai Golkar memiliki mesin politik yang besar, sehingga dapat mengaet suara kaum perempuan pada Pilpres 2024. "Peluang Airlangga untuk menggaet suara kaum perempuan di Pilpres 2024 sangat besar," kata Heri.
Tak hanya itu, kata Heri, Airlangga juga menunjukkan kinerjanya di hadapan masyarakat khususnya kaum perempuan terkait ekonomi. "Airlangga sudah membuktikan kinerjanya di hadapan masyarakat, khusunya kaum perempuan soal eko omi, " benernya.
Menurut dia, PDIP akan rugi jika tetap memaksa Puan Maharani sebagai capres, karena suaranya untuk kaum perempuan masih sangat kecil. Dia menegaskan, Airlangga dapat menang di Pilpres 2024 jika memilih cawapres yang tepat. Meskipun suara perempuan terbagi dengan para calon presiden lainnya, namun peluang Airlangga sangat besar
(cip)