Eks Jenderal Inggris Serukan NATO Perang Dingin II dengan Rusia

Sabtu, 12 November 2022 - 08:43 WIB
loading...
Eks Jenderal Inggris Serukan NATO Perang Dingin II dengan Rusia
Rakyat Ukraina rayakan kekalahan perang Rusia di Kherson. Sementara itu, NATO diserukan untuk Perang Dingin II dengan Rusia. Foto/REUTERS/Murad Sezer
A A A
LONDON - Pensiunan jenderal Inggris, Richard Shirreff, menyerukan blok militer NATO melakukan Perang Dingin II dengan Rusia .

Shirreff, yang juga mantan wakil komandan NATO, telah meminta anggota blok militer Barat tersebut untuk menolak negosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin guna mengakhiri perang di Ukraina .

“Setiap petunjuk negosiasi akan persis seperti yang dicari Putin karena itu berarti dia dapat mempertahankan sedikit dari apa yang dia dapatkan,” kata Shirreff dalam wawancara dengan Times Radio.

“Dan jangan salah: Tujuan jangka panjangnya dan tujuan ultranasionalis mana pun yang mengikuti Putin adalah untuk melanjutkan perang, terus mencoba dan membangun kembali kekaisaran Rusia dan menghapus Ukraina dari peta," lanjut dia, yang dikutip Russia Today, Sabtu (12/11/2022).



Shirreff, yang pensiun pada tahun 2014 setelah empat tahun bertugas sebagai perwira tinggi Inggris di NATO, berpendapat bahwa penyelesaian yang dinegosiasikan untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina tidak akan menghasilkan apa-apa.

“Yang akan dilakukan adalah memungkinkan Rusia untuk mendapatkan kembali, membangun kembali, meregenerasi, melatih kembali, dan mencoba lagi. Intinya ini adalah: Tidak akan ada perdamaian di Eropa sementara Putin atau yang mirip dengan Putin ada di Kremlin," paparnya.

"Kita harus melakukan Perang Dingin II untuk mencegah Perang Dunia III," imbuh dia.

Komentar Shirreff menunjukkan bahwa NATO seharusnya tidak menerima apa pun selain kemenangan Ukraina sepenuhnya di medan perang dan perubahan rezim di Moskow.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan perubahan rezim di Kremlin Maret lalu, tetapi dia mengatakan beberapa hari kemudian bahwa dia hanya mengungkapkan "kemarahan moral" atas konflik tersebut, tidak mengomunikasikan kebijakan resmi AS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1190 seconds (0.1#10.140)