Pemberdayaan Kesehatan: Kembali ke Nusantara Sehat

Jum'at, 11 November 2022 - 19:36 WIB
loading...
A A A
Selain itu mereka juga diharapkan melahirkan inovasi baru di bidang kesehatan masyarakat. Inovasi untuk melindungi dan memberdayakan masyarakat yang masih sehat (80-85% dari populasi) agar tidak jatuh sakit. Membuat orang yang kurang paham kesehatan menjadi paham dan menjadikannya budaya dalam hidup kesehariannya.

Karena itu, peran aktor pemberdaya dalam proses pemberdayaan kesehatan sangat penting. Mereka menjadi inspirator, inisiator, motivator, koordinator, planner, fasilitator, dan komunikator kesehatan di tengah masyarakat.

Mencita-citakan kemandirian kesehatan memang perlu disertai program pemberdayaan. Tanpa pemberdayaan khawatir hanya menjadi angan-angan belaka. Namun, ketika masyarakat sudah sadar daya dan telah mencapai tingkat kemandirian mengelola program kesehatannya maka aktor pemberdaya harus secara perlahan-lahan mundur dari program dan menciptakan lagi program baru yang relevan untuk masyarakat.

Setidaknya ada tiga alasan untuk mengakhiri program dan menciptkan program baru yang berkelanjutan. Pertama, karena masyakarat sudah sadar memiliki daya dan juga telah berdaya untuk hidup sehat secara mandiri. Kedua, agar masyarakat tidak terjebak dalam perangkap ketergantungan baru (charity).

Ketiga, para aktor pemberdaya dapat menciptakan program baru untuk masyarakat tersebut atau berpindah sasaran dengan program yang sama. “Dan apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS. Al-Insyirah: 7). Wallahu a'lam bishawab.
(bmm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1517 seconds (0.1#10.140)