Kisah Jenderal TNI Berpakaian Mirip Presiden Soeharto untuk Kecoh Sniper

Jum'at, 11 November 2022 - 17:08 WIB
loading...
A A A
Rombongan Soeharto sampai di Istana Kepresidenan Bosnia yang memprihatinkan. Di Istana itu tidak ada air, sehingga air bersih harus diambil dengan ember.

Presiden Soeharto disambut hangat oleh Presiden Bosnia Herzegovina Alija Izetbegovic. Keduanya berbincang tak kurang dari 1,5 jam dilanjutkan dengan jamuan makan siang. Soeharto lalu memerintahkan Menlu Ali Alatas untuk memberikan keterangan pers di ruangan lainnya.

Saat pertemuan Soeharto dan Alija Izetbegovic, proyektil meriam jatuh sekitar 3 kilometer dari Istana Kepresidenan. Sjafrie lalu memberitahukan Soeharto bahwa sisa waktu hanya tiga jam karena situasi semakin mencekam. Suara tembakan terdengar dari kejauhan. Prajurit-prajurit juga terlihat bersiaga. Setelah tiga jam melaksanakan kunjungan, Presiden Soeharto kembali ke Indonesia.

"Melihat Pak Harto begitu tenang, moral dan kepercayaan diri kami sebagai pengawalnya pun ikut kuat, tenang dan mantap. Presiden saja berani, mengapa kami harus gelisah,” kata Sjafrie yang kelak menjadi Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Kunjungan bersejarah Soeharto itu menghasilkan berdirinya masjid megah di Ibu Kota Bosnia. Masjid yang dibangun dari hasil bantuan para dermawan Indonesia itu diresmikan pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Hingga kini masyarakat Bosnia menyebut masjid itu dengan nama Masjid Soeharto atau Masjid Indonesia.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0719 seconds (0.1#10.140)