Terungkap, Ini Sikap Tegas Jokowi saat Bertemu Zelensky dan Putin

Rabu, 07 September 2022 - 12:28 WIB
loading...
Terungkap, Ini Sikap Tegas Jokowi saat Bertemu Zelensky dan Putin
Presiden Jokowi bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di di Istana Kremlin, Kamis, 30 Juni 2022 dan membahas beberapa hal. Foto/DOK.MPI
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ternyata mempunyai permintaan khusus saat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungannya ke kedua negara, beberapa waktu lalu. Jokowi ingin posisi duduknya berdekatan dengan dua kepala negara yang dikunjungi.

"Saya bicara dengan Zelensky 1,5 jam dengan Presiden Putin 2,5 jam, tapi dengan kursi dekat. Tidak diterima, tidak dengan jarak yang 5 meter. Kalau saya diterima dengan jarak yang 5 meter, saat itu saya tinggal pulang, diterima kayak gitu ada yang mau, kalau saya ndak mau," kata Jokowi dalam sambutannya pada acara Sarasehan 100 Ekonom secara daring, Rabu (7/9/2022).

Usai berdiskusi dengan kedua kepala negara, Jokowi menyimpulkan dampak perang Rusia vs Ukraina akan berlangsung cukup lama.



"Jangan berharap perang itu besok atau bulan depan selesai, sangat tidak mudah, kita mendorong agar terjadi dialog saja, menyiapkan ruang dialog saja sangat-sangat sulit sekali. Sehingga saya belokkan, ya udahlah ngomongnya nggak ketemu-ketemu, udah saya ngomong masalah krisis pangan saja, akhirnya agak ketemu," kata Jokowi.

Kepada Putin, Jokowi menyampaikan bahwa 77 ton gandum harus keluar dari Ukraina untuk diberikan kepada negara-negara lain. Jokowi mengatakan bahwa Putin menjamin keamanan untuk ekspor gandum tersebut.

"Saya sampaikan ke Presiden Putin, Presiden Putin waktu saya sampaikan, oh saya jamin nggak ada masalah. Saya sampaikan ke Presiden Putin boleh ini saya sampaikan ke media statement, oh silakan, saya sampaikan dan setelah itu mungkin 2 atau 3 minggu sudah ada satu kapal yang keluar dari Odessa ke Istanbul," kata Jokowi.

Baca juga: Presiden Joko Widodo Bertemu Presiden Vladimir Putin

Karena perang akan berlangsung lama, maka dampaknya akan ke mana-mana. Tidak hanya kenaikan harga pangan tetapi kenaikan harga energi.

"Perang masih lama dan dampaknya menghitungnya juga sangat sulit, ini mau imbasnya ke mana, ke mana lagi, pangan iya sudah terjadi kenaikan harga pangan di seluruh negara, energi iya naik sampai 5x gas sampai dan minyak sampai 2x, terus nanti akan berimbah ke mana lagi? Apakah akan ke keuangan? iya juga akan lari ke sana juga, tapi sejauh mana mempengaruhi growth? Mempengaruhi inflasi? Negara mana yang kena? ini yang kita harus hati-hati betul, tidak bisa lagi, sekali lagi kita berbicara hanya makronya saja, mikronya juga dan lebih penting lagi detail satu per satu harus dikupas," katanya.

"Oleh sebab itu memang saya mengajak kita semuanya, kita mengubah mindset kita bahwa ekonomi dunia, geopolitik dunia berubah, sudah berubah," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1702 seconds (0.1#10.140)