215 Anggota Parlemen Dunia Kompak Kutuk Aneksasi Israel ke Palestina

Rabu, 01 Juli 2020 - 15:49 WIB
loading...
215 Anggota Parlemen Dunia Kompak Kutuk Aneksasi Israel ke Palestina
Ketua BKSAP Fadli Zon menyerahkan bukti pernyataan sikap bersama menolak aneksasi Israel ke wilayah Palestina kepada Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2020). Foto/SINDOnews/abdul rochim
A A A
JAKARTA - Sebanyak 215 anggota parlemen dunia satu suara mengutuk upaya aneksasi Israel terhadap wilayah Palestina .

”Kami anggota parlemen dari berbagai belahan dunia mengutuk keras dan menolak rencana aneksasi Israel terhadap wilayah Palestina baru-baru ini. Aneksasi formal tersebut merupakan pelanggaran terbuka terhadap hukum internasional dan tatanan berbasis aturan global,” ujar Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Fadli Zon di sela diskusi Forum Legislasi bertema “Pernyataan Bersama Anggota Parlemen Berbagai Negara Menentang Aneksasi Israel terhadap Wilayah Palestina” di Media Center MPR/DPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (1/7/2020).

Fadli Zon mengatakan inisiatif ini datang dari Parlemen Indonesia. ”Kami menegaskan kembali solidaritas dan komitmen kami kepada rakyat Palestina, termasuk hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan terciptanya Palestina yang merdeka,” katanya. (Baca juga: Eropa Tidak Akan Akui Aneksasi Israel Atas Tepi Barat)

Parlemen Dunia juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk tetap teguh dalam komitmen melindungi solusi dua negara, serta pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional dan regional. ”Kami sangat prihatin bahwa ancaman aneksasi terjadi pada saat dunia sedang berjuang melawan pandemi Covid-19. Kami siap mendukung upaya diplomasi internasional dan regional yang bertujuan mencapai perdamaian komprehensif, adil dan abadi di Timur Tengah, berdasarkan Resolusi PBB yang relevan dan parameter lain yang disepakati secara internasional,” tuturnya. (Baca juga:Menag Tegaskan Indonesia Tetap Berdiri di Belakang Perjuangan Palestina)

Fadli Zon berharap sikap penolakan ini akan terus meluas tidak hanya di kalangan eksekutif dan legislatif, tapi juga civil society dan masyarakat pada umumnya. Menurut politikus Partai Gerindra ini, upaya aneksasi terhadap wilayah Palestina akan membuat wilayah Palestina semakin mengecil, terutama aneksasi di wilayah tepi barat Sungai Yordania atau Lembah Yordan. ”Tentunya ini akan menciptakan satu gejolak baru di kawasan tersebut,” tuturnya.

Indonesia, kata Fadli Zon, sejak dulu sikapnya sangat jelas bahwa pemerintah dan parlemen dari masa kemasa selalu mendukung upaya kemerdekaan dan kedaulatan rakyat Palestina. ”Dan itu ditunjukkan di dalam diplomasi kita. Saya kira tidak ada yang berbeda dari dulu hingga kini bahwa Palestina harus menjadi bangsa yang merdeka, diakui dunia,” katanya. abdul rochim
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3030 seconds (0.1#10.140)