Bahas Masa Depan Indonesia, Surya Paloh Bertukar Pikiran dengan 17 Guru Besar

Sabtu, 20 Agustus 2022 - 10:15 WIB
loading...
Bahas Masa Depan Indonesia, Surya Paloh Bertukar Pikiran dengan 17 Guru Besar
Surya Palon meneria kunjungan 17 guru besar dari sejumlah kampus ternama di Indonesia. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Sebanyak 17 orang profesor dari UGM, UMY, UNY, UII, dan UIN Sunan Kalijaga menyambangi NasDem Tower di Jalan RP. Soeroso, Jakarta Pusat, Jumat (19/8/2022). Rombongan para guru besar itu diterima langsung Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Dalam pertemuan tersebut turut hadir Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad HI Ali, Sekjen Partai Nasdem, Johnny G. Plate, Anggota Majelis Tinggi Nasdem, Lestari Moerdijat, dan Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Nasdem, Prananda Surya Paloh.

Hadir pula Ketua Mahkamah Partai Nasdem, Saur Hutabarat, Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera 2 (Sumbar, Kepri, Riau, Bengkulu) DPP Nasdem Willy Aditya, dan Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Nasdem H. Charles Meikyansah, serta sejumlah pengurus DPP dan anggota fraksi di DPR RI.



Belasan profesor yang hadir diperkenalkan Guru Besar UGM, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. yang diikuti para profesor berbagai bidang mulai dari Kimia dan Sains, Ketahanan Nasional, Kesusastraan Melayu, Geografi dan Lingkungan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gizi dan Olahraga, Pendidikan Sejarah, hingga Tafsir Al-Quran.

Dimoderatori Willy Aditya, pertemuan silaturahmi tersebut diisi dengan diskusi hangat saling bertukar gagasan seputar masa depan bangsa Indonesia. Surya Paloh dalam sambutannya menyatakan gembira menerima kunjungan kehormatan dari para guru besar.

"Ini satu kehormatan bagi institusi partai politik khususnya Partai NasDem yang pada hari ini, hari baik ini, kita mendapatkan kunjungan kehormatan dari para akademisi, para intelektual, dan para guru bangsa sesungguhnya. Saya berterimakasih untuk itu semua," kata Paloh, Jumat (19/8/2022).

Paloh juga menekankan betapa pentingnya peran dari institusi partai politik dalam menentukan arah pembangunan bangsa Indonesia ke depan.

Ditegaskan Paloh, Nasdem tidak hanya ingin sekadar mengikuti proses Pemilu melainkan ingin bersama-sama mengisi ruh karakter bangsa ini sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa. Salah satu yang menjadi fokus Paloh bersama Nasdem adalah mengawal sebaik mungkin pembangunan moral dan sumber daya manusia yang unggul di tengah kemajuan teknologi dan modernisasi.

Untuk itu Paloh mengajak para guru besar untuk bersama-sama membumikan gerakan budaya malu jika bertindak di luar koridor nilai-nilai bangsa Indonesia.

Paloh menekankan restorasi yang diusung Nasdem merupakan bagian dalam memperkuat semua apa yang telah dimiliki bangsa Indonesia mulai dari adat istiadat seni budaya termasuk kearifan lokal.

"Para guru besar inilah tumpuan harapan "last sources" yang kita miliki di negeri ini untuk membangun kembali merekonstruksi ulang Indonesia dalam pemabangunan manusia yang sesungguhnya," tandas Paloh.



Guru Besar UGM, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. mengatakan, kekuatan dari kebersamaan dalam keragaman merupakan kunci bagi kepemimpinan Indonesia di masa depan. Bersama forum Indonesia Emas 2045 yang diisi para akademisi dan guru-guru besar, dia juga terus menerus berupaya menggali masa depan Indonesia yang panjang.

"Dan kita bisa bersama-sama membangun gelombang semangat hidup masyarakat Indonesia untuk mencapai kesejahteraannya. Tentu ini memerlukan pemikiran memerlukan pengorganisasian dan juga memerlukan pergerakan yang memungkinan segenap elemen bangsa bisa berperan serta," kata Baiquni.

Para Guru Besar, lanjut dia juga menyampaikan harapan-harapan dan bertukar pikiran kepada Partai NasDem untuk bisa mengambil peran yang lebih untuk membangun gerakan dan gelombang dengan satu gagasan yang berbasis riset dan knowledge to elevate dalam sebuah perbaikan restorasi Indonesia di masa depan.

"Dari silaturahmi ini ada satu gagasan yang luar biasa bahwa menyatukan keragaman dan pemikiran maupun juga praktik pembangunan ini perlu adanya satu kepamimpinan dan kita mendorong satu kepemimpinan yang kolektif partisipatoris dan juga kepemimpinan transformatif yang mampu membawa bangsa ini yang sangat beragam ini kepada satu kekuatan bersama," kata dia.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1499 seconds (0.1#10.140)