Pusat Prioritaskan 57 Daerah Merah Dapat Tambahan Alkes dan Tenaga Medis

Senin, 29 Juni 2020 - 19:14 WIB
loading...
Pusat Prioritaskan 57 Daerah Merah Dapat Tambahan Alkes dan Tenaga Medis
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, ada perkembangan signifikan terkait zonasi penyebaran virus Corona. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 (virus Corona) yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, ada perkembangan signifikan terkait zonasi penyebaran virus Corona. Dia menyebut selama tiga minggu ini daerah berzona merah berkurang separuh.

(Baca juga: Bertambah 1.082, Kasus Positif Covid di Indonesa Menjadi 55.092)

"Dalam kurun waktu tiga minggu daerah yang zona merah dari 108 bisa berubah menjadi 57," kata Doni Monardo seusai rapat terbatas di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/6/2020).

Seperti diketahui daerah berzona merah merupakan daerah dengan risiko penularan yang tinggi. Dia mengatakan sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (jokowi) bahwa Gugus Tugas akan memberikan dukungan penuh terhadap 57 daerah merah tersebut.

"Dari penekanan pak presiden ke depan gugus tugas bersama dengan gugus tugas provinsi untuk memprioritaskan 57 kabupaten/ kota dengan tingkat risiko yang masih tinggi," ungkapnya. (Baca juga: Doni Monardo Sebut Jaga Jarak Paling Sulit Dilakukan)

Lebih lanjut Doni mengatakan akan mendistribusikan alat kesehatan (alkes) ke daerah dengan risiko tinggi tersebut. Mulai dari ventilator hingga alkes. "Dalam waktu dekat ini kebutuhan dari tiap daerah 57 kabupaten kota risiko tinggi akan segera kita berikan dukungan," tuturnya.

Selain itu Menteri Kesehatan juga telah menghimpun tenaga kesehatan dan dokter untuk disalurkan ke beberapa daerah. Namun untuk tahap pertama adalah Jawa Timur (Jatim).

"Kemudian juga tenaga kesehatan dan para dokter sudah dihimpun oleh bapak menkes untuk yang pertama didistribusikan untuk bantu Jatim. Dan tahap kedua ke beberapa daerah lain yang masih memerlukan tenaga tambahan dokter," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1761 seconds (0.1#10.140)