Survei Pilpres 2024: Poros KIB Unggul di Segmen Komunitas Digital

Rabu, 06 Juli 2022 - 19:10 WIB
loading...
Survei Pilpres 2024:...
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, dan jajaran pengurus pusat tiga parpol saat deklarasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Sabtu (4/6/2022). FOTO/SINDOnews/YULIANTO
A A A
JAKARTA - LSI Denny JA merilis hasil survei tiga poros utama yang dinilai berpeluang besar berkontestasi di Pemilihan Presiden ( Pilpres) 2024 . Tiga poros utama itu saling mengalahkan pada tiga kantong suara yang berbeda.

Poros pertama adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Poros dengan tokoh utama Airlangga Hartarto ini unggul di segmen pemilih media sosial atau pemilih yang memiliki akun Facebook dan Whatsapp.

"Poros kedua adalah PDIP dengan tokoh utamanya Puan Maharani. Poros ini unggul di segmen wong cilik. Sementara Poros ketiga adalah Koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan tokoh utama Prabowo Subianto yang unggul tipis di segmen pemilih muslim," kata Direktur CPA-LSI Denny JA, Ade Mulyana dalam pemaparan hasil survei Tiga Poros Utama Pilpres 2024 di Era Digital dikutip, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Koalisi Gerindra-PKB Sulit buat Partai Lain, Apa Faktornya?

Ade menjelaskan, pihaknya sengaja memasukan segmen pemilih media sosial sebagai kantong suara di Pilpres 2024. Sebab, komunitas digital ini jumlahnya sangat besar. Dari hasil survei Juni 2022, pengguna Facebook sebanyak 51,8%, sementara yang menggunakan WhatsApp sekitar 60,9%.

Di kantong politik digital, poros KIB terlihat unggul dibanding poros PDIP maupun poros Gerindra-PKB. Dukungan pemilih yang menggunakan Facebook pada partai-partai poros KIB sebesar 23,2%, poros PDIP 12,6%, dan poros Gerindra-PKB sebesar 17,6%. Sementara dukungan terhadap partai lainnya sebesar 19,8%.

Adapun di pemilih yang menggunakan WA, dukungan terhadap poros KIB sebesar 20,7%, poros PDIP sebesar 13,8%, dan porosGerindra-PKB sebesar 19,9%.

Baca juga: Survei PWS: Publik Nilai Prabowo Subianto Menteri dengan Kinerja Terbaik

"Mengapa poros KIB lebih unggul dalam politik digital? Karena pemilih KIB lebih banyak tinggal di perkotaan, dari segmen pendidikan dan pendapatan tinggi, dan umumnya aktif di media sosial," kata Ade Mulyana.

Selanjutnya kantong suara wong cilik. Kantong ini adalah pemilih yang berpendapatan rendah (di bawah 3 juta/bulan), maupun berpendidikan rendah (pendidikan SMP ke bawah). Saat ini, di kantong wong cilik, poros PDIP lebih unggul dibandingkan dengan poros lainnya.

Di segmen pendapatan rendah, dukungan terhadap poros PDIP sebesar 24,9%, poros KIB sebesar 17,2%, dan poros Gerindra-PKB sebesar 19,1%. Sementara di segmen pendidikan rendah, dukungan terhadap poros PDIP sebesar 25%, poros KIB sebesar 18,1%, poros Gerindra-PKB sebesar 18,7%.

"Mengapa poros PDIP unggul di kantong suara wong cilik? Hal ini dikarenakan kuatnya branding PDIP sebagai partai wong cilik yang telah mengakar cukup lama dari pemilu-pemilu sebelumnya," kata Ade.

Sementara kantong suara ketiga adalah pemilih Muslim. Pemilih muslim adalah kantong besar suara karena populasinya kurang lebih 90% pemilih. Di kantong suara pemilih muslim, saat ini poros Gerindra-PKB lebih unggul dibandingkan poros lain. Dukungan terhadap poros Gerindra-PKB sebesar 20,1%, poros PDIP sebesar 18,7%, dan poros KIB 17,3%.

"Mengapa poros Gerindra-PKB unggul di kantong suara ini? Karena ada PKB yang menarik banyak pemilih Islam, terutama kelompok Islam tradisional (NU)," kata Ade.

Untuk diketahui, survei nasional LSI Denny JA yang dilengkapi dengan riset kualitatif ini digelar pada 24 Mei-7 Juni 2022. Jumlah responden 1.200 orang yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatapmuka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei sebesar +/- 2.9%.

Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif (analisis media dan indepth interview) untuk memperkuat temuan dan analisa.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)