2 mantan petinggi Telkom mangkir dari panggilan Kejagung

Sindonews.com - Mantan Direktur Enterprise Telkom Arief Yahya yang diagendakan hadir sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi pengadaan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tahun 2010-2012 mangkir dari pemeriksaan.

Ia berdalih sedang mengikuti kegiatan pembukaan turnamen tennis Telkom yunior nasional yang dilaksanakan di Bandung.

"Dugaan tindak pidana korupsi pengadaan MPLIK, Saksi Arief Yahya selaku Mantan Direktur Enterprise Telkom tidak dapat hadir karena mengikuti kegiatan pembukaan turnamen tenis telkom yunior nasional yang dilaksanakan di Bandung," kata Kapuspenkum Kejagung Setia Untung Arimuladi di Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2013).

Selain Arief Yahya, Untung juga menegaskan bahwa mantan Direktur Consumer Telkom, Ermani Dahlan yang diagendakan hadir sebagai saksi juga tidak menghadiri panggilan dari tim penyidik tanpa keterangan apapun.

"Sedangkan Ermani Dahlan selaku mantan Direktur Consumer Telkom tidak hadir tanpa keterangan," pungkas Untung.

Untuk diketahui, Kejagung menetapkan Kepala Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Santoso, dan Dirut PT Multidana Rencana Prima Dodi N Achmad sebagai tersangka.

Selain PT Multidana Rencana Prima, terdapat beberapa perusahaan lain selaku salah satu vendor yang menjalankan proyek MPLIK yakni, PT Telkom, PT AJN Solusindo, WIN, Lintas Arta, dan Radnet.

Dalam kasus tersebut, Kejagung menduga pelaksanaan proyek MPLIK oleh PT Multidana Rencana Prima di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) senilai Rp81 miliar, dan di Provinsi Banten, serta Jawa Barat (Jabar) senilai Rp64 miliar, tidak sesuai dengan dokumen kontrak. Baik, dalam spesifikasi teknis serta operasional penyelenggaraan.

Baca berita:
Kasus korupsi MPLIK Kemenkominfo jalan di tempat