Kominfo Dorong Masyarakat Cakap Bermedia Sosial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengguna internet di Indonesia hingga saat ini sebanyak 202,6 juta atau setara 61,8% dari total penduduk. Sayangnya, tingkat literasi digital masyarakat Indonesia masih dalam kategori sedang.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan dalam webinar bertajuk Netiket dalam Ruang Digital, Jumat (24/6/2022). Seminar online yang digelar Kominfo dan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi ini diikuti oleh masyarakat dari beberapa komunitas di DKI Jakarta dan Banten.
Semuel Abrijani memaparkan, berdasarkan catatan We Are Social dari 202,6 juta pengguna internet di Indonesia, sebanyak 170 juta di antaranya adalah pengguna media sosial. Namun, menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada 2021, indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5.
"Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang," kata Semuel.
Untuk itu, diharapkan webinar ini mendorong masyarakat mengenal dan mengadopsi teknologi digital, sehingga mampu mendukung tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi di 2024.
Hadir dalam webinar tersebut, Menteri Kominfo Johnny G Plate dan sejumlah narasumber. Antara lain Alesha Madya Hasintongan yang memaparkan materi tentang cara menggunakan media sosial baik dan benar, Dirgantara Wicaksono yang berbicara tentang netizen pintar hindari hoaks, dan M Mikail Karimov yang menyampaikan materi tentang etika Dan moral yang baik bagi netizen.
Menkominfo Johnny G Plate dalam paparannya mengatakan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menciptakan ruang tersendiri untuk bertemu secara daring. Masyarakat tidak lagi terpisahkan oleh jarak satu sama lain. Dunia maya telah menjadi sarana untuk berkomunikasi, bertukar cerita, menyampaikan keluh kesah, bahkan menyiarkan berita penting yang terjadi di lingkungan sekitar mereka tinggal.
"Perlu adanya pengetahuan etika dalam ruang digital atau netiket bagi masyarakat. Mengetahui etika bermedia sosial akan membawa suasana damai dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat," katanya.
Untuk itu, webinar peserta diberikan materi literasi digital yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu Etis Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Cakap Bermedia Digital, dan Budaya Bermedia Digital. Diharapkan peserta akan lebih bijak dan bertanggung jawab dalam bermedia sosial.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan dalam webinar bertajuk Netiket dalam Ruang Digital, Jumat (24/6/2022). Seminar online yang digelar Kominfo dan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi ini diikuti oleh masyarakat dari beberapa komunitas di DKI Jakarta dan Banten.
Semuel Abrijani memaparkan, berdasarkan catatan We Are Social dari 202,6 juta pengguna internet di Indonesia, sebanyak 170 juta di antaranya adalah pengguna media sosial. Namun, menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada 2021, indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5.
"Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang," kata Semuel.
Untuk itu, diharapkan webinar ini mendorong masyarakat mengenal dan mengadopsi teknologi digital, sehingga mampu mendukung tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi di 2024.
Hadir dalam webinar tersebut, Menteri Kominfo Johnny G Plate dan sejumlah narasumber. Antara lain Alesha Madya Hasintongan yang memaparkan materi tentang cara menggunakan media sosial baik dan benar, Dirgantara Wicaksono yang berbicara tentang netizen pintar hindari hoaks, dan M Mikail Karimov yang menyampaikan materi tentang etika Dan moral yang baik bagi netizen.
Menkominfo Johnny G Plate dalam paparannya mengatakan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menciptakan ruang tersendiri untuk bertemu secara daring. Masyarakat tidak lagi terpisahkan oleh jarak satu sama lain. Dunia maya telah menjadi sarana untuk berkomunikasi, bertukar cerita, menyampaikan keluh kesah, bahkan menyiarkan berita penting yang terjadi di lingkungan sekitar mereka tinggal.
"Perlu adanya pengetahuan etika dalam ruang digital atau netiket bagi masyarakat. Mengetahui etika bermedia sosial akan membawa suasana damai dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat," katanya.
Untuk itu, webinar peserta diberikan materi literasi digital yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu Etis Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Cakap Bermedia Digital, dan Budaya Bermedia Digital. Diharapkan peserta akan lebih bijak dan bertanggung jawab dalam bermedia sosial.
(abd)