Ketua Gugus Tugas Sebut Taat Protokol Kesehatan adalah Ibadah

Selasa, 23 Juni 2020 - 20:23 WIB
loading...
Ketua Gugus Tugas Sebut Taat Protokol Kesehatan adalah Ibadah
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo memaparkan informasi terkini dalam penanganan pandemi dalam RDP dengan Komisi VIII DPR. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo memaparkan informasi terkini dalam penanganan pandemi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR hari ini, Selasa (23/6/2020).

Doni juga menekankan pentingnya peran seluruh komponen masyarakat untuk mengingatkan pentingnya mematuhi protokol kesehatan virus Corona di manapun berada. (Baca juga: Update Corona di Indonesia 23 Juni 2020: 47.896 Positif, 19.241 Sembuh, dan 2.535 Meninggal)

Bahkan, Doni juga menitipkan pesan untuk dikampanyekan kepada seluruh masyarakat Indonesia di berbagai daerah bahwa, mentaati protokol kesehatan itu adalah ibadah. (Baca juga: Pemerintah Harus Transparan soal Dana Ratusan Triliun untuk Covid-19)

"Bapak pimpinan, rata-rata kemampuan pemeriksaan spesimen sudah lebih dari 20.000 dan inilah mengakibatkan penambahan kasus sejumlah daerah, di samping juga masyarakat ada yang terpapar Covid-19," kata Doni dalam RDP tentang Rencana Kerja Anggara (RKA) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Kemudian Kepala BNPB ini melanjutkan, upaya lain yang dilakukan adalah meningkatkan upaya untuk mengkampanyekan pentingnya protokol kesehatan. Semua masyarakat harus tahu kenapa seseorang itu terpapar, bagaimana proses transmisinya, lantas bagaimana cara tidak terpapar atau terhindar Corona.

"Ini tidak cukup hanya dilakukan pemerintah pusat dan tidak cukup hanya melakukan istilah asing," ujarnya.

Karena itu Doni mengajak seluruh komponen masyarakat di seluruh daerah, untuk bisa menjelaskan tentang Covid-19 ini dengan menggunakan bahasa lokal dan bahasa daerah karena, banyak rakyat yang tidak tahu itu apa itu physical distancing dan social distancing, bahkan sekarang mereka juga tidak tahu apa new normal.

Menurut Dono, beberapa di antara mereka menganggap bahwa new normal itu artinya sudah kembali normal sehingga, mereka merasa Covid-19 ini sudah selesai. Padahal, sampai hari ini Covid-19 belum berakhir.

"Itu yang senantiasa harus kita kampanye kan setiap detik, menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk taat pada protokol Kesehatan adalah ibadah karena kalau ini bisa disampaikan dan rakyat mau menuruti, maka bisa menghindari risiko," imbau Doni.

Kata dia, kalau satu orang bisa mengamankan dirinya sendiri, berarti dia bisa mengamankan orang lain dan lingkungannya. Sehingga orang ini bisa dianggap sebagai patriot. Sementara, bagi yang tertular dari kelompok rentan adalah kelompok komorbid yang punya penyakit penyerta dan punya risiko kematiannya sangat tinggi.

"Terutama mereka yang punya hipertensi, punya diabetes, ginjal, jantung, kanker, dan penyakit paru lainnya," terangnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)