Upacara Kesaktian Pancasila, puluhan pelajar pingsan

Selasa, 01 Oktober 2013 - 10:14 WIB
Upacara Kesaktian Pancasila, puluhan pelajar pingsan
Upacara Kesaktian Pancasila, puluhan pelajar pingsan
A A A
Sindonews.com - Puluhan peserta upacara yang terdiri dari pelajar Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila pingsan.

Peserta yang hadir di lapangan Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur itu bertumbangan satu persatu saat acara berlangsung.

Peserta upacara yang pertama kali tumbang yakni dua siswa SD. Saat pembacaan Ikrar Kesaktian Pancasila oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie, peserta bertumbangan kian bertambah, sehingga sudah empat peserta yang tumbang.

Memasuki pembacaan doa oleh Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, jumlah peserta yang tumbang kian bertambah. Hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono meninggalkan lapangan upacara, peserta yang pingsan sebanyak 20 peserta, yaitu delapan siswa SD, tiga siswa berseragam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), empat siswa SMA, tiga siswa SMP dan dua dari Pramuka. Jumlah ini terus bertambah sampai hingga mencapai sekira 30 orang.

Peserta yang bertumbangan tersebut dituntun oleh panitia upacara, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mereka yang pingsan mendapatkan pertolongan pertama di belakang barisan, lalu yang sudah tidak kuat berdiri ditandu menuju posko. Sebanyak empat peserta ditandu menuju posko yang lokasinya lima meter di belakang barisan.

Upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila ini berlangsung sejak pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 08.30 WIB. Sementara, para peserta upacara sudah tiba pada pukul 07.30 WIB. Kebanyakan mereka yang lemas belum sarapan. "Sarapan sedikit. Saya dari rumah tadi jam enam pagi. Rumah di Jatiwarna," ucap seorang siswa SMA 13 Lubang Buaya, Selasa (1/10/2013).

Mayoritas dari siswa yang tidak kuat berdiri dalam jangka waktu yang lama ini akibat asupan gula yang tidak mencukupi. "Mereka diberi teh hangat manis dan yang sudah mau pingsan kami beri oksigen supaya kuat lagi," ucap seorang petugas kesehatan di Posko Kesehatan.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5750 seconds (0.1#10.140)