Kemenhut klaim hutan gundul berkurang hingga 450.000 hektare

Rabu, 26 Juni 2013 - 16:00 WIB
Kemenhut klaim hutan gundul berkurang hingga 450.000 hektare
Kemenhut klaim hutan gundul berkurang hingga 450.000 hektare
A A A
Sindonews.com - Kerusakan hutan di Indonesia sudah masuk dalam tahan mengkhawatirkan. Namun, pemerintah mengklaim mampu menahan aksi perusakan atau penggundulan hutan hingga 450 hektare pertahunnya sejak tahun 2011.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyatakan hal itu dalam sambutannya pada aksi penanaman pohon mangrove di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai Telaga Waja Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan bintang sepak bola dunia Christiano Ronaldo.

Dikatakannnya, sejak moratorium hutan dan penanaman atau reboisasi gencar dilakukan, Indonesia mampu menahan aksi penggundulan hutan atau deforestasi cukup signifikan.

Setiap tahun dilakukan rehabilitasi lahan hutan dengan gerakan penanaman 1 miliar pohon sejak tahun 2010. Tahun berikutnya, target itu terus ditingkatkan hingga 1,3 miliar pada tahun 2011.

"Tahun 2012 kita berhasil menanam pohon 1,5 miliar dan akan terus ditingkatkan," ujar Zulkifli, Rabu (26/6/2013).

Gerakan penanaman pohon di seluruh Indonesia, kata dia disebut-sebut merupakan terbesar sepanjang sejarah. Kata Zulkifli, sebelum gerakan penanaman pohon dikampanyekan oleh Presiden SBY, hutan di Indonesia mengalami kerusakan atau pengurangan luasan kawasan.

Zulkifli menyebut sedikitnya 2 juta hektare pertahun sebelum zaman reformasi terjadi penggundulan atau perusakan hutan. Jumlah itu luasannya mencapai 3 kali luas Pulau Bali.

Bahkan kerusakan hutan terus berlanjut hingga jumlahnya enam kali lipat Pulau Bali sampai kebijakan moratorium pembabatan hutan dan penanaman pohon. Sejak gerakan rebosiasi gencar dilakukan maka lambat laun kerusakan hutan bisa dicegah hingga 350 hektare.

"Sejak tahun 2011 kita berhasil mencegah deforestasi hingga 450 ribu hektare ini terbesar sepanjang sejarah," tutupnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5474 seconds (0.1#10.140)